BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Karakteristik Responden 4.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Data karakteristik responden dilihat dari segi umur, lama menjadi kader dan pendidikan karena hal ini berkaitan dengan data variabel penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1. Karakteristik Kader Posyandu Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
No Umur tahun
Jumlah orang Persentase
1. 25 - 40 tahun
68 42,0
2. 41- 60 tahun
94 58,0
3. 61 tahun
- -
Jumlah 162
100,0
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa paling banyak responden berusia antara 41-60 tahun yaitu 94 orang 58,0, dan paling sedikit berusia diantara 25 - 40 tahun yaitu
68 orang 42.
4.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Kader Karakteristik kader posyandu berdasarkan lamanya menjadi kader posyandu
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Karakteristik Kader Posyandu Berdasarkan Lama Menjadi Kader Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Lama Menjadi Kader tahun
Jumlah orang Persentase
3 tahun 12
7,4 4 - 5 tahun
68 42,0
5 tahun 82
50,6
Jumlah 162
100,0
Hasil penelitian pada Tabel 4.2 diketahui paling banyak lama menjadi kader diatas 5 tahun adalah dengan jumlah terbanyak yaitu 82 orang 50,6 dan paling
sedikit lama menjadi kader 3 tahun yaitu 12 orang 7,4.
4.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Karakteristik kader posyandu berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.3 Karakteristik Kader Posyandu Berdasarkan Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Pendidikan Jumlah orang
Persentase
Dasar SD dan SLTP 81
50,0 Menengah SLTA
76 46,9
Perguruan Tinggi 5
3,1
Jumlah 162
100,0
Berdasarkan Tabel 4.3. di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan jenjang pendidikan, paling banyak kader berpendidikan dasar yaitu SD dan SLTP yaitu 81 orang
50 dan paling sedikit pendidikan kader perguruan tinggi yaitu 5 orang 3,1.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Analisis Univariat
Analisis univariat yang meliputi motivasi intrinsik minat dan kemampuan dan motivasi instrinsik fasilitas, insentif, pembinaan, penghargaan dan dukungan serta
kinerja kader posyandu dapat diuraikan sebagai berikut :
4.2.1. Minat
Distribusi kategori jawaban mengenai minat kader posyandu dijelaskan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jawaban Mengenai Minat Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Jawaban Tidak
Menging inkan
Kurang Mengingi
nkan Cukup
Menging inkan
Sangat Mengingi
nkan Jumlah
n n
n n
n
Menjadi kader posyandu atas
keinginan sendiri
75 46,3
17 10,5
25 15,4
45 27,8
162 100,0
Tidak Menyuk
ai Kurang
Menyuka i
Cukup Menyuk
ai Sangat
Menyuka i
Jumlah
n n
n n
n
Menyukai pekerjaan
sebagai kader posyandu
57 35,2
35 21,6
40 24,7
30 18,5
162 100,0
Jawaban Sangat
Mengang gu
Cukup Mengang
gu Kurang
Mengan ggu
Tidak Mengang
gu Jumlah
n n
n n
n
Rutinas kegiatan
posyandu setiap bulannya
61 37,3
33 20,4
32 19,8
36 22,2
162 100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Lanjutan Jawaban
Tidak Bangga
Kurang Bangga
Cukup Bangga
Sangat Bangga
Jumlah n
n n
n n
Menjadi kader posyandu,
merupakan kebangga
tersendiri di lingkungan
masyarakat sekitar
64 39,5
29 17,9
28 17,3
41 25,3
162 100,0
Tidak Perlu
Kurang Perlu
Cukup Perlu
Sangat Perlu
Jumlah n
n n
n n
Perlunya memperhatika
n kesehatan masyarakat di
sekitar 42
25,9 53
37,2 42
25,9 53
37,2 162
100,0
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa paling banyak kader tidak menginginkan menjadi kader posyandu. Hal ini diketahui dari jawaban responden sebanyak 75 orang
46,3 yang tidak menginginkan menjadi kader posyandu dan sebanyak 17 orang 10,5 yang kurang menginginkan menjadi kader posyandu.
Kader paling banyak tidak menyukai pekerjaan sebagai kader posyandu sebanyak 57 orang 35,2 dan paling sedikit yang sangat menyukai pekerjaan sebagai
kader posyandu sebanyak 30 orang 18,5. Rutinitas kader paling banyak menyatakan bahwa rutinitas kegiatan posyandu
setiap bulannya sangat menganggu sebanyak 61 orang 37,3, dan paling sedikit yang menyatakan kurang menganggu sebanyak 32 orang 19,8. Paling banyak kader
menyatakan tidak bangga menjadi kader posyandu sebanyak 64 orang 39,5 dan
Universitas Sumatera Utara
paling sedikit cukup bangga menjadi kader posyandu sebanyak 28 orang 17,3. Banyak kader merasa kurang perlu memperhatikan kesehatan masyarakat di sekitarnya
sebanyak 53 orang 37,2, dan paling sedikit kader yang menyatakan cukup perlu memperhatikan kesehatan masyarakat disekitarnya sebanyak 27 orang 16,7.
