35
2.5 Teori Jaringan Sosial
Menurut Lawang Damsar 2009 jaringan dimengerti sebagai : 1.
Ada ikatan antar simpul orang atau kelompok yang dihubungkan dengan media hubungan sosial. Hubungan sosial ini diikat dengan kepercayaan.
Kepercayaan itu dipertahankan oleh norma yang mengikat kedua belah
pihak.
2. Ada kerja antar simpul orang atau kelompok yang melalui media
hubungan sosial menjadi satu kerjasama, bukan kerja bersama-sama.
3. Seperti halnya sebuah jaring yang tidak putus kerja yang terjalin antar
simpul itu pasti kuat menahan beban bersama, dan malah dapat “menangkap ikan” lebih banyak.
4. Dalam kerja jaring itu ada ikatan simpul yang tidak dapat berdiri sendiri.
Malah kalau satu simpul saja putus , maka keseluruhan jaring itu tidak bisa berfungsi lagi, sampai simpul itu diperbaiki. Semua simpul menjadi satu
kesatuan dan ikatan yang kuat. Dalam hal ini, analogi tidak seluruhnya tepat terutama kalau orang yang membentuk jaring itu hanya dua saja.
5. Media benang atau kawat dan simpul tidak dapat dipisahkan atau antara
orang-orang dan hubungannya tidak dapat dipisahkan. 6.
Ikatan atau pengikat simpul adalah norma yang mengatur dan menjaga bagaimana ikatan dan medianya itu dipelihara dan dipertahankan.
Granovetter Ritzer 2014 menjelaskan bahwa ikatan yang lemah dapat menjadi sangat penting.Contoh ikatan lemah antara dua aktor dapat membantu
sebagai jembatan antara dua kelompok yang kuat ikatan internalnya. Tanpa
Universitas Sumatera Utara
36 adanya ikatan yang lemah seperti itu, kedua kelompok mungkin akan terisolasi
secara total. Isolasi ini selanjutnya dapat menyebabkan sistem sosial semakin terfragmentasi. Seseorang tanpa ikatan lemah akan merasa dirinya terisolasi
tentang apa yang terjadi di kelompok lain maupun dalam masyarakat lebih luas. Karena itu ikatan yang lemah mencegah isolasi dan memungkinkan individu
mengintegrasikan dirinya dengan lebih baik ke dalam masyarakat yang lebih luas. Meski Granovetter menekankan pentingnya ikatan yang lemah, ia segera
menjelaskan bahwa “ikatan yang kuat pun mempunyai nilai atau manfaat” 1983 : 209; lihat Bian, 1997. Misalnya, orang yang mempunyai ikatan kuat memiliki
motivasi lebih besar untuk saling membantu dan lebih cepat untuk saling memberi bantuan.
2.5 Penelitian Terdahulu yang Relevan