Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian adalah Kelurahan Tigabinanga, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo. Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive yaitu secara sengaja, berdasarkan pra survey yang dilakukan dengan tujuan-tujuan penelitian. Desa ini diangkat menjadi daerah penelitian dengan pertimbangan bahwa berdasarkan data sekunder yang diperoleh, desa ini merupakan salah satu desa yang telah memperoleh dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP dan telah mengusahakan dan mengembangkan dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP untuk kegiatan agribisnis. Selain itu desa tersebut memiliki luas tanam dan produksi jagung relatif lebih tinggi dibanding dengan desa lain yang ada di Kecamatan Tigabinanga.

3.2. Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah para petani di Desa Tigabinanga, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo yaitu pada gabungan kelompok tani Gapoktan Singalor Lau yang terdiri dari 20 orang petani jagung, dan telah memperoleh dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP pada tahun 2009 dan mulai direalisasikan tahun 2010. Dalam hal ini, yang menjadi sampel dalam penelitian adalah petani anggota Gapoktan yang mendapat pinjaman dana PUAP tahap I, yaitu 20 orang petani. Dalam hal ini penulis menggunakan metode penentuan sampel yaitu Sensus. Mengingat jumlah petani di tahap I yang relatif sedikit, sehingga semua petani yang ada dijadikan sampel dalam penelitian Soepomo,1997. Universitas Sumatera Utara

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui kuisioner dan wawancara langsung dengan para responden yaitu petani anggota Gapoktan serta kepada pengurus Gapoktan atau Poktan. Responden dalam penelitian ini akan difokuskan pada petani anggota Gapoktan yang telah menerima bantuan PUAP tahun 2008. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait meliputi BPS Pusat, BPS Kabupaten Karo. Selain itu, data sekunder juga diperoleh dari penelusuran kepustakaan, internet dan literatur lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.4. Metode Analisis Data Hipotesis