k. Pengulangan tema dan kategori. l. Membangun
teori dan
menggabungkan pengetahuan
yang sebelumnya.
m. Pengujian data dengan teori lain. n. Penulisan laporan, termasuk dari data asli jika tepat seperti kutipan
dari wawancara Pelaksanaan analisis memiliki empat sifat dasar, yaitu: analisis
induktif, dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data, interaktif dan proses siklus. Analisis dalam penelitian kualitatif bersifat
induktif. Informasi yang dikumpulkan di lapangan digunakan untuk membuat simpulan akhir, bukan untuk membuktikan hipotesis. Oleh
karenanya peneliti harus menggali informasi selengkap mungkin. Proses analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.
Artinya, analisis harus sudah dilakukan sejak awal, tidak sama dengan dengan analisis data dalam penelitian kuantititatif yang dilakukan
setelah semua data terkumpul. Proses interaktif juga dilakukan baik pada waktu pengumpulan data masih berlangsung, misalnya dalam
bentuk perbandingan antar unit data, pengelompokan data, maupun pengumpulan data sudah berakhir, dalam penyusunan laporan yang
melibatkan analisis tahap akhir. Proses siklus dilakukan sejak awal pengumpulan data sampai akhir sebagai kelanjutan proses refleksi
Sutopo, 2005.
2. Analisis statistik deskriptif Analisis statistik ini juga terbagi atas analisis statistik deskriptif
dan analisis statistik inferensial. Analisis statistik deskriptif merupakan suatu teknik analisis yang menggambarkan data-data yang telah
terkumpul secara deskriptif sehingga tercipta sebuah kesimpulan yang bersifat umum sugiono,2006. Hal tersebut berarti analisis statistik
deskriptif mengakumulasikan data secara deskriptif tanpa menguraikan hubungan, menguji hipotesis, bahkan melakukan penarikan kesimpulan.
Adapun yang termasuk dalam teknik analisis statistik deskriptif antara lain:
a. Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang.
Dengan menggunakan analisis ini maka akan dapat diketahui suatu kecenderungan hasil penelitian, apakah termasuk dalam kategori
rendah, sedang, atau tinggi. Hal tersebut juga dapat memudahkan dalam menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori dengan
syarat untuk setiap data hanya dapat dimasukkan ke dalam satu kategori.
b. Penyajian data
dalam bentuk
visual seperti
histogram, polygon, ogive, diagram batang, diagram lingkaran, diagram pastel,
dan diagram lambang. Penggunaan analisis tersebut adalah untuk mencari ataupun menemukan pola dan hubungan antar variabel
dalam penelitian.
c. Perhitungan ukuran tendensi sentral mean, median, dan modus 1 Mean
Mean merupakan nilai yang diperoleh dengan menjumlahkan semua data dan membaginya dengan jumlah data tersebut.
Mean juga menunjukkan pusat dari nilai yang merupakan nilai perwakilan pemusatan data. hal tersebut dapat dirumuskan
sebagai berikut: Me = Mean rata-rata
∑ = Epsilon baca jumlah x
i
= Nilai x ke i sampai ke-n n = jumlah data
2 Median Median merupakan salah satu dari ukuran pemusatan dan nilai
yang berada di tengah-tengah data. 3 Modus
Modus merupakan nilai pengamatan yang sering muncul dan juga salah satu dari ukuran pemusatan.
d. Perhitungan ukuran letak kuartil, desil, dan persentil e. Perhitungan ukuran penyebaran standar deviasi, varian, range,
deviasi kuartil, mean deviasi, dan sebagainya.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum ObyekSubyek Penelitian 1. Obyek dan Subyek Penelitian
Universitas Muhammadiah Yogyakarta adalah salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta dimana Kampus Terpadu
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berlokasi di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, DI. Yogyakarta.
Niat untuk mendirikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta UMY sudah direncankan sejak lama. Prof. Dr. Kahar Muzakkir dalam
berbagai kesempatan menyatakan gagasan perlu didirikannya Universitas Muhammadiyah. Ketika pimpinan pusat Muhammadiyah majelis
pengajaran meresmikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1960, secara eksplisit piagam
pendiriannya mencantumkan FKIP sebagai bagian dari Universitas Muhammadiyah. Barulah pada bulan Maret 1981, perjuangan keras yang
dilakukan oleh beberapa aktivis Muhammadiyah seperti Drs. H. Mustafa Kamal Pasha, Drs. M. Alfian Darmawan, Hoemam Zainal, S.H, Brigjen.
TNI Purn Drs. H. Bakri Syahid, K.H. Ahmad Azar Basir, M.A. Ir. H. M. Dasron Hamid, M. Sc., H.M. Daim Saleh, Drs. M. Amien Rais,
H.M.H. Mawardi, Drs. H. Hasan Basri, Drs. H. Abdul Rosyad Sholeh, Zuber Kohari, Ir. H. Basid Wahid, serta didukung oleh ketua Pimpinan
Pusat Muhammadiyah saat itu, K.H. A.R. Fahruddin dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY H. Mukhlas Abror secara resmi didirikan
Universitas Muhammadiyah Yogykarta UMY yang berdiri dan berkembang hingga saat ini.
Peningkatan kualitas SDM mendapat prioritas utama dalam pengembangan UMY , karena itu SDM yang dimiliki harus slalu ada
peningkatan kualitas dan evaluasi hasil kerja karyawan selama satu periode atau satu semester. Evaluasi kinerja itu disebut penilaian kinerja
atau sekarang disebut SPK Sasaran Kinerja Pegawai. Obyek dalam penelitian ini adalah sistem penilaian kinerja
karyawan UMY dan indikator-indikator kinerja dosen mengajar. Penilaian kinerja yang ada di UMY sudah ada sejak UMY berdiri yaitu
tahun 1981. Awalnya penilaian kinerja ini mengunakan DP3, pada tahun 2005 diganti lagi dengan penilaian kinerja yang disusun sendiri oleh Biro
SDM dan dikeluarkan buku podoman penilaian kinerja. Buku pedoman ini berisi ketentuan umum, peraturan penilaian kineja pegawai, raport
serta kuesioner penilaian kinerja pegawai. Buku ini cukup lengkap dan disusun dengan rapi. Tetapi dengan perkembangan zaman yang semakin
pesat dan perkembangan teknologi pesat membuat Biro SDM mendesain kembali penilaian kinerja yang disebut SKP Sasaran Kinerja Pegawai
dengan mengunakan sistem komputerisasi. Sistem kompuerisasi ini lebih mudah dan lebih praktis pengunaanya. Karena semua dikendalikan oleh
sistem hasil yang diperolah atau skor penilaian kinerja juga bisa langsung
diketahui oleh pihak yang dinilai tanpa harus menjumlahkan skor dan menunggu raport seperti dulu ketika mengunakan buku pedoman
penilaian kinerja. Hasil dari sistem SKP yang baru ini adalah diberi istilah dengan review.
Pengunaan penilaian kinerja melalui sistem kompuerisasi ini baru ada sejak tahun 2015. Pengunaan sistem penilaian kinerja ini meliputi
penilaian mahasiswa terhadap dosen dengan cara pengisiian kuesioner saat key in KRS mahasiswa. Sebelumnya penilaian kinerja dosen oleh
mahasiswa menggunakan pembukuan yang dibagikan oleh dosen ke mahasiswa pada akhir semester. Cara itu dinilai tidak efektif dan
bergantilah dengan sistem pengisian hasil kinerja dosen mengajar saat melakukan KRS. Sistem penilaian kinerja karyawan dengan SKP ini
sampai akhir bulan desember 2015 masih dilakukan pengembangan. 2. Gambaran Penelitian
Gambaran Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara singkat mengenai gambaran buku pedoman penilaian kinerja dan modul
Sistem Kinerja Pegawai SKP yang ada di UMY secara lebih rinci bisa dilihat pada lampiran 5 dan 6 Gambaran Penelitian.
Buku pedoman penilaian kinerja berisikan ketentuan umum peraturan-peraturan penilaian kinerja, gambaran rapot penilaian kinerja,
dan kuesioner penilaian kinerja. Terdapat 7 kuesioner, terdiri dari penilaian pegawai non edukatif, driver, security, pegawai edukatif,
evaluasi dosen mengajar. pejabat struktural yang dinilai oleh pers dan