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Kategori Minat Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Minat Jumlah
Persentase
Tidak Berminat 89
54,9 Berminat
73 45,1
Jumlah 162
100,0
Hasil distribusi pada Tabel 4.5 dijelaskan mengenai motivasi intrinsik berdasarkan minat kader menunjukkan paling banyak kader posyandu tidak berminat
menjadi kader posyandu 89 orang 54,9. Kemampuan menjadi kader posyandu paling banyak dalam kategori tidak mampu 69 orang 42,6.
4.2.2. Kemampuan
Distribusi kategori jawaban mengenai kemampuan kader posyandu dijelaskan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jawaban Kemampuan Kader Posyandu di Lingkungan Masyarakat Sekitar di Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Jawaban Tidak
Kadang- kadang
Ya Jumlah
n n
n n
Melakukan tugas setiap bulannya sebagai kader
posyandu selalu menunggu intruksi dari pembina
posyandu. 38
23,5 85
52,5 39
24,1 162
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6. Lanjutan
Membantu kader lainnya apabila menghadapi
kesulitan dalam melakukan pekerjaannya
27 16,7
70 43,2
65 40,1
162 100,0
Selalu diberi kesempatan untuk mengambil
keputusan dalam peningkatan kegiatan
posyandu 39
24,1 68
42,0 55
43,0 162
100,0
Memahami semua pekerjaan selaku kader
posyandu 38
23,5 82
50,6 42
25,9 162
100,0
Apabila menghadapi kendala dalam kegiatan
posyandu,mendahulukan penyelesaian masalah
yang dianggap lebih prioritas
54 33,3
64 39,5
44 27,2
162 100,0
mengetahui kondisi balita yang mengalami
gizi kurang dan gizi buruk berdasarkan KMS
Kartu Menuju Sehat 85
52,5 -
- 77
47,5 162
100,0
Sebagai kader posyandu, mengetahui tindak lanjut
bila menemukan balita gizi buruk
95 58,6
- -
67 41,4
162 100,0
Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui paling banyak kader yang kadang-kadang menunggu intruksi dari pembina posyandu dalam melakukan tugas setiap bulannya
sebanyak 85 orang 52,5, membantu kader lainnya apabila menghadapi kesulitan dalam melakukan pekerjaannya sebanyak 70 orang 43,2, Kadang-kadang diberi
kesempatan untuk mengambil keputusan dalam peningkatan kegiatan posyandu sebanyak 68 orang 42,0, Kadang-kadang memahami semua pekerjaan selaku kader
posyandu sebanyak 82 orang 50,6, Kadang-kadang apabila menghadapi kendala
Universitas Sumatera Utara
dalam kegiatan posyandu, mendahulukan penyelesaian masalah yang dianggap lebih prioritas sebanyak 64 orang 39,5, tidak mengetahui kondisi balita yang mengalami
gizi kurang dan gizi buruk berdasarkan KMS Kartu Menuju Sehat sebanyak 85 orang 52,5, dan tidak mengetahui tindak lanjut bila menemukan balita gizi buruk sebanyak
95 orang 58,5.
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Motivasi Intrinsik Kader Posyandu Berdasarkan Kategori Kemampuan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas
Tahun 2011
Variabel Jumlah
Persentase Kemampuan
Tidak mampu 69
42,6 Cukup mampu
55 34,0
Mampu 38
23,5
Jumlah 162
100,0
Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa kemampuan kader paling banyak tidak mampu yaitu 69 orang 42,6 dan paling sedikit yang mampu yaitu 38 23,5.
4.2.3. Fasilitas
Distribusi kategori jawaban mengenai fasilitas posyandu dijelaskan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Kategori Jawaban Mengenai Fasilitas Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Kategori Jawaban Tidak Ada
Ada Jumlah
n n
n
Dacin -
- 162
100,0 162
100,0 Meja
- -
162 100,0
162 100,0
Kursi -
- 162
100,0 162
100,0 KMS
- -
162 100,0
162 100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8. Lanjutan
Buku Register -
- 162
100,0 162
100,0 Pita Senti
111 68,5
51 31,5
162 100,0
Pita LILA 110
67,9 52
32,1 162
100,0 Timbangan Dewasa
111 68,5
51 31,5
162 100,0
Dana Rutin PMT 162
100,0 -
- 162
100,0 Autopometri
162 100,0
- -
162 100,0
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa paling banyak responden yang menyatakan bahwa fasilitas posyandu yang ada yaitu dacin, meja, kursi, KMS dan buku register
yaitu 162 orang 100. Sedangkan yang menyatakan tidak ada untuk fasilitas pita senti sebanyak 51 orang 31,5, pita LILA sebanyak 52 orang 32,1 dan timbangan
dewasa yaitu 51 orang 31,5. Selain itu yang menyatakan dana rutin PMT dan autopometeri juga tidak ada yaitu 162 orang 100,0.
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Kategori Fasilitas Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Fasilitas Jumlah
Persentase
Tidak lengkap 110
67,9 Lengkap
52 32,1
Jumlah 162
100,0
Pada Tabel 4.9 diketahui fasilitas di posyandu paling banyak yang menyatakan tidak lengkap 110 orang 67,9, dan paling sedikit yang menyatakan lengkap yaitu 52
orang 32,1.
4.2.4. Pelatihan
Distribusi kategori jawaban mengenai pelatihan kader dijelaskan pada tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10. Distribusi Kategori Jawaban Mengenai Pelatihan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Kategori Jawaban Tidak Ada
Jarang Sering
Jumlah n
n n
n
Mendapat buku pedoman tentang materi pelatihan
dari petugas penyuluh dinas
kesehatanpuskesmas setempat
78 48,1
67 41,4
17 10,5
162 100,0
Mendapat materi simulasi tentang cara
melakukan konseling dan penyuluhan yang
akan dilakukan kader kepada masyarakat
86 53,1
68 42,0
8 4,9
162 100,0
Mendapat pelatihan mengenai standar
pemantauan pertumbuhan balita dari
petugas 86
53,1 64
39,5 12
7,4 162
100,0
Mendapat pelatihan mengenai cara
penimbangan balita yang benar
77 47,5
54 33,3
31 19,1
162 100,0
Mendapat pelatihan mengenai cara merujuk
balita ke puskesmas atau rumah sakit apabila
mengalami BGM dan gizi buruk
73 45,1
64 39,5
25 15,4
162 100,0
Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui paling banyak responden tidak pernah mendapat buku pedoman tentang materi pelatihan dari petugas penyuluh dinas
kesehatanpuskesmas setempat yaitu 78 orang 48,1, dan paling sedikit sering mendapat yaitu 17 orang 10,5. Mengenai materi simulasi tentang cara melakukan
konseling dan penyuluhan yang akan dilakukan kader kepada masyarakat paling
Universitas Sumatera Utara
banyak responden menyatakan tidak pernah yaitu 86 orang 53,1 dan paling sedikit yang menyatakan sering yaitu 8 orang 4,9. Mengenai pelatihan mengenai standar
pemantauan pertumbuhan balita dari petugas paling banyak menyatakan tidak pernah yaitu 86 53,1, dan paling sedikit yang menyatakan sering yaitu 12 orang 7,4.
Mengenai mendapat pelatihan mengenai cara penimbangan balita yang benar, paling banyak menyatakan tidak pernah yaitu 77 yaitu 47,5 dan paling sedikit yang
menyatakan sering yaitu 31 orang 19,1. Mengenai pelatihan cara merujuk balita ke puskesmas atau rumah sakit apabila mengalami BGM dan gizi buruk paling banyak
yang menyatakan tidak pernah yaitu 73 orang 45,1, dan paling sedikit yang menyatakan sering yaitu 25 orang 15,4.
Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Kategori Pelatihan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Pelatihan Jumlah
Persentase
Kurang 78
48,1 Cukup
50 30,9
Baik 34
21,0
Jumlah 162
100,0
Berdasarkan Tabel 4.11 paling banyak pelatihan yang diterima kader posyandu dalam kategori kurang yaitu 78 orang 48,1 dan paling sedikit dalam kategori baik
yaitu 34 orang 21,0.
Universitas Sumatera Utara
4.2.5. Pembinaan
Distribusi kategori jawaban mengenai pembinaan kader dijelaskan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.12. Distribusi Kategori Jawaban Mengenai Pembinaan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Kategori Jawaban Tidak
pernah Kadang-
kadang Sering
Jumlah n
n n
n
Mendapat pembinaan dari petugas gizi
47 29,0
115 71,0
- -
162 100,0
Konsultasi dengan petugas gizi tentang balita yang
berat badannya turun secara berturut turut selama 3 kali
28 17,3
64 39,5
70 43,2
162 100,0
Pembinaan mengenai cara penyuluhan tentang gizi
sesuai dengan hasil penimbangan
59 36,4
57 35,2
46 28,4
162 100,0
Hasil pada Tabel 4.12 mengenai pembinaan diketahui bahwa paling banyak responden yang menyatakan kadang-kadang mendapat pembinaan dari petugas gizi
yaitu 115 orang 71,0 dan paling sedikit tidak pernah mendapat pembinaan yaitu 47 orang 29,0. Mengenai konsultasi responden dengan petugas gizi tentang balita yang
berat badannya turun secara berturut turut selama 3 kali paling banyak yang menyatakan sering yaitu 70 orang 43,2, dan paling sedikit yang menyatakan tidak pernah yaitu
28 orang 17,3. Mengenai pembinaan mengenai cara penyuluhan tentang gizi sesuai dengan hasil penimbangan paling banyak responden yang menyatakan tidak pernah
yaitu 59 orang 36,4 dan paling sedikit yang menyatakan sering yaitu 46 orang 28,4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13. Distribusi Kategori Pembinaan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Pembinaan Jumlah
Persentase
Kurang 48
29,6 Cukup
57 35,2
Baik 57
35,2
Jumlah 162
100,0
Pada Tabel 4.13 diketahui paling banyak pembinaan yang diberikan bagi kader posyandu masing-masing dalam kategori cukup dan baik yaitu 57 orang 35,2 dan
paling sedikit dalam kategori kurang yaitu 48 orang 29,6.
4.2.6. Insentif
Distribusi kategori jawaban mengenai insentif bagi kader posyandu dijelaskan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.14. Distribusi Kategori Jawaban Mengenai Insentif Bagi Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Kategori Jawaban Tidak
Ada Kadang-
kadang Ada
Jumlah n
n n
n
Mendapat insentif berupa uang dari petugas
kesehatan 45
27,8 58
35,8 59
36,4 162
100,0
Tidak perlu
Perlu Sangat
perlu Jumlah
n n
n n
Insentif perlu diberikan pada setiap kegiatan
posyandu 20
12,3 79
48,8 63
38,9 162
100,0
Tidak Ya
Jumlah n
n n
Insentif yang diterima akan meningkatkan
12 7,4
150 92,6
162 100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.14 diketahui pernyataan responden mengenai mendapat insentif berupa uang dari petugas kesehatan paling banyak yang menyatakan ada yaitu
59 orang 36,4 dan paling sedikit menyatakan tidak ada yaitu 45 orang 27,8. Mengenai insentif perlu diberikan pada setiap kegiatan posyandu, paling banyak yang
menyatakan perlu yaitu 79 orang 48,8, dan paling sedikit yang menyatakan tidak perlu yaitu 20 orang 12,3. Mengenai insentif yang diterima akan meningkatkan
aktivitas dalam kegiatan posyandu paling banyak yang menyatakan “Ya” yaitu 150 orang 92,6 dan paling sedikit yang menyatakan tidak yaitu 12 orang 7,4.
Tabel 4.15. Distribusi Kategori Jawaban Mengenai Insentif Bagi Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Insentif Jumlah
Persentase
Kurang 33
20,4 Cukup
64 39,5
Baik 65
40,1
Jumlah 162
100,0
Berdasarkan tabel 4.12 hasil distribusi frekuensi mengenai Insentif yang diterima kader paling banyak dalam kategori baik 65 orang 40,1, dan paling sedikit dalam
kategori kurang yaitu 33 orang 920,4.
4.2.7. Penghargaan
Distribusi kategori jawaban mengenai penghargaan bagi kader posyandu dijelaskan pada tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16. Distribusi Kategori Jawaban Mengenai Penghargaan Bagi Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Penghargaan Tidak
Ada Jarang
Sering Jumlah
n n
n n
Mendapat pakaian seragam 57
35,2 104
64,2 1
0,6 162
100,0 Melakukan tugas posyandu
dengan baik akan diberikan pengobatan gratis
55 34,0
60 37,0
47 29,0
162 100,0
Penghargaan yang diterima membuat bekerja semakin
baik 62
38,3 50
30,9 50
30,9 162
100,0 Selalu menerima
penghargaan jika aktif dalam kegiatan di
kelurahankecamatan 61
34,6 56
34,4 47
28,0 162
100,0
Mengenai penghargaan pada Tabel 4.16 menunjukkan bahwa paling banyak responden jarang yang mendapat pakaian seragam yaitu 104 orang 64,2 dan paling
sedikit yang menyatakan sering yaitu 1 orang 0,6. Mengenai melakukan tugas posyandu dengan baik akan diberikan pengobatan gratis paling banyak yang menyatakan
jarang yaitu 60 orang 37,0 dan paling sedikit yang menyatakan sering yaitu 47 orang 29,0. Mengenai penghargaan yang diterima membuat bekerja semakin baik paling
banyak yang menyatakan tidak ada yaitu 62 orang 38,3 dan paling sedikit yang menyatakan jarang dan sering yaitu masing-masing 50 orang 30,9. Mengenai selalu
menerima penghargaan jika aktif dalam kegiatan di kelurahankecamatan, paling banyak yang menyatakan tidak ada yaitu 61 orang 34,6 dan paling sedikit yang menyatakan
sering yaitu 47 orang 28,0.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi Kategori Penghargaan Bagi Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 201
Penghargaan Jumlah
Persentase
Kurang 56
34,6 Cukup
57 35,2
Baik 49
30,2
Jumlah 162
100,0
Berdasarkan Tabel 4.14 diketahui paling banyak penghargaan yang diterima kader posyandu dalam kategori cukup yaitu 57 orang 35,2 dan paling sedikit dalam
kategori baik yaitu 49 orang 30,2
4.2.8. Dukungan Masyarakat
Distribusi kategori jawaban mengenai dukungan masyarakat bagi kader posyandu dijelaskan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.18. Distribusi Kategori Jawaban Mengenai Dukungan Dari Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Kategori Jawaban Tidak
Jarang Sering
Jumlah n
n n
n
Masyarakat di sekitar lingkungan mendukung
kegiatan posyandu 75
46,3 53
32,7 34
21,0 162
100,0 PKK kecamatan selalu
mendukung kegiatan posyandu
85 52,5
54 33,3
23 14,2
162 100,0
LKMD mendukung ibu dalam kegiatan posyandu
Kelurahan 75
46,3 68
42,0 19
11,7 162
100,0 Setiap posyandu ibu
balita selalu hadir 65
40,1 72
44,4 25
15,4 162
100,0
Hasil pada Tabel 4.18 diketahui bahwa paling banyak masyarakat tidak mendukung kegiatan posyandu yaitu sebanyak 75 orang 46,3 dan paling sedikit yang
Universitas Sumatera Utara
menyatakan sering yaitu 34 orang 21,0. Mengenai PKK kecamatan paling banyak tidak mendukung kegiatan posyandu yaitu 85 orang 52,5 dan paling sedikit yang
menyatakan sering yaitu 23 orang 14,2. Mengenai LKMD mendukung ibu dalam kegiatan posyandu kelurahan paling banyak yang menyatakan tidak yaitu 75 orang
46,3 dan paling sedikit yang menyatakan sering yaitu 19 11,7. Mengenai kehadiran ibu balita setiap posyandu paling banyak yang menyatakan jarang yaitu 72
orang 44,4 dan paling sedikit yang menyatakan sering yaitu 25 orang 15,4.
Tabel 4.19. Distribusi Frekuensi Kategori Jawaban Mengenai Dukungan Bagi Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun
2011
Dukungan Jumlah
Persentase
Kurang 73
45,1 Cukup
55 34,0
Baik 34
21,0
Jumlah 162
100,0
Berdasarkan Tabel 4.19 paling banyak dukungan masyarakat bagi kader posyandu dalam kategori kurang yaitu 73 orang 45,1, dan paling sedikit dalam
kategori baik yaitu 34 orang 21,0.
4.2.9. Kinerja Kader Posyandu
Distribusi kategori jawaban mengenai kinerja kader posyandu dijelaskan pada tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.20. Distribusi Jawaban Mengenai Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Kategori Jawaban Tidak
Jarang Sering
Jumlah n
n n
n
Kader memberikan pelayanan di posyandu setiap bulanya
selama 1 tahun 75
46,3 52
32,1 35
21,6 162
100,0 Kader mengunjungi sasaran
kurang lebih satu minggu sebelum hari pelaksanaan
Posyandu 95
58,6 45
27,8 22
13,6 162
100,0 Kader menyarankan kepada
sasaran untuk menimbang balita setiap bulan
83 51,2
53 32,7
26 16,0
162 100,0
Kader memberitahuan kepada sasaran satu minggu sebelum
waktu pelaksanaan Posyandu 86
53,1 55
34,0 21
13,0 162
100,0 Kader melakukan kegiatan
pendaftaran pengunjung posyandu pada hari
pelaksanaan Posyandu 66
40,7 32
19,8 64
39,5 162
100,0 Kader melakukan
penimbangan bayi balita pada hari pelaksanaan
Posyandu 73
45,1 43
26,5 46
28,4 162
100,0 Kader mengisi KMS pada hari
pelaksanaan Posyandu 90
55,6 55
34,0 17
10,5 162
100,0 Kader melakukan penyuluhan
kepada ibu, balitabayi, ibu hamil, ibu menyusui, PUS
102 63,0
39 24,1
21 13,0
162 100,0
Kader melakukan, pencatatan dan pelaporan sesudah hari
pelaksanaan Posyandu 96
59,3 41
25,3 25
15,4 162
100,0 Kader bekerja sama dengan
petugas kesehatan dalam menanggulangi kasus gizi
buruk pada balita 93
57,4 36
22,2 33
20,4 162
100,0 Kader membantu sasaran yang
memerlukan rujukan ke fasilitas kesehatan bila
mempunyai masalah kesehatan yang tidak bisa
ditangani oleh kader 104
64,2 33
20,4 25
15,4 162
100,0
Kader mengikuti kegiatan rapat kader setiap bulan dari
petugas gizi 97
59,9 38
23,5 27
16,7 162
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.20. Lanjutan
Kader selalu hadir pada hari pelaksanaan Posyandu
100 61,7
24 14,8
38 23,5
162 100,0
Kader selalu ikut serta dengan kepala lingkungan
dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang
mengikutsertakan warga 103
63,6 36
22,2 23
14,2 162
100,0 Kader bekerja sama dengan
petugas kesehatan dalam menanggulangi kasus gizi
buruk pada balita 93
57,4 36
22,2 33
20,4 162
100,0
Berdasarkan Tabel 4.20 diketahui mengenai pemberian pelayanan di posyandu setiap bulanya selama 1 tahun oleh kader posyandu paling banyak yang menyatakan
tidak yaitu 75 orang 46,3 dan paling sedikit yang menyatakan sering yaitu 35 21,6. Kader paling banyak tidak mengunjungi sasaran kurang lebih satu minggu
sebelum hari pelaksanaan posyandu yaitu 95 orang 58,6 dan paling sedikit yang menyatakan sering yaitu 22 orang 13,6. Kader paling banyak tidak menyarankan
kepada sasaran untuk menimbang balita setiap bulan yaitu 83 orang 51,2 dan paling sedikit yang menyatakan sering yaitu 26 orang 16,0. Kader paling banyak tidak
memberitahuan kepada sasaran satu minggu sebelum waktu pelaksanaan posyandu yaitu 86 orang 53,1 dan paling sedikit yang menyatakan sering yaitu 21 orang 31,0.
Kader tidak melakukan kegiatan pendaftaran pengunjung posyandu pada hari pelaksanaan posyandu yaitu 66 orang 40,7 dan paling sedikit yang menyatakan
jarang yaitu 32 orang 19,8. Kader paling banyak tidak melakukan penimbangan bayi balita pada hari
pelaksanaan Posyandu yaitu 73 orang 45,1 dan paling sedikit yang menyatakan
Universitas Sumatera Utara
jarang yaitu 43 orang 26,5. Kader paling banyak tidak mengisi KMS pada hari pelaksanaan posyandu yaitu 90 orang 55,6 dan paling sedikit yang menyatakan
sering yaitu 17 orang 10,5. Kader paling banyak tidak melakukan penyuluhan kepada ibu, balitabayi, ibu hamil, ibu menyusui, PUS yaitu 102 orang 63,0 dan
paling sedikit yang menyatakan sering yaitu 21 orang 13,0. Kader paling banyak tidak melakukan pencatatan dan pelaporan sesudah hari
pelaksanaan posyandu yaitu 96 orang 59,3 dan paling sedikit yang menyatakan sering yaitu 25 orang 15,4. Kader paling banyak tidak memberikan penyuluhan
kepada sasaran yang tidak hadir pada pelaksanaan posyandu yaitu 71 orang 43,8 dan paling sedikit yang menyatakan sering yaitu 29 orang 17,9. Paling banyak kader
tidak membantu sasaran rujukan ke fasilitas kesehatan bila mempunyai masalah kesehatan yang tidak bisa ditangani oleh kader yaitu 104 orang 64,2 dan paling
sedikit yang menyatakan sering yaitu 25 orang 15,4. Paling banyak kader yang tidak Kader mengikuti kegiatan rapat kader setiap bulan dari petugas gizi yaitu 97 orang
59,9 dan paling sedikit yang menyatakan sering yaitu 27 orang 16,7. Mengenai kehadiran kader pada hari pelaksanaan posyandu, paling banyak yang
menyatakan tidak yaitu 100 orang 61,7 dan paling sedikit yang menyatakan jarang yaitu 24 orang 14,8. Kader paling banyak tidak selalu ikut serta dengan kepala
lingkungan dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang mengikutsertakan warga yaitu 103 orang 63,6 dan paling sedikit yang menyatakan sering yaitu 23 orang 14,2. Kader
paling banyak tidak bekerja sama dengan petugas kesehatan dalam menanggulangi kasus
Universitas Sumatera Utara
gizi buruk pada balita yaitu 93 orang 57,4 dan paling sedikit yang menyatakan sering yaitu 33 orang 20,4.
Tabel 4.21. Distribusi Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Kinerja Jumlah
Persentase
Kurang 75
46,3 Cukup
52 32,1
Baik 35
21,6
Jumlah 162
100,0
Distribusi ada Tabel 4.23 menunjukkan kinerja kader posyandu paling banyak dalam kategori kurang 75 orang 46,3.
4.3. Hubungan Karakteristik Kader Posyandu dengan Kinerja Kader Posyandu
Hubungan karakteristik kader umur, lama kader, dan pendidikan dengan kinerja kader posyandu dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.22. Hubungan Umur dengan Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Umur Kinerja Kader
P Kurang
Cukup Baik
Jumlah n
n n
n 0,000
18-40 tahun 3
4,2 34
47,9 34
47,9 71
100,0 41-60 tahun
72 44,4
18 19,8
1 21,0
91 100,0
Hasil analisa statistik diperoleh nilai p 0,05 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan kinerja kader posyandu.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.23. Hubungan Lama Menjadi Kader dengan Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Lama Menjadi
Kader Kinerja Kader
P Kurang
Cukup Baik
Jumlah n
n n
n 0,000
3 tahun -
- 2
16,7 10
83,3 12
100,0 4 - 5 tahun
- -
47 69,1
21 13,0
68 100,0
5 tahun 75
91,5 3
3,7 4
4,9 82
100,0
Hasil analisa statistik diperoleh nilai p 0,05 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara lama menjadi kader dengan kinerja kader posyandu.
Tabel 4.24. Hubungan Pendidikan Kader dengan Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Pendidikan Kader
Kinerja Kader P
Kurang Cukup
Baik Jumlah
n n
n n
0,000
Dasar 74
91,4 7
8,6 -
- 81
100,0 Menengah
1 1,3
45 59,2
30 39,5
76 100,0
Tinggi -
- -
- 5
100,0 5
100,0
Hasil analisa statistik diperoleh nilai p 0,05 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan kader dengan kinerja kader posyandu
4.4. Hubungan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik dengan Kinerja Kader Posyandu 4.4.1. Hubungan Minat dengan Kinerja Kader Posyandu
Hubungan minat dengan kinerja kader posyandu dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.25. Hubungan Minat dengan Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Minat Kinerja Kader
P Kurang
Cukup Baik
Jumlah n
n n
n 0,000
Tidak berminat
61 69,7
17 19,1
10 11,2
89 100,0
Berminat 13
17,8 35
47,9 25
34,2 73
100,0
Hasil analisa statistik diperoleh nilai p 0,05 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara minat dengan kinerja kader posyandu.
4.3.2. Hubungan Kemampuan dengan Kinerja Kader Posyandu
Hubungan kemampuan dengan kinerja kader posyandu dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.26. Hubungan Kemampuan dengan Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Kemampuan Kinerja Kader Posyandu
P Kurang
Cukup Baik
Jumlah n
n n
n 0,000
Tidak mampu 47
68,2 17
24,6 5
7,2 69
100,0 Cukup mampu
20 36,4
23 41,8
12 21,8
55 100,0
Mampu 8
21,1 12
31,6 18
47,4 38
100,0
Hasil analisa statistik diperoleh nilai p 0,05, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan dengan kinerja kader posyandu.
4.3.3. Hubungan Fasilitas Dengan Kinerja Kader Posyandu
Hubungan fasilitas dengan kinerja kader posyandu dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.27. Hubungan Fasilitas dengan Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Fasilitas Kinerja Kader Posyandu
X p
2
Kurang Cukup
Baik Jumlah
n n
n n
0,741 0,069
Tidak lengkap
53 48,2
33 30,0
24 21,8
110 100,0
Lengkap 22
42,3 19
36,5 11
21,2 52
100,0
Hasil analisa statistik diperoleh nilai dan p 0,05 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara fasilitas posyandu dengan kinerja kader posyandu.
4.3.4. Hubungan Pelatihan dengan Kinerja Kader Posyandu
Hubungan pelatihan dengan kinerja kader posyandu dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.28. Hubungan Kemampuan dengan Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Kemampuan Kinerja Kader Posyandu
P Kurang
Cukup Baik
Jumlah n
n n
n 0,000
Kurang 52
66,7 20
25,6 6
7,7 78
100,0 Cukup
15 30,0
22 44,0
13 26,0
50 100,0
Baik 8
23,5 10
29,4 16
47,1 34
100,0
Hasil analisa statistik diperoleh nilai p 0,05, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pelatihan dengan kinerja kader posyandu.
Universitas Sumatera Utara
4.3.5. Hubungan Insentif dengan Kinerja Kader Posyandu
Hubungan insentif dengan kinerja kader posyandu dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.29. Hubungan Insentif dengan Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Insentif Kinerja Kader Posyandu
P Kurang
Cukup Baik
Jumlah n
n n
n 0,000
Kurang 26
78,8 4
12,1 3
9,1 33
100,0 Cukup
31 48,4
29 45,3
4 6,2
64 100,0
Baik 18
27,7 19
29,2 28
43,1 65
100,0 Hasil analisa statistik diperoleh nilai p 0,05, artinya terdapat hubungan yang
signifikan antara insentif dengan kinerja kader posyandu.
4.3.6. Hubungan Pembinaan dengan Kinerja Kader Posyandu
Hubungan pembinaan dengan kinerja kader posyandu dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.30. Hubungan Pembinaan dengan Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Pembinaan Kinerja Kader Posyandu
P Kurang
Cukup Baik
Jumlah n
n n
n 0,000
Kurang 35
72,9 9
18,8 4
8,3 48
100,0 Cukup
25 43,9
27 47,4
5 8,8
57 100,0
Baik 15
26,3 16
28,1 26
45,6 57
100,0
Hasil analisa statistik diperoleh nilai p 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pembinaan dengan kinerja kader posyandu.
Universitas Sumatera Utara
4.3.7. Hubungan Penghargaan dengan Kinerja Kader Posyandu
Hubungan penghargaan dengan kinerja kader posyandu dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.31. Hubungan Penghargaan dengan Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Penghargaan Kinerja Kader Posyandu
P Kurang
Cukup Baik
Jumlah n
n n
n 0,000
Kurang 40
71,4 9
16,1 7
12,5 56
100,0 Cukup
19 33,3
28 49,1
10 17,5
57 100,0
Baik 16
32,7 15
30,6 18
36,7 49
100,0
Hasil analisa statistik diperoleh nilai p 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara penghargaan dengan kinerja kader posyandu.
4.3.8. Hubungan Dukungan dengan Kinerja Kader Posyandu
Hubungan dukungan dengan kinerja kader posyandu dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.32. Hubungan Dukungan Masyarakat dengan Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Dukungan Masyarakat
Kinerja Kader Posyandu P
Kurang Cukup
Baik Jumlah
n n
n n
0,000
Kurang 47
64,4 18
24,6 8
11,0 73
100,0 Cukup
22 40,0
24 43,6
9 16,4
55 100,0
Baik 6
17,6 10
29,5 18
52,9 34
100,0
Hasil analisa statistik diperoleh nilai nilai p 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan masyarakat dengan kinerja kader posyandu.
Universitas Sumatera Utara
4.4. Analisis Bivariat
Hubungan antara variabel motivasi intrinsik minat dan kemampuan serta motivasi ekstrinsik fasilitas, insentif, pembinaan, penghargaan dan dukungan dengan
kinerja kader posyandu dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.33. Hubungan Motivasi Instrinsik Minat dan Kemampuan dengan Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan
Amplas Tahun 2011 Minat
Kemampuan Kinerja
Minat Pearson
Correlation 1
.258 .476
Sig. 2-tailed .001
.000 N
162 162
162 Kemampuan Pearson
Correlation .258
1 .377
Sig. 2-tailed .001
.000 N
162 162
162 Kinerja
Pearson Correlation
.476 .377
1 Sig. 2-tailed
.000 .000
N 162
162 162
Hasil analisa statistik menggunakan korelasi pearson untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen ditunjukkan dengan nilai p sig
0,05. Hasil uji korelasi pearson menunjukkan bahwa hubungan antara minat dan kemampuan dengan kinerja kader posyandu diketahui minat p = 0,000 0,05 , dan
kemampuan p = 0,000 0,05, artinya terdapat hubungan antara minat dan kemampuan dengan kinerja kader posyandu.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.34. Hubungan Motivasi Ekstrinsik Fasilitas Posyandu, Pelatihan, Pembinaan, Insentif, Penghargaan dan Dukungan dengan Kinerja
Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2011
Fasilitas Pelatiha
n Pembin
aan Insentif
Pengharg aan
Dukungan Kinerja Fasilitas Pearson
Correlati on
1 .022
.000 .044
.025 -.003
.004
Sig. 2- tailed
.783 .993
.578 .753
.965 .959
N 162
162 162
162 162
162 162
Pelatihan Pearson Correlati
on .022
1 .302 .269
.252 .340
.383
Sig. 2- tailed
.783 .000
.001 .001
.000 .000
N 162
162 162
162 162
162 162
Pembina an
Pearson Correlati
on .000 .302
1 .600
.137 .353
.447
Sig. 2- tailed
.993 .000
.000 .082
.000 .000
N 162
162 162
162 162
162 162
Insentif Pearson Correlati
on .044 .269
.600 1
.190 .258
.357
Sig. 2- tailed
.578 .001
.000 .016
.001 .000
N 162
162 162
162 162
162 162
Pengharg aan
Pearson Correlati
on .025 .252
.137 .190
1 .237
.313
Sig. 2- tailed
.753 .001
.082 .016
.002 .000
N 162
162 162
162 162
162 162
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.34. Lanjutan
Pengharg aan
Pearson Correlati
on .025 .252
.137 .190
1 .237
.313
Sig. 2- tailed
.753 .001
.082 .016
.002 .000
N 162
162 162
162 162
162 162
Dukunga n
Pearson Correlati
on -.003 .340
.353 .258
.237 1 .359
Sig. 2- tailed
.965 .000
.000 .001
.002 .000
N 162
162 162
162 162
162 162
Kinerja Pearson Correlati
on .004 .383
.447 .357
.313 .359
1
Sig. 2- tailed
.959 .000
.000 .000
.000 .000
N 162
162 162
162 162
162 162
Pada Tabel 4.34 dijelaskan hasil uji korelasi pearson menunjukkan bahwa fasilitas posyandu diperoleh p=0,959, pelatihan p=0,000, pembinaan p=0,000,
insentif p=0,000, penghargaan p=0,000, dan dukungan p=0,000. Hal ini berarti bahwa pelatihan, pembinaan, insentif, penghargaan dan dukungan masyarakat
berhubungan dengan kinerja kader posyandu, sedangkan fasilitas posyandu tidak berhubungan dengan kinerja kader posyandu.
Universitas Sumatera Utara
4.4. Analisis Multivariat