Dari hasil wawancara dengan pengurus Gapoktan, menyatakan bahwa tingkat bunga sebesar 2 tersebut diambil berdasarkan kesepakatan antar anggota Gapoktan,
mereka berpendapat dengan besar bunga sebesar 2 diharapkan tidak memberatkan para anggota Gapoktan yaitu petani, dan juga diharapkan dana PUAP tersebut dapat
berputar dengan cepat, sehingga Gapoktan dapat berkembang dengan cepat. Dalam penggunaan dana PUAP itu sendiri, para petani di Kelurahan Tigabinanga,
pada umumnya menggunakan dana PUAP untuk memenuhi kebutuhan saprodi usaha tani jagung yang mereka usahakan.
5.2. Produktivitas Anggota Gapoktan Sebelum dan Setelah PUAP
Produktivitas yang digunakan dalam analisis adalah produktivitas usahatani, yaitu total penerimaan usaha dikurangi dengan total biaya pengeluaran usahatani
responden. Biaya pengeluaran usahatani meliputi biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan yang jika dijumlahkan menjadi biaya total usahatani. Sedangkan
produktivitas tunai usahatani merupakan pengurangan antara penerimaan tunai dengan total biaya tunai. Produktivitas rata-rata usahatani diperoleh dengan cara
mengurangkan penerimaan rata-rata dengan biaya rata-rata yang dikeluarkan. Penerimaan usahatani adalah nilai produksi yang diperoleh dalam jangka waktu
tertentu. Penerimaan usahatani merupakan hasil perkalian antara jumlah produksi total dengan harga jual dari hasil produksi tersebut. Sedangkan biaya usahatani yakni nilai
penggunaan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam melakukan proses produksi usahatani.
Biaya dalam usahatani dibedakan menjadi biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan. Biaya tunai usahatani merupakan pengeluaran tunai yang dikeluarkan oleh petani
Universitas Sumatera Utara
untuk pembelian barang dan jasa bagi usahataninya. Sedangkan biaya yang diperhitungkan adalah pengeluaran yang secara tidak tunai dikeluarkan oleh petani.
Biaya tunai meliputi biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan benih, pupuk, pestisida, upah tenaga kerja luar keluarga. Sedangkan yang termasuk dalam biaya yang
diperhitungkan meliputi biaya sewa lahan, biaya penyusutan alat pertanian dan biaya upah tenaga kerja dalam keluarga.
Produktivitas usahatani rata-rata sebelum adanya program PUAP dihitung selama periode musim tahun 2009 sebelum responden menerima BLM-PUAP dari masing-
masing Gapoktan. Sedangkan produktivitas usahatani rata-rata setelah menerima dana PUAP dihitung dari produktivitas usahatani dalam periode tahun 2010.
Tabel. 10 Data Hasil Penelitian: Produtivitas
Rata-rata N
T df
Sig
Produktivitas Sebelum 8668,5
20 8.260
19 0.000
Produktivitas Sesudah 7785,8
Sumber: Data Primer 2011, diolah. Nilai t-tabel yang diperoleh adalah 1,729, sedangkan nilai t-hitung yang diperoleh
sebesar │8.260│. Nilai t-hitung ini lebih besar dari nilai t-tabel 1.729. Menurut
kriteria uji, jika t-hitung t-tabel pa da taraf nyata lima persen ά=0,05 maka tolak
H0. Selain dapat dilihat dari hasil pengujian t-hitung, kesimpulan juga dapat diperoleh dengan melihat nilai signifikasi dari hasil pengujian yang telah dilakukan.
Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai signifikansi Sig adalah taraf signifikan. Tingkat signifikansi 0,000 0,05, menunjukkan bahwa ada korelasi yang nyata antara
produktivitas sebelum dengan produktivitas sesudah ada dana PUAP. Kesimpulan hasil pengujian diperoleh bahwa ada dampak positif terhadap produktivitas petani
responden dikarenakan adanya bantuan dana PUAP, atau dengan kata lain ada
Universitas Sumatera Utara
perbedaan nyata terhadap produktivitas usahatani sebelum memperoleh dana PUAP dengan setelah memperoleh dana PUAP.
5.3. Masalah yang Terjadi pada Proses Penyaluran Dana PUAP