commit to user H
1
-
Job Satisfaction
C. KERANGKA PENELITIAN
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran
Keterangan : Variabel independen
:
psychological climate
Variabel mediasi :
job satisfaction
dan
job involvement
Variabel dependen :
turnover intention
Gambar II.1 menjelaskan bahwa H
1
menunjukkan pengaruh
psychological climate
pada
turnover intention
, H
2
menunjukkan pengaruh
psychological climate
pada
job satisfaction
, H
3
menunjukkan pengaruh
psychological climate
pada
job involvement
, H
4
menunjukkan pengaruh
job satisfaction
pada
turnover intention
, H
5
menunjukkan pengaruh
job involvement
pada
turnover intention
, dan H
6
menunjukkan pengaruh tidak langsung
psychological climate
pada
turnover intention
dengan dimediasi oleh
job satisfaction
dan
job involvement
. H
4
- H
2
+
H
5
-
Psychological Climate
Turnover Intention
H
3
+
Job Involvement
H
6
-
commit to user
D. HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban sementara atas masalah dalam penelitian atau pernyataan sementara tentang pengaruh hubungan dua variabel atau lebih.
Bagian ini bertujuan untuk memberikan premis dasar terhadap konsep-konsep tentang hubungan kausalitas antar-variabel yang digunakan untuk
mengkontruksikan model yang diikuti dengan perumusan hipotesis. 1.
Pengaruh
psychological climate
pada
turnover intention
Dalam penelitian Biswas 2009 bahwa dari
psychological climate
yang memiliki pengaruh pada kepuasan dan keterlibatan kerja, kemudian dari kepuasan dan keterlibatan kerja berpengaruh secara negatif terhadap
turnover intention
maka dimungkinkan bahwa
psychological climate
secara langsung juga memiliki pengaruh yang negatif terhadap
turnover intention
. Semakin
tinggi atau baik
psychological climate
yang tercipta dalam lingkungan kerja maka akan menimbulkan kecenderungan pegawai
untuk keluar dari pekerjaannya yang sekarang. Begitu pula sebaliknya, bahwa semakin buruk
psychological climate
yang tercipta di lingkungan kerja maka akan menciptakan kecenderungan pegawai untuk hengkang
dari tempat kerjanya yang sekarang.
H
1
:
Psychological Climate berpengaruh negatif pada turnover Intention
2. Pengaruh
psychological climate
pada
job satisfaction
Dalam penelitian Biswas 2009 memberikan hasil bahwa semakin tinggi atau baik
psychological climate
yang tercipta dalam lingkungan
commit to user kerja maka akan menghasilkan kepuasan kerja yang semakin meningkat
pula. Iklim kerja yang baik dan sudah terkondisikan dan pegawai dapat menerimanya maka akan dengan mudah menyesuaikan diri dengan kondisi
yang telah jelas baik dari segi manajemen, peraturan maupun dengan rekan kerjanya. Kondisi kerja yang baik akan mendukung pegawai untuk
mendapatkan kepuasan kerja karena ada kepastian dari internal manajemen.
H
2
:
Psychological Climate berpengaruh positif pada job satisfaction
3. Pengaruh
psychological climate
pada
job involvement
Dalam penelitian Biswas 2009 memberikan hasil bahwa semakin tinggi atau baik iklim psikologi yang tersedia, maka akan menghasilkan
keterlibatan kerja dari semua individu yang terlibat di dalamnya dengan semakin meningkatkan partisipasinya ke dalam lingkungan kerja yang
semakin tinggi.
H
3
:
Psychological climate berpengaruh positif pada job involvement
4. Pengaruh
job satisfaction
pada
turnover intention Job satisfaction
kepuasan kerja mempunyai hubungan negatif terhadap perilaku karyawan yang menggambarkan tindakan
withdrawal
atau penarikan diri dari tempat kerja yang tidak dapat dihindari dari kondisi kerja yang kurang baik. Hubungan antara
job satisfaction
dan keinginan untuk berhenti
turnover intent
maupun keinginan untuk
commit to user mangkir
serta terhadap perilaku untuk datang terlambat maupun tidak hadir di tempat kerja memiliki hubungan yang negatif. Dari penelitian
yang dilakukan oleh Biswas 2009 bahwa terdapat hubungan negatif kepuasan kerja pada niat untuk pindah atau pergi dari tempat kerja yang
sekarang. Hasil juga membuktikan hipotesis ketiga H
3
bahwa kepuasan kerja akan memiliki efek negatif secara signifikan pada niat
turnover
terbukti benar. Hasil ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya Freeman, Shields dan Price, dalam Biswas, 2009.
H
4
:
Job satisfaction berpengaruh negatif pada turnover intention
5. Pengaruh
job involvement
pada
turnover intention Job involvement
keterlibatan kerja mempunyai hubungan negatif terhadap perilaku karyawan untuk keluar dari pekerjaannya
turnover intention
. Semakin tinggi frekuensi karyawan yang turut disertakan dalam pelaksanaan pekerjaannya maka memiliki kecenderungan bahwa karyawan
merasa dibutuhkan di lingkungan kerjanya. Dari persepsi merasa dibutuhkan ini maka akan semakin
mengecilkan kecenderungan karyawan untuk keluar dari tempat kerjanya sekarang. Dari penelitian yang dilakukan oleh Biswas 2009 bahwa
terdapat hasil negatif dari hubungan keterlibatan kerja pada niat untuk pindah atau pergi dari tempat kerja yang sekarang. Hasil membuktikan
bahwa pada hipotesis keempat pada penelitiannya H
4
bahwa keterlibatan
commit to user kerja akan memiliki efek negatif secara signifikan pada niat turnover
terbukti benar.
H
5
:
Job involvement berpengaruh negatif pada turnover intention
6.
Job satisfaction
dan
job involvement
memediasi pengaruh
psychological climate
pada
turnover intention
Dalam penelitian Biswas 2009 memberikan hasil bahwa semakin tinggi atau baik iklim psikologi yang tercipta dalam lingkungan kerja
maka akan menghasilkan kepuasan dan keterlibatan kerja yang semakin meningkat pula. Sedangkan kepuasan dan keterlibatan kerja memiliki
pengaruh yang negatif terhadap
turnover intention
. Dari hasil yang didapat menunjukkan adanya kecenderungan bahwa iklim psikologi memiliki
pengaruh yang tidak langsung secara negatif terhadap
turnover intention
dengan dimediasi oleh kepuasan dan keterlibatan kerja.
H
6
:
Job satisfaction dan job involvement
memediasi pengaruh
psychological climate pada turnover
i
ntention
commit to user
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menguji beberapa hipotesis. Yaitu dengan menguji pengaruh variabel kepuasan kerja
job satisfaction
, keterlibatan kerja
job involvement
,
psychological climate
, dan
intention turnover
. Desain Penelitian ini menggunakan desain
explanatory
dan metode survey. E
xplanatory research
merupakan riset yang bertujuan untuk menjelaskan, menggambarkan suatu peristiwa, siapa yang terlibat, apa yang
dilakukan, kapan dilakukan, di mana dan bagaimana melakukannya Jogiyanto, 2004. Sedangkan metode survey, yaitu suatu metode
pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden. Metode survey ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari
responden berbentuk kuesioner.
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
a. Populasi
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang
menjadi pusat perhatian seorang peneliti, karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian Ferdinand, 2006. Target populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai atau karyawan yang bekerja di bank swasta Cabang Sukoharjo minimal selama 6 bulan.