1. Penyakit menahun reumatik sendi, kencing manis.
2. Penyakit keganasan leukemia, limfoma, metastasis kanker tulang. 3. Penggunaan obat tertentu anti-konvulsan, antasida yang mengandung
alumenium, tetrasiklin. 4. Tidak bisa bergerak total stroke yang menyebabkan kelumpuhan, sakit berat
yang lama. 5. Gangguan metabolisme kalsium turunnya penyerapan kalsium oleh usus,
gangguan metabolisme vitamin D. 6. Kelainan endokrin kekurangan hormon estrogen, progestogen.
7. Pengangkatan kedua indung telur, atau pengangkatan sebagian lambung.
12
2.4.2. Faktor Risiko Osteoporosis
Karena pola pembentukan dan resopsi tulang berbeda antar individu, para ahli memperkirakan ada banyak faktor yang berperan antara lain:
1. Perempuan Perempuan mempunyai risiko 6 kali lebih besar dari laki-laki untuk terkena
osteoporosis primer. Disebabkan kehilangan massa tulangnya lebih cepat setelah menopause, karena pengaruh hormon estrogen yang mulai menurun kadarnya sejak
usia perempuan 35 tahun dan menopause yang dapat terjadi pada usia 45 tahun. 2. Usia
Semakin lanjut usia, semakin besar kehilangan massa tulang, dan semakin besar pula kemungkinan timbulnya osteoporosis. Di samping itu, semakin tua akan
semakin berkurang kemampuan saluran cerna untuk menyerap kalsium. 3. RasSuku
Universitas Sumatera Utara
Rassuku juga membuat perbedaan, seperti suku Asia cenderung memiliki kerangka tulang kecil. Orang yang rangka tulang kecil lebih sering mengalami
osteoporosis, daripada orang dengan rangka besar. 4. Keturunan Penderita Osteoporosis
Osteoporosis menyerang penderita dengan karakteristik tulang tertentu, seperti kesamaan perawakan bentuk tulang tubuh. Itu artinya dalam garis keluarga
pasti punya struktur genetik tulang yang sama. 5. Gaya Hidup
1. Konsumsi daging merah dan minuman bersoda. Daging merah dan minuman bersoda mengandung fosfor yang merangsang
pembentukan hormon parathyroid, penyebab pelepasan kalsium dari dalam darah. 2. Minuman berkafein dan beralkohol.
Kafein akan meningkatkan pembuangan kalsium melalui urin. 3. Malas olahraga
Proses osteoblas atau pembentukan massa tulang akan terhambat bagi yang malas bergerak atau olahraga. Semakin banyak bergerak dan olahraga maka otot akan
memacu tulang untuk membentuk massa tulang. 4. Merokok
Perokok sangat rentan terkena osteoporosis, karena zat nikotin di dalamnya mempercepat penyerapan tulang. Selain penyerapan tulang, nikotin juga membuat
kadar dan aktivitas hormon estrogen dalam tubuh berkurang. Disamping itu,rokok juga membuat penghisapnya mengalami hipertensi, penyakit jantung dan
tersumbatnya aliran darah keseluruh tubuh. Bila darah sudah tersumbat, maka proses
Universitas Sumatera Utara
pembentukan tulang sulit terjadi. Saat masih berusia muda, efek nikotin pada tulang tidak akan terasa karena proses pembentukan tulang masih terus terjadi. Namun saat
melewati umur 35 tahun, efek rokok pada tulang akan mulai terasa, karena proses pembentukan pada umur tersebut sudah berhenti.
5. Kurang kalsium Jika kalsium tubuh kurang maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang akan
mengambil kalsium dari bagian tubuh lain, termasuk yang ada di tulang. 6. Mengkonsumsi Obat
Obat kortikosteroid yang sering digunakan sebagai anti peradangan pada penyakit asma dan alergi bila sering dikonsumsi dalam jumlah yang tinggi akan mengurangi
massa tulang, sebab kotikosteroid menghambat proses osteoblast. Selain itu, obat heparin dan antikejang juga menyebabkan penyakit osteoporosis.
7. Kurus dan Mungil Perawakan kurus dan mungil memiliki bobot tubuh cenderung ringan misal kurang
dari 57 kg, padahal tulang akan giat membentuk sel asal ditekan oleh bobot yang berat, karena posisi tulang menyangga bobot maka tulang akan terangsang untuk
membentuk massa pada area tersebut, terutama pada bagian pinggul dan panggul. Jika bobot tubuh ringan maka massa tulang cenderung kurang terbentuk sempurna.
2.5. Diagnosis
Pemeriksaan jasmani penderita osteoporosis seringkali tidak menunjukkan kelainan yang khas, kecuali tubuh yang bungkuk dan berkurangnya tinggi badan.
Untuk menegakan diagnosis, selain gejala-gejala di atas, diperlukan pemeriksaan penunjang seperti:
Universitas Sumatera Utara