2  adanya  pengakuan  dalam  merespon  perbedaan  individu,  3  siswa  dilibatkan dalam  perencanaan  dan  pengelolaan  kelas,  4  suasana  kelas  yang  rileks  dan
menyenangkan, 5 terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan  guru,  dan  6  memiliki  banyak  kesempatan  untuk  mengekspresikan
pengalaman emosi yang menyenangkan. Menurut  Isjoni  2009  Kelemahan  model  pembelajara  kooperatif
bersumber  pada dua  faktor, yaitu  faktor  dari dalam intern  dan  factor  dari  luar ekstern.  Faktor  dari  dalam,  yaitu:  1  guru  harus  mempersiapkan  pembelajaran
secara  matang,  disamping  itu  memerlukan  lebih  banyak  tenaga,  pemikiran  dan waktu,  2  agar  proses  pembelajaran  berjalan  dengan  lancar  maka  dibutuhkan
dukungan  fasilitas,  alat,  dan  biaya  yang  cukup  memadahi,  3  selama  kegiatan diskusi berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas
meluas sehingga  banyak  yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dan 4 saat diskusi kelas, terkadang di dominasi seseorang, hal ini mengakibatkan
siswa yang lain menjadi pasif.
2.7 Metode Kooperatif Think Pair Share
Metode  Think  Pair  Share  adalah  salah  satu  metode  pembelajaran kooperatif  yang  merupakan  struktur  kegiatan  belajar  mengajar  berkelompok.
Metode ini dikembangkan oleh Frank Lyman dan Spencer Kagan. Metode Think Pair  Share,  siswa  dikelompokan  secara  berpasangan,  dapat  berpasangan  antara
satu siswa dengan satu siswa, satu siswa dengan dua siswa, atau dua siswa dengan dua  siswa,  yang  mengakibatkan  terjadinya  stimulus  dan  repon  diantara  siswa
tersebut.  Pengelompokannya,  siswa  dipasangkan  secara  heterogen  berdasarkan nilai awal mereka bertujuan untuk mengefektifkan proses belajar kelompok.
Metode pembelajaran kooperatif tipe TPS Think Pair Share peserta didik diajak  untuk  memikirkan  materimasalah  yang  disampaikan  oleh  guru.  Metode
pembelajaran ini perlu diteliti untuk mencari metode pembelajaran alternatif yang tepat dan mengacu pada pengembangan metode- metode pembelajaran yang dapat
mengaktifkan  peserta  didik  dan  melibatkan  guru  secara  langsung  sebagai  mitra
kerja dalam proses pembelajaran.
Guru  memilih  untuk  menggunakan  strategi  TPS  sebagai  gantinya  tanya jawab  seluruh  kelas  Lyman,  dkk  menggunakan  langkah–langkah  Think  Pair
Share sebagai berikut:
Tahap I : Thinking berfikir
Guru  mengajukan  pertanyaan  atau  isu  yang  berhubungan  dengan  pelajaran, kemudian  siswa  diminta  untuk  memikirkan  pertanyaan  atau  isu  tersebut  secara
mandiri untuk beberapa saat.
Tahap II :  Pairing berpasangan
Guru  meminta  siswa  untuk  berpasangan  dengan  siswa  yang  lain  untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap pertama. Interaksi pada tahap
ini  diharapkan  dapat  berbagi  jawaban  jika  telah  diajukan  suatu  pertanyaan  atau berbagi  ide  jika  suatu  persoalan  khusus  telah  diidentifikasi.  Biasanya  guru
memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan.
Tahap III :  Sharing berbagi
Tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang  apa  yang  telah  mereka  bicarakan.  Ini  efektif  dilakukan  dengan  cara
bergiliran pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan Ibrahim,dkk: 2001:26-27
2.8 Metode Pembelajaran Konvensioal