98
1. Sejarah keluarga
Sejarah keluarga menarik untuk ditulis menjadi suatu karya sejarah. Dalam penulisannya sudah barang tentu harus menjadi suatu karya ilmiah. Bukanlah
suatu cerita yang bersifat narasi belaka. Agar tulisan itu menarik, maka seorang penulis sejarah terlebih dahulu memahami batasan keluarga. Secara sosilogis
keluarga merupakan ikatan terkecil dari bentuk masyarakat. Dalam keluarga terdapat sekumpulan individu-individu. Individu-individu yang ada dalam keluarga
minimal ayah, ibu, dan anak.
Sebagaimana telah dikemukakan, keluarga adalah ruang lingkup terkecil dari suatu masyarakat. Dalam keluarga terdapat individu-individu yang saling
berinteraksi. Interaksi yang dilakukan oleh mereka menunjukkan berbagi perilaku yang beragam. Perilaku-perilaku individu tersebut dapat menjadi kajian bidang
ilmu sosial khususnya seperti antropologi, sosiologi, politik, ekonomi, dan lain-lain. Secara mikro, keluarga merupakan suatu bangunan struktur. Struktur
dalam penelitian sejarah dapat dilihat sebagai sesuatu yang berubah. Dengan demikian, penulisan sejarah keluarga dapat dilihat dari berbagai pendekatan.
Pendekatan yang dilakukan dalam menulis sejarah keluarga tergantung pada batasan ilmu yang digunakan. Sebagaimana telah dikemukakan, keluarga
secara sosilogis adalah sebuah bentuk terkecil dari masyarakat yang dapat membentuk suatu struktur. Sebagai suatu struktur, maka keluarga dapat
membangun suatu perubahan dalam ruang lingkup yang lebih luas. Misalnya kita akan menulis sejarah asal usul suatu daerah, maka kita dapat melihat
asal-usul keluarga yang berpengaruh pada daerah tersebut. Misalnya di Tasikmalaya Jawa Barat, asal usul kota tersebut bisa dilihat dari keluarga
bupati keturunan Wiradadaha. Sebagian besar Bupati yang memerintah di Tasikmalaya berasal dari keluarga Wiradadaha.
Selain pendekatan sosilogis, penulisan sejarah keluarga bisa dilihat pula dari pendekatan antropologi. Dalam pendekatan ini, biasanya lebih mementingkan
aspek budaya. Misalnya kita menulis sejarah keluarga dengan cara melihat nilai-nilai apa yang yang ditanamkan oleh keluarga tersebut. Sebuah keluarga
yang berasal dari lingkungan santri sudah barang tentu akan berbeda dengan yang bukan dari kalangan santri, dalam hal nilai-nilai yang ditanamkan di
keluarga. Aspek budaya ini dapat kita kaji dari segi perilaku. Misalnya kita ingin melihat peran politik yang dimainkan oleh keluarga tersebut. Kalau keluarga
yang berasal dari kalangan santri mungkin dalam peran politik yang dilakukan lebih banyak diwarnai oleh nilai-nilai keagamaan. Dengan demikian, pendekatan
antropologi dan politik dapat dilakukan dalam penulisan sejarah keluarga.
Pendekatan ekonomi pun dapat dilakukan dalam menulis sejarah keluarga. Keluarga dalam konteks ini bisa dilihat sebagai unit ekonomi. Dalam sebuah
keluarga, terdapat hubungan individu-individu yang membentuk suatu jaringan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
99 Jaringan yang dibangun dapat menjadi suatu jaringan ekonomi. Bahkan jaringan
tersebut dapat meluas, dari suatu ruang lingkup keluarga kecil menjadi ruang lingkup keluarga yang besar. Bahkan jaringan ini membentuk suatu daerah.
Misalnya dalam sebuah kampung pengrajin terdapat ikatan-ikatan keluarga di antara sesama pengrajin. Sejarah ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari
perilaku ekonomi yang ditanamkan dalam keluarga. Pengkajian seperti ini akan menemukan jawaban atas pertanyaan mengapa perekonomian tumbuh
dengan baik pada daerah tersebut.
2. Sejarah politik