122 Dalam bab ini, kamu akan mempelajari kehidupan awal masyarakat
Indonesia. Kehidupan masyarakat Indonesia mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut terjadi dalam bidang sosial, ekonomi, dan sistem
kepercayaan. Aspek-aspek kehidupan tersebut telah ada sejak awal keberadaan manusia Indonesia. Periodisasi sejarah yang digunakan untuk memahami
perkembangan aspek-aspek kehidupan tersebut, dapat dilihat masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, hingga masa perundagian.
Pada masing-masing periode tersebut memiliki cirinya tersendiri yang dicirikan oleh hasil-hasil kebudayaannya.
A. KEBERADAAN AWAL MANUSIA DI BUMI
Pernahkah kamu merenungkan tentang awal keberadaan manusia di muka bumi ini?
Lebih awal mana keberadaannya antara manusia dengan alam semesta? Bagaimana bentuk
fisik manusia yang hidup pada masa tersebut? Apakah bentuk fisik mereka sama dengan
kita sekarang ini? Bagaimana pola kehidupan yang dikembangkan oleh manusia yang hidup
pada zaman tersebut?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu akan sangat menarik untuk kita kaji bersama-sama
dalam pokok bahasan yang akan kita uraikan berikut ini.
Keberadaan alam semesta jauh lebih tua dibandingkan dengan keberadaan manusia. Artinya, alam semesta ini telah lama ada sebelum manusia mulai
menghuni permukaan bumi. Manusia diperkirakan mulai mendiami bumi ini pada kala Plestosen, sedangkan menurut usia bumi kala Plestosen merupakan
masa yang paling muda. Untuk lebih jelasnya coba kamu perhatikan bagan di bawah ini
Kata-kata kunci
• masa kenozoikum • masa mesozoikum
• masa palaeozoikum • zaman primer
• zaman sekunder • zaman tersier
• zaman kwarter
Masa Zaman
Kala
Kenozoikum Kwarter
Tersier 0,01
1,8 5
26 37-38
65 136
Holosen Plestosen
Pliosen Miosen
Oligosen Eosen
Palaeosen
Tahun juta
Di unduh dari : Bukupaket.com
123 Pada masa arkeozoikum, di bumi belum ada tanda-tanda kehidupan.
Bumi ini masih merupakan gas yang panas sehingga tidak memungkinkan untuk makhluk hidup dapat bertahan hidup dalam kondisi alam seperti itu.
Lama kelamaan akhirnya temperatur gas tersebut akhirnya mulai menurun dan sebagian mulai mengeras membentuk kerak bumi.
Masa palaeozoikum disebut juga sebagai zaman kehidupan purba karena pada masa ini diperkirakan mulai adanya makhluk hidup di bumi ini. Makhluk
hidup yang ada pada masa ini masih sangat primitif . Diperkirakan makhluk yang hidup pada masa ini adalah makhluk bersel satu dan masih sangat
sederhana.
Masa mesozoikum disebut juga dengan zaman kehidupan madya. Masa ini merupakan fase kedua dari keberadaan makhluk hidup. Pada masa ini
diperkirakan mulai hidup binatang-binatang amphibi dan reptil. Binatang- binatang yang berukuran besar seperti dinosaurus, tyranosaurus, dan sejenisnya,
hidup pada masa ini sehingga masa ini dikenal dengan sebutan zaman jura. Manusia diperkirakan belum ada pada masa ini karena kondisi alamnya
belum memungkinkan untuk manusia dapat bertahan hidup. Coba kamu bayangkan bagaimana kalau manusia sudah ada pada masa ini dan harus
hidup berdampingan dengan makhluk-makhluk lain yang memiliki ukuran tubuh yang sangat besar
Masa kenozoikum dikenal juga dengan zaman kehidupan muda karena merupakan masa termuda dalam usia bumi dan masih berlaku sampai sekarang
ini. Masa kenozoikum terbagi dalam dua zaman, yaitu zaman tersier dan zaman kwarter. Pada zaman tersier diperkirakan mulai muncul jenis-jenis
binatang baru yang merupakan jenis binatang mamalia. Binatang-binatang berukuran besar lambat laun mulai mengalami kepunahan pada zaman ini.
Masa Zaman
Kala
Mesozoikum Palaeozoikum
Arkeozoikum Sekunder
Primer 190
225 230
345 Kapur
Jura Trias
Perem Karbon
Devon Silur
Ordovisium Kambrium
Pra-Kambium
Tahun juta
Di unduh dari : Bukupaket.com
124 Namun pada zaman ini diperkirakan manusia belum ada. Keberadaan manusia
baru muncul pada zaman kwarter. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya fosil-fosil manusia yang setelah diperkirakan usianya berada pada kala
plestosen. Pada plestosen awal ditemukan fosil pithecanthropus mojokertensis yang usianya diperkirakan 1,9 juta tahun. Fosil meganthropus paleojavanicus
yang ditemukan di daerah Sangiran usianya antara 2 sampai 1 juta tahun juga diperkirakan hidup pada zaman kwarter pada kala plestosen awal.
Pada masa awal kehidupan manusia, mereka harus menghadapi kondisi alam yang sangat berat. Pada kala plestosen, keadaan bumi belum stabil
ditandai dengan sering terjadinya perubahan fisik, yaitu perubahan gerakan bumi baik yang menurun atau pun mengangkat. Pada kala plestosen terjadi
tujuh kali perubahan, yaitu empat kali zaman glasial dan tiga kali zaman interglasial.
Peristiwa-peristiwa alam yang terjadi pada masa plestosen merupakan tantangan yang sangat berat yang harus dihadapi oleh manusia pada saat
itu. Dengan kemampuannya yang masih sangat terbatas, manusia berusaha mempertahankan hidupnya dengan berbagai akal menghadapi tantangan
alam dan berusaha mencari makan dengan alat-alat yang masih sangat sederhana. Iklim yang sangat dingin yang terjadi pada masa glasial merupakan
salah satu tantangan alam yang memaksa manusia dan hewan berpindah tempat menuju daerah yang iklimnya lebih cocok untuk mereka. Diduga
pada masa glasial makhluk-makhluk hidup berpindah atau bermigrasi dari tempat asalnya. Selain didorong untuk mencari iklim yang lebih cocok juga
dorongan yang sangat kuat adalah mencari daerah sumber persediaan makanan. Hal ini dikarenakan manusia yang hidup pada masa tersebut masih tergantung
pada alam. Apabila alam tempat mereka telah tidak mampu memberikan persediaan makanan maka mereka akan meninggalkan tempat tersebut dan
mencari lagi daerah yang masih bisa memberikan penghidupan pada mereka. Holosen aluvium
Plestosen diluvium Glasial IV
118 – 10.000 Interglasial
Glasial III 230 – 180.000
Interglasial Glasial II
480 – 420.000 Interglasial
Glasial I 600 – 500.000
Zaman
Di unduh dari : Bukupaket.com
125 Manusia pada masa ini harus mampu menyesuaikan diri dengan kondisi
alam. Jika mereka tidak mampu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup sekitarnya maka ancaman kepunahan akan terjadi. Mereka yang
mampu bertahan hidup tentu akan sanggup untuk melanjutkan kehidupan dan melahirkan generasi penerus. Kemampuan untuk mempertahankan diri
terutama dalam menyesuaikan terhadap kondisi alam yang terus berubah serta kemampuan dalam memperoleh makanan untuk kelangsungan hidup
menyebabkan terjadinya perubahan fisik. Hal ini terjadi baik pada binatang, tumbuhan dan juga manusia. Secara perlahan-lahan bentuk fisik manusia
mengalami perubahan sehingga mencapai bentuk seperti kita sekarang ini.
B. AWAL KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA DI INDONESIA