Kesesuaian Isi Dengan Kurikulum

Aspek keterbacaan berkaitan dengan tingkat kemudahan bahasa kosakata, kalimat, paragraf, dan wacana, bentuk tulisan atau tipografi, lebar spasi, dan aspek-aspek grafika lainnya. Modul hendaknya mampu menyampaikan dalam bahasa yang baik dan benar Tim Penyusun, 2006:1.

2.6 Teori Belajar dan Pembelajaran

1. Pengertian Belajar Kimble dalam Karwono dan Mularsih 2010 : 2 menyebutkan belajar adalah perubahan yang relatif permanen di dalam behavioral potentionaly potensi behavioral sebagai akibat dari reinforced practice. Manyer menyebutkan bahwa belajar adalah menyangkut adanya perubahan perilaku yang relatif permanen pada pengetahuan atau perilaku seseorang karena pengalaman karwono dan Mularsih, 2010 : 2. Menurut Gagne belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku karwono dan Mularsih, 2010 : 2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Perubahan akibat belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk perilaku, dari ranah kognitif, afektif, dan atau psikomotor tidak terbatas hanya penambahan pengetahuan saja. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya. 2. Teori-teori Belajar Teori belajar selalu bertolak dari sudut pandang psikologi belajar dengan tiga aliran besarnya yaitu psikologi behaviorisme, psikologi kognitif, dan psikologi humanistik Karwono dan Mularsih, 2010 : 41. Namun, pada praktiknya berkembang pula teori belajar yang inovatif seperti teori belajar konstruktivisme, dan teori pengolahan informasi. Rujukan dalam penelitian ini adalah teori behaviorisme, teori kognitif, teori konstruktivisme, teori humanistik, teori belajar mandiri, dan teori seni tari. 1. Teori Behaviorisme Teori behaviorisme dengan menggunakan hubungan stimulus-respon. Teori ini lebih menekankan pada tingkah laku manusia dan memandang individu sebagai makhluk relatif yang memberi respon pada lingkungan. Pengalaman dan latihan akan membentuk perilaku mereka. Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behaviorisme adalah penguatan reinforcement dan hukuman punishment. Jika penguatan ditambahkan positif reinforcement respon yang diharapkan semakin kuat. Tokoh penting dalam teori ini behaviorisme ini antara lain adalah Pavlov, Skinner, Throndike, dan E.R.Ggutheir Karwono dan Mularsih, 2014:41. Dapat disimpulkan hubungan stimulus-respon dalam penelitian ini adalah pemberian materi tari piring dua belas khususnya makna property piring pada siswa kemudian respon terhadap property piring tersebut dalam pembelajaran tari piring dua belas.