1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Dapat mengungkapkan perkembangan tari piring dua belas, sebagai
pengembangan disiplin ilmu, kawasan teknologi pendidikan, kawasan pemanfaatan kategori implementasi, dan pelembagaan serta seni tari
khususnya, berupa penyajian informasi ilmiah untuk penelitian berikutnya. 2. Dapat mengungkapkan property piring pada tari piring dua belas, dengan
harapan hasil penelitian ini dapat mengembangkan konsep, teori, prinsip, dan prosedur teknologi pendidikan, khususnya dalam kawasan desain, dan
pengembangan bahan ajar untuk guru sehingga mempermudah guru menyampaikan pesan pembelajaran tari pada peserta didik.
Manfaat praktis dari penelitian adalah sebagai berikut. 1. Dapat menumbuhkan kecintaan dan kemampuan menari serta meningkatkan
kreativitas dalam menarikan tari piring dua belas sehingga pesan yang disampaikan dalam tari tersebut dapat sampai kepada peserta didik dan
pembelajaran menjadi semakin efektif dan efisien. 2. Diharapkan bermanfaat bagi kelompok atau pengelola seni pertunjukan tari
piring dua belas di daerah nya sebagai pegangan hidup dan pelestarian budaya.
3. Diharapkan dapat berperan dalam pelestarian seni budaya daerah dan bangsa terutama sebagai sumbangan ilmu pengetahuan di bidang kebudayaan
khususnya seni pertunjukan.
4. Sebagai informasi bagi mereka yang memerlukan dan menaruh minat terhadap eksistensi tari piring dua belas.
1.7 Produk Yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini berupa modul pembelajaran tari piring dua belas yang diharapkan hasilnya dapat meningkatkan penguasaan
konsep dan melatih siswa untuk belajar secara mandiri, dengan spesifikasi produk modul yang akan dikembangkan memiliki unsur-unsur berikut: a judul modul, b
pendahuluan yang terdiri dari kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan petunjuk penggunaan modul, c materi modul kegiatan belajar, dan d evaluasi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Property Piring
Tari piring dua belas merupakan tari tradisional yang berkaitan dengan gawi adat masyarakat Lampung. Tarian ini emmanfaatkan property sebagai medianya. Sesuai
dengan namanya, property yang digunakan berupa piring. Oleh Karena itu, tarian ini memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dan membutuhkan konsentrasi para
penarinya.
1. Property
Property tidak semata-mata menyangkut bahan pokok ekonomi, tetapi semua komoditi, yaitu objek-objek yang dianggap memiliki nilai. Ia tidak hanya
menyangkut peruntukan dan pembagian barang-barang yang sudah ada, tetapi juga cara-cara peruntukan barang yang baru dibuat, dan “langkah-langkah pengalihan”
yang meliputi perubahan-perubahan dalam keterkaitan objek pada peranan-peranan social Hokin, 1957: 300. Dalam organisasi hubungan-hubungan property, para
anggota masyarakat harus berhadapan dan dibatasi oleh tiga faktor pokok yang merupakan lapangan tempat semua manusia hidup: watak psikologis manusia,
ekosistem dan kesinambungan temporal Franz von, 2000: 37.