Densitas Tulang Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Responden

terlalu parah dibanding osteoporosis. Osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Tulang terdiri dari mineral-mineral seperti kalsium dan fosfat, sehingga tulang menjadi keras dan padat. Jika tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral dalam tulang, maka tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh, sehingga terjadilah osteoporosis. 6

5.2. Densitas Tulang Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Responden

Pegawai di BARISTAND Industri Medan lebih banyak laki-laki daripada perempuan. Hasil pengukuran densitas tulang berdasarkan jenis kelamin menunjukkan angka lebih banyak perempuan yang mengalami osteopenia daripada laki-laki. Sesuai dengan kriteria penilaian WHO yang paling banyak mengalami penurunan densitas tulang antara -1 dan -2,5 adalah perempuan. Walaupun belum mengalami osteoporosis seperti menurut Dalimartha 2002 bahwa, perempuan mempunyai resiko 6 kali lebih besar daripada laki-laki untuk terkena osteoporosis. Hal ini disebabkan masa tulang puncaknya lebih rendah dan kehilangan masa tulangnya yang lebih cepat setelah manopuse. 12 Data penelitian menunjukkan bahwa 80 penderita penyakit osteoporosis adalah wanita, termaksud wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi. 9 Meskipun penyakit osteoporosisi lebih banyak menyerang wanita, pria tetap memiliki risiko terkena penyakit osteoporosis. Sama seperti pada wanita, penyakit osteoporosis pada pria juga dipengaruhi estrogen. Bedanya, laki-laki tidak mengalami menopause, sehingga osteoporosis datang lebih lambat. 24 Pada penelitian ini, umur pegawai dikelompokkan menjadi dua kelompok umur, yaitu 30 tahun dan 30 tahun, dimana diperoleh hasil paling banyak adalah Universitas Sumatera Utara pegawai umur dari 30 tahun. Hasil pengukuran densitas tulang berdasarkan umur menunjukkan bahwa mayoritas pegawai berumur diatas 30 tahun, dengan nilai densitas tulang dalam keadaan normal lebih banyak daripada yang sudah mengalami penurunan nilai kepadatan tulang osteopenia. Osteopenia umur 30 tahun dan lebih besar risiko mengalami osteoporosis, sesuai pernyataan Dalimartha 2002 bahwa, semakin lanjut usia seseorang semakin besar kehilangan masa tulangnya dan semakin besar pula kemungkinan timbulnya osteoporosis. Disamping itu, semakin tua akan semakin berkurang pula kemampuan saluran cerna untuk menyerap kalsium. 12 Hasil penelitian juga selaras denagan penelitian DEPKES pemeriksaan densitometer sonografi pada 16 wilayah di Indonesia, seseorang dengan osteopenia terjadi sebesar 41,7 pada wanita usia 55 tahun, dengan kejadian osteopenia wanita 6 enam kali lebih tinggi dibandingkan pria dan osteoporosis 2 dua kali dibandingkan pria. 9 Hasil penelitian pada pegawai yang mengalami osteopenia dan pegawai yang berumur sama tetapi dalam keadaan normal dapat saja terjadi, hal itu dimungkinkan karena di luar faktor umur, sehingga nilai densitas tulang menurun, seperti faktor gaya hidup yang juga dapat mempengaruhi kepadatan tulang.

5.3. Densitas Tulang Berdasarkan Gaya Hidup Responden