2.1.4 Bahan Pemercepat
Bahan pemercepat Accelerator berfungsi untuk membantu mengontrol waktu dan temperatur pada proses vulkanisasi dan dapat memperbaiki sifat vulkanisasi
karet. Beberapa jenis bahan pemercepat antara lain bahan pemercepat organik. Misalnya, Marcapto Benzhoathizole Disulfida MBTS, Marcapto Benzoathizole
MBT, dan Diphenil Guanidin DPG, dan bahan pemercepat anorganik, misalnya Karbonat, Magnesium, Timah Hitam, dan lain-lain Spelman, 1998.
2.1.5. Bahan Penstabil
Bahan penstabil Stabilizer berfungsi untuk mempertahankan produk plastik dari kerusakan, baik selama proses dalam penyimpanan maupun aplikasi produk. Ada
3 jenis bahan penstabil yaitu : Penstabil panas heat stabilizer, Penstabil terhadap sinar ultra violet UV
Stabilizer, dan Antioksidan. UV Stabilizer berfungsi mencegah kerusakan barang plastik akibat pengaruh sinar matahari. Hal ini dikarenakan sinar matahari
mengandung sinar ultra violet dengan panjang gelombang 3000-4000 Å yang mampu mencegah sebagian besar senyawa kimia terutama senyawa organik
Steven, 2001.
2.2. Devulkanisasi Karet Alam dan Karet Ban Bekas
Devulkanisasi adalah proses pemecahan secara total ataupun sebahagian terhadap ikatan poli, di, dan monosulfida yang terbentuk pada proses vulkanisasi,
disini terjadi proses pemecahan ikatan S-C dan S-S dalam elastomer, dikarenakan ikatan tersebut lebih lemah daripada ikatan C-C pada rantai utama. Melalui proses
devulkanisasi dimungkinkan
limbah karet
dapat direvormulasi
atau direvulkanisasi langsung untuk membuat produk baru. Secara ideal devulkanisasi
karet dapat divulkanisasi kembali dengan atau tanpa menggunakan senyawa lain.
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan tipe proses devulkanisasi juga mengubah sebagai suatu cek mutu untuk memastikan bahwa contoh material tersebut menemukan spesifikasi kualitas
tertentu, dengan demikian kekerasan suatu vulkanisasi dapat diatur. Pengujian kekerasan adalah salah satu dari sekian banyak pengujian yang dipakai, karena
dapat dlaksanakan pada benda uji yang kecil tanpa kesukaran mengenai spesifikasi Steven, 2001.
Pada tahun 1839 Goodyear USA, menemukan suatu metode vulkanisasi yang menggunakan belerang. Laju vulkanisasi dengan belerang pada umumnya
dibantu dengan penambahan akselerator seperti garam-garam seng atau senyawa organobelerang. Disamping itu seng oksida dan asam stearat juga ditambahkan
sebagai aktivator. Dipandang dari segi komersial, ikat silang merupakan reaksi terpenting dalam polimer dan menjadi dasar untuk industri-industri karet dan
elastomer Spelman, 1998.
Reclaiming adalah suatu prosedur dimana karet ban bekas atau vulkanisasi karet bekas ndiubah, secara mekanik dan secar kimia dicampur, diproses dan
divulkanisasi lagi. Devulkanisasi adalah pemecahan antar ikatan-ikatan molekul seperti karbon-sulfur C-S atau sulfur-sulfur S-S dan selanjutnya
memperpendek rantai yang terjadi Chen, 2003.
2.3 . Epoksidasi
Epoksidasi adalah reaksi oksidasi ikatan rangkap oleh oksigen aktif membentuk senyawa epoksida. Pada umumnya, epoksidasi minyak menggunakan hidrogen
peroksida sebagai pereaksi. Sifat hidrogen peroksida sebagai oksidator tidak cukup kuat sehingga ditransformasi kebentuk yang lebih aktif Alfa, 2003.
Epoksida merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses epoksidasi. Epoksida adalah eter siklik bercincin tiga. Dalam IUPAC, penamaan epoksida
disebut dengan oksirana. Epoksida sederhana sering disebut etilena oksida
Riswiyanto, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Asam peroksi yang dibentuk dari reaksi hidrogen peroksida dengan asam alifatis asam formiat dan asam asetat merupakan bentuk yang reaktif. Asam
peroksi dapat bereaksi sangat cepat dengan senyawa tidak jenuh. Sifat asam formiat yang kuat dapat juga membuka cincin oksiran untuk mrnghasilkan
senyawa turunan hidroksi-formoksi. Karakteristik dari senyawa epoksida adalah adanya gugus oksiran yang terbentuk oleh oksidasi dari senyawa olefinik atau
senyawa aromatik ikatan ganda. Senyawa epoksida merupakan senyawa yang sangat penting sama seperti produk kimia lainnya, misalnya resin. Proses
produksinya yang telah diketahui adalah oksidasi senyawa olefin dengan peracids, seperti asam m-klorobenzoat, asam perasetat, dan peroksida organik seperti tert-
butyl hydroperoxide. Untuk mencegah reaksi eksotermis yang tidak terkendali dan untuk mengoptimalkan epoksidasi, larutan peroksida ditambahkan secara bertahap
dengan adanya pengadukan dan mempertahankan suhu reaksi Alfa, 2003.
2.4 . Serbuk Ban Bekas