TajianBHasilBPenelitianByangBRelevanB Pengaruh jenis kelamin, motivasi belajar, dan bimbingan karier terhadap cita-cita siswa.

mempunyai motivasi belajar yang tinggi, karena dengan motivasi belajar yang tinggi seseorang akan bersungguh-sungguh untuk mencapai cita-citanya. Hal ini sejalan dengan pendapat Spilanne 1987:1 yang mengatakan bahwa semakin tingggi motivasi belajar siswa maka semakin tinggi cita-cita yang diharapkan siswa. Menurut Dimyati dan Mudjiyono 2009:97-99, adanya cita-cita akan memperkuat motivasi belajar siswa baik secara intrinsik maupun ekstrinik. Motivasi intrinsik lebih kuat dan lebih baik daripada motivasi ekstrinsik. Semakin tinggi motivasi belajar seorang siswa semakin tinggi usahanya dalam mewujudkan cita-citanya. Sebaliknya, semakin kecil motivasi belajar seorang siswa semakin kecil usahanya dalam mewujudkan cita-citanya. Seorang siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah akan menjadi penghambat dalam mewujudkan cita-citanya. Dengan demikian tinggi atau kecilnya motivasi belajar yang dimiliki siswa sangat mempengaruhi tinggi rendahnya cita-cita siswa. 3. Pengaruh Bimbingan Karier Terhadap Cita-Cita SMK Siswa SMK sebagai calon tenaga tenaga terampil diharapkan mampu untuk membekali diri dalam merencanakan masa depannya. Dalam kaitannya dengan perencanaan masa depan, pihak sekolah telah memberikan layanan khusus sebagai jembatan siswa dalam mewujudkan cita-cita dimasa depannya. Layanan bimbingan karier yang diselenggarakan di SMK khususnya bidang Bisnis dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Manajemen, menitik beratkan kepada layanan informasi terhadap diri siswa, layanan informasi dunia karier dan layanan dalam merencanakan karier. Bimbingan karier memberikan pemahaman kepada siswa dalam berkarier, bahwa setelah lulus, mereka membutuhkan suatu tempat dan karya untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diterima dibangku sekolah. Karier tersebut dijadikan sarana untuk mencapai kebahagiaan hidup dan masa depannya. Semakin baik atau kurang baik layanan bimbingan karier yang diterima oleh siswa menentukan tinggi atau rendahnya cita-cita seseorang siswa. Siswa yang menerima bimbingan karier yang baik akan berbeda dengan siswa yang menerima bimbingan karier yang kurangbaik. Bimbingan karier yang baik adalah bimbingan yang memberikan informasi mengenai pemahaman diri sendiri, informasi mengenai karier yang berkaitan dengan cita-citanya, serta memberikan pengarahan karier. Bimbingan karier yang baik hendaknya dilakukan secara berkelanjutan agar setiap siswa lebih matang merencanakan cita-citanya Sukardi,1987:222. Dengan demikian baik atau tidak baik informasi bimbingan karier yang diterima siswa sangat menentukan tinggi rendahnya cita-cita seorang siswa.

D. PerumusanBHipotesisB

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data Sugiyono, 2011: 96. Dalam penelitian ini hipotesis dirumuskan sebagai berikut: 1. Hipotesis I H a1 : Ada pengaruh jenis kelamin terhadap cita-cita siswa Sekolah Menengah Kejuruan. H 01 : Tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap cita-cita siswa Sekolah Menengah Kejuruan. 2. Hipotesis II H a2 : Ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap cita-cita siswa Sekolah Menengah Kejuruan. H 02 : Tidak ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap cita-cita siswa Sekolah Menengah Kejuruan. 3. Hipotesis III H a3 : Ada pengaruh positif dan signifikan bimbingan karier terhadap cita-cita siswa Sekolah Menengah Kejuruan. H 03 : Tidak ada pengaruh positif dan signifikan bimbingan karier terhadap cita-cita siswa Sekolah Menengah Kejuruan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI