35
Gambar 2.7. Alur Kerangka Berpikir Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
Adatidak pengaruh model Cooperative Learning tipe Make a Match terhadap keterampilan sosial dan hasil belajar kognitif
Fakta : 1.
Sistem pembelajaran
masih menggunakan teacher centered,
padahal untuk mengembangkan keterampilan
siswa harus
berorientasi pada student centered. 2.
Siswa masih belajar dengan pasif, keterampilan sosial siswa belum
muncul. 3.
Hasil belajar kognitif siswa masih rendah.
Teori : 1.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil
belajar kompetensi akademik, selain untuk
mencapai hasil
belajar kompetensi akademik juga efektif
untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa Rusman, 2010: 209.
2. Struktur tersebut memiliki tujuan
umum diantaranya
untuk meningkatkan
penguasaan isi
akademik dan
mengajarkan keterampilan
sosial Sugiyanto,
2010: 44-48.
Dilakukan pengujian untuk meningkatkan keterampilan sosial dan hasil belajar siswa
Keterampilan sosial:
a. Living and Working
Together Bekerja
sama b.
Learning Self
Control and
Self Direction
Mengontrol diri dan orang lain
c. Sharing Ideas and
Experiences Menyampaikan
pendapat
Hasil belajar kognitif
a. Mengingat
b. Memahami
c. Menerapkan
d. Menganalisis
Sintak model
Cooperative Learning
tipe Make a Match:
a. Menyampaikan
tujuan dan
menyiapkan siswa b.
Menyajikan informasi
c. Mengorganisir siswa
ke dalam tim-tim belajar
d. Membantu kerja tim
dan belajar e.
Mengevaluasi f.
Memberi penghargaan
dapat mempengaruhi
dapat mempengaruhi
36
1. Model pembelajaran Cooperative Learning tipe Make a Match dalam
pembelajaran IPA berpengaruh positif terhadap keterampilan sosial siswa SMP.
2. Model pembelajaran Cooperative Learning tipe Make a Match dalam
pembelajaran IPA berpengaruh positif terhadap hasil belajar kognitif siswa SMP.
37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian eksperimen, namun karena variabel kontrolnya sulit untuk dikontrol semua sehingga
dilakukannya metode ini yaitu quassi exsprimen Sugiyono, 2010: 3. Penelitian ini menggunakan desain nonequivalent control group desain
dengan menggunakan dua kelas yang terdiri dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol akan diberikan pembelajaran konvensional
pembelajaran langsung sedangkan kelas eksperimen akan diberikan pembelajaran Cooperative Learning tipe Make a Match. Dengan perbedaan
perlakuan ini maka akan dilihat hasil kemampuan sosial dan hasil belajar kognitif siswa.
Siswa pada masing-masing kelompok sebelum diberikan perlakuan, terlebih dahulu diberikan tes untuk memastikan kemampuan awal siswa
pretest. Pada akhir penelitian siswa juga diberikan tes posttest, tes ini berfungsi melihat hasil belajar kognitif siswa. Apakah hasil belajar kognitif
pada kelas eksperimen meningkat setelah diberikan perlakuan pembelajaran Cooperative Learning tipe Make a Match.
Desain penelitian quassi eksperiment dengan design nonequivalent control group design Sugiyono, 2007: 116 pada gambar 3.1.
O
1
X O
2
O
3
O
4
38
Gambar 3.1. Rancangan Nonequivalent Control Group Design Keterangan:
O
1
: pengukuran kemampuan awal kelompok eksperimen O
2
: pengukuran kemampuan akhir kelompok eksperimen X : pemberian perlakuan
O
3
: pengukuran kemampuan awal kelompok kontrol O
4
: pengukuran kemampuan akhir kelompok kontrol
B. Tempat dan Waktu Penelitian