Faktor penyebab Perilaku sex Bebas

126 seperti sekarang ini kan uang makan masih bisa diberi dengan harian plus dengan transport “wawancara ke-1 kamis 30 Juni 2016 Sarana transportasi cukup banyak namun haruslah pandai mengatur waktu agar tidak terlalu lama dalam mencari bus ke kampus.

3. Faktor penyebab Perilaku sex Bebas

a. Subjek Rd

Rd merupakan anak orang kaya yang kehidupan di rumahnya serba kecukupan. Gaya hidupnya banyak mencontoh dari kedua orang tuannya yang merupakan golongan borjuis. Ia diberikan kebebasan dalam bergaul, bersahabat dan tidak pernah dikontrol dalam pergaulannya. Cinta pertama kali dirasakan ketika di SMP. Rd merupakan sosok anak yang tomboy bergaul tanpa batas. Baginya berpacaran adalah pengorbanan sehingga ia merelakan dirinya ketika pacarnya memintanya berhubungan sex. Ia sangat menikmati sebab baginya pacaran memang sampai pada perbuatan sex. Rd lebih banyak mencontoh gaya hidup orang tuanya yang banyak keluar malam berbagai hiburan malam. Rd selalu beranggapan bahwa orang tuanya bila keluar malam hanyalah berhura-hura dengan komunitasnya. Mamahnya sendiri selalu bersolek ketika keluar dengan papahnya dan