Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan
reliable. Instrumen yang tidak teruji validitas dan reliabilitasnya akan menghasilkan data yang sulit dipercaya kebenarannya. Instrumen yang
reliable belum tentu valid, reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Oleh karena itu walaupun instrumen yang
valid umumnya pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan.
Dalam bidang pendidikan instrumen penelitian yang digunakan sering disusun sendiri termasuk menguji validitas dan reliabilitasnya.
1. Validitas instrumen
Uji validitas yang dilakukan peneliti adalah validitas konstruk yang menggunakan pendapat dari ahli judgment experts. Uji validasi
instrumen dalam penelitian ini di uji oleh validator. Setelah pengujian dari ahli selesai, maka dilakukan uji coba instrumen kepada siswa SMK Negeri
6 Yogyakarta dengan sample uji coba sebanyak 25 orang siswa kelas X program studi busana butik. Setelah dilakukan uji coba kemudian hasil
tersebut dianalisis yaitu mengkorelasikan antar skor item instrumen dengan
menggunakan rumus
product moment
yaitu dengan
mengkorelasikan antara nilai-nilai tiap butir pertanyaan dengan skor total. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi product
moment dari Karl Pearson adalah sebagai berikut:
Keterangan : r
xy
: Angka Indeks korelasi “r” product moment x
2
: Jumlah nilai X kuadrat y
: Jumlah nilai y skor faktor y
2
: Jumlah nilai y kuadrat N
: Number of cases xy
: Jumlah hasil dari X dan Y Sutrisno Hadi, 1990: 21-23 Setelah mengkorelasikan antara skor butir dan skor total maka akan
diperoleh harga koefisien korelasi validitas, kemudian dikonsultasikan dengan r tabel. Harga kritik product moment untuk N= 25 dengan taraf
signifikan 5 diperoleh berdasarkan r tabel 0,396 dengan demikian butir- butir soal dinyatakan sahih karena memiliki harga r hitung lebih besar dari
0,396. Sebaliknya butir gugur jika harga r hitung lebih rendah dari r tabel. Dalam uji validitas menggunakan komputer program SPSS 15.0 for
windows . Dengan melihat kriteria batas besarnya koefisien korelasi uji
validitas, dari 30 butir item untuk 25 respondensiswa Kelas X di SMK Negeri 6 Yogyakarta ada 6 butir pernyataan yang gugurtidak valid yaitu
nomor 1, 7, 13, 16, 20, 22. Butir instrumen yang gugur tidak diganti, karena instrumen yang lain sudah mewakili dan dapat digunakan untuk
pengambilan data.
2. Reliabilitas instrumen
Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan secara Tes Konsistensi Internal yaitu suatu instrument diujicobakan
kepada responden sekali saja, kemudian dihitung skor-skornya dan akhirnya diuji konsistensi inter item-itemnya. Untuk maksud tersebut
digunakan rumus Alpha Cronbach. Konsistensi Internal karena mencobakan instrumen dengan hanya satu
kali, kemudian data yang diperoleh dikonsistesi inter item-itemnya dengan menggunakan teknik Alfa Cronbach. Rumus ini digunakan mengingat
dalam instrument ini tidak terdapat jawaban benar atau salah, melainkan variasi skor yang berkisar antara 1 sampai 4. Alasan penggunaan rumus
tersebut karena pengukuran reliabilitas menggunakan pengukuran reliabilitas konsistensi internal dengan skala likert.
Tingkat reliabilitas instrumen ditentukan berdasarkan besarnya nilai koefisien reliabilitasnya yang dimiliki. Semakin tinggi koefisien
reliabilitasnya maka semakin tinggi pula reliabilitasnya instrument tersebut, begitu pula sebaliknya. Pedoman untuk menentukan tinggi
rendahnya reliabilitasnya instrument berdasarkan pada klasifikasi sebagai berikut:
Tabel 5. Koefisien korelasi alfa cronbach
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199 Sangat rendah
0.20 – 0.399 Rendah
0.40 – 0.599 Sedang