14
Gambar 2.2 Definisi Teknologi Pendidikan menurut AECT 2008.
Dari uraian di atas maka pada penelitian pengembangan modul pembelajaran tematik
“Merawat Hewan dan Tumbuhan” tema 7 untuk siswa kelas 2 SD Negeri Bantul Timur, Bantul termasuk dalam kawasan teknologi
pendidikan pada bidang “Proses Penciptaan”. Karena teknolog pendidikan dalam melakukan sebuah penelitian biasanya memakai proses khusus untuk
merancang, mengembangkan, dan memproduksi sumber belajar yang digolongkan pada proses besar pengembangan pembelajaran. Proses
merupakan seri aktivitas yang mengarah terhadap hasil khusus. Tujuan dari proses tersebut adalah untuk mengelola sumber daya yang ada maupun
membuat sebuah sumber belajar yang sesuai.
B. Kajian tentang Modul
1. Pengertian Modul
Penggunaan media pendidikan sebagai produk dari berkembangnya sebuah teknologi semakin bervariasi mulai dari yang sederhana hingga yang
15
canggih. Dalam hal ini perkembangan teknologi guna memfasilitasi kegiatan pembelajaran sudah sangat banyak jenisnya, diantaranya media
cetak dan non cetak, elektronik dan non elektronik, proyeksi maupun non proyeksi yang pada dasarnya memiliki potensi untuk menunjang kegiatan
pendidikan dan pembelajaran. Dalam hal ini media memegang peranan yang sangat penting karena sebagai penghubung antara pesan dengan
komunikator di satu pihak dengan adanya kurikulum dan tujuan dari pembelajaran yang berada di pihak lain. Sehingga tingkat keberhasilan
siswa dalam kegiatan pembelajaran merupakan efek dari bagaimana media tersebut dapat menyampaikan pesan pembelajaran yang telah ada sehingga
siswa dapat memahami inti dari proses kegiatan pembelajaran yang berlangsung.
Dalam konteks pembahasan tentang modul yang dikemukakan oleh beberapa ahli masih sangat beragam diantaranya adalah pengertian modul
menurut Cece Wijaya, 1992: 96 dimana istilah modul dipinjam dari dunia teknologi, modul adalah alat ukur yang lengkap, modul adalah satu kesatuan
program yang dapat mengukur tujuan. Modul dapat dipandang sebagai paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu guna keperluan
belajar. Sedangkan menurut Goldscmid dalam Cece Wijaya, 1992: 96 modul
sebagai sejenis satuan kegiatan belajar yang terencana, didesain guna membantu siswa menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu. Modul adalah
semacam paket program untuk keperluan belajar. Dari satu paket program
16
belajar, modul terdiri dari komponen-komponen yang berisi tujuan belajar, materi pelajaran, metode belajar, alat, sumber dan sistem evaluasi.
Nana Sudjana, 2003: 132 mengungkapkan bahwa Modul adalah : Suatu unit program pengajaran yang disusun dalam bentuk tertentu
untuk keperluan belajar. Pada kenyataannya modul merupakan jenis kesatuan kegiatan belajar yang terencana, dirancang untuk membantu
para siswa secara individual dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya.
Sedangkan Daryanto, 2013: 9 dalam bukunya Menyusun Modul, berpendapat bahwa modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang
dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta
didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Adapun S. Nasution, 2011: 66 dalam bukunya Berbagai Pendekatan
dalam Proses Belajar dan Mengajar, menjelaskan pengertian modul adalah
merupakan suatu kesatuan yang bulat dan lengkap yang terdiri dari serangkaian kegiatan belajar yang secara empiris telah terbukti memberi
hasil belajar yang efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan secara jelas dan spesifik.
Sedangkan modul menurut BP3K Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Suryobroto, 1986: 153 modul didefinisikan sebagai
unit program belajar mengajar terkecil yang secara rinci menggariskan 1 Tujuan instruksional yang akan dicapai, 2 Topik yang akan dijadikan dasar
proses belajar mengajar, 3 Pokok-pokok materi yang akan dipelajari, 4 Kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan program yang lebih luas, 5
17
Peranan guru dalam proses belajar mengajar, 6 Alat-alat sumber yang digunakan, 7 kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan dan dihayati
murid secara berurutan, 8 lembaran kerja yang harus diisi oleh siswa, dan 9 program evaluasi yang akan dilaksanakan.
Dari penjelasan yang ada di atas, maka dapat disimpulkan bahwa modul merupakan sebuah bahan ajar yang secara sistematis yang memuat
beberapa tujuan pembelajaran yang didesain untuk membantu peserta didik dalam mengatasi permasalahan belajar secara individu. Modul merupakan
sebuah bahan ajar yang terdiri dari suatu rangkaian kegiatan belajar, yang disusun untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan secara khusus dan jelas. Modul sendiri merupakan satu kesatuan bahan ajar yang terkecil yang berisi tujuan belajar, materi, metode,
batasan sumber serta evaluasi yang disusun secara sistematis dan menarik.
2. Karakteristik Modul