Menentukan Koefisien Perpindahan Panas Konveksi Pada Pipa

1

1.1 Menentukan Koefisien Perpindahan Panas Konveksi Pada Pipa

Diketahui :  D 1o = 0,00935 m; D 1in = 0,008006 m  D 2o = 0,0127 m ; D 2in = 0,010922 m  D 3o = 0,00635 m ; D 3in = 0,004826 m  D tembaga = 0,6 mm = 0,0006 m  D h3i = D 2in – D 1out = 0,001572 m  D h2o = D 3in – D tembaga = 0,00426 m Dengan memeperhatikan asumsi-asumsi pada bab IV dan menginterpolasi pada tabel 2.2 dan grafik pada gambar 2.23, maka diperoleh r = r 3 r 4 = 0,329 maka, Nu oo = 4,933, θ o = 0,16 r = r 1 r 2 = 0,872 maka, Nu ii = 5,7, Ɵi = 0,71 Dengan memperhatikan asumsi-asumsi pada point 1 dan 2 maka dengan persamaan 2.3a dan 2.3b diperoleh  Nui = Nu ᵢᵢ 1 −q₀qᵢƟi = Nui = 5,53 1 −00,71 Nu i = 5,7  Nuo = Nu ₀₀ 1 −qᵢq₀Ɵo = 4,933 1 −00,16 Nu o = 4,933 Sehingga koefisien perpindahan panas konveksi rata-rata pada pipa dalam Ch 3 dan luar Ch 3 , dengan persamaan 2.2a dan 2.2b h i = Nui . k Dh = h 2i = 2318.05 Wm 2 o K h i = Nui . k Dh = h 3o = 884,655 Wm 2 o K Bilangan nusselt pada sisi dalam Nu ii dan sisi luar Nu 00 pada pipa tembaga yang berada di tengah channel 1 diasumsikan masing-masing dinding dalam Ch 3 dan luar dipanaskan atau didinginkan secara terpisah adalah D 1i = 0,00806 m D 1o = 0,00936 m Universitas Sumatera Utara 2 Maka perbandingan D 1i D 1o = 0,87, kemudian kita peroleh nilai Nu ii dan Nu oo dengan cara menginterpolasi pada tabel 2.2 atau grafik pada gambar 2.23 maka kita peroleh, hasil interpolasi sebagai berikut : Nu ii = 5,7 dan Ɵ i = 0,3 Nu oo = 5,2 dan Ɵ o = 0, 4 Perbandingan antara fluks panas pada sisi luar dengan sisi dalam maupun sebaliknya, dapat diperoleh denggan persamaan 2.1a dan 2.1b, maka diperoleh q o ” q i ” dan q i ” q o ”, yaitu : − q o ” q i ” = h 2i h 3o = 2318 ,05 884,655 = 2,598 − q i ” q o ” = h 3o h 2i = 884,655 2318 ,05 = 0,384917 Bilangan Nusselt untuk masing-masing sisi diperoleh dari persamaan 2.3a dan 2.3b, sebagai berikut :  Nui = Nu ᵢᵢ 1 −q ”q ᵢ”Ɵi = Nui = 5,7 1 −2,5980,3 Nu i = -142,86  Nuo = Nu ₀₀ 1 −qᵢq₀Ɵo = 5,2 1 −0,3850,4 Nu o = 5,87886 Untuk bilangan nusselt di dalam Nu i diperoleh negatif hanya karena perhitungan matematis dimana q o ” q i ” Ɵ i lebih besar dari pada 1, sedangkan pada implementasinya dalam penetuaan koefisien perpindahan panas konveksi dianggap sama. Koefisien perpindahan panas konveksi rata-rata pada sisi dalam dan luar sebagai berikut : h i = Nui . k Dh = h i = 27436, 6 Wm 2 . K h i = Nui . k Dh = h o = 2614, 283 Wm 2 . K Universitas Sumatera Utara 3 Kemudian hasil perhitungan koefisien perhitungan panas konveksi diatas digunakan dalam penentuan nilai koefisien perpindahan panas menyeluruh pada masing-masing sisi saluran. Koefisien perpindahan panas menyeluruh, U ditentukan dari persamaan 4.1 berikut :  1 U = 1 hi + Dout 2k ln � Dout Din � + 1 ho � Dout Din � 1 U = 1 27436 ,6 W m 2. � + 0,008006 2 �401 w m 2K � ln � 0,00935 0,008006 � + 1 2614 ,283 � 0,008006 0,00935 �= 0,0002 U = 4074,6 Wm 2 .K Maka, U 12 P 12 L = 39,798 W o K  1 U = 1 hi + Dout 2k ln � Dout Din � + 1 ho � Dout Din � 1 U = 1 27436 ,6 W m 2. � + 0,00635 2401 w m 2K ln � 0,00635 0,00483 � + 1 2614 ,283 � 0,00635 0,00483 �= 0,00051 U = 1970,3 Wm 2 .K Maka,U 13 P 13 L = 15,624 W o K

1.2 Analisa Perhitungan Data Eksperimen Alat Penukar Kalor Tiga Saluran Satu Laluan Aliran Terbagi

Dokumen yang terkait

Analisis dan Simulasi Keefektifan Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan dengan Variasi Temperatur Air Panas Masuk Pada Kapasitas Aliran yang Konstan

2 65 102

Analisis dan simulasi efektifitas alat penukar kalor tabung sepusat aliran berlawanan dengan variasi temperaturairpanas yang mengalir dalam tabung dalam (tube)

0 56 132

Analisis dan simulasi efektifitas alat penukar kalor tabung sepusat aliran berlawanan dengan variasi temperaturairpanas yang mengalir dalam tabung dalam (tube)

0 1 21

Analisis dan simulasi efektifitas alat penukar kalor tabung sepusat aliran berlawanan dengan variasi temperaturairpanas yang mengalir dalam tabung dalam (tube)

0 0 2

Analisa Perfomansi Alat Penukar Kalor Tiga Saluran Satu Laluan Dengan Aliran yang Terbagi Dalam Konfigurasi Aliran Berlawanan Arah dan Searah

0 0 16

Analisa Perfomansi Alat Penukar Kalor Tiga Saluran Satu Laluan Dengan Aliran yang Terbagi Dalam Konfigurasi Aliran Berlawanan Arah dan Searah

0 0 2

Analisa Perfomansi Alat Penukar Kalor Tiga Saluran Satu Laluan Dengan Aliran yang Terbagi Dalam Konfigurasi Aliran Berlawanan Arah dan Searah

0 0 3

Analisa Perfomansi Alat Penukar Kalor Tiga Saluran Satu Laluan Dengan Aliran yang Terbagi Dalam Konfigurasi Aliran Berlawanan Arah dan Searah

0 0 43

Analisa Perfomansi Alat Penukar Kalor Tiga Saluran Satu Laluan Dengan Aliran yang Terbagi Dalam Konfigurasi Aliran Berlawanan Arah dan Searah

0 1 3

Analisa Perfomansi Alat Penukar Kalor Tiga Saluran Satu Laluan Dengan Aliran yang Terbagi Dalam Konfigurasi Aliran Berlawanan Arah dan Searah

0 1 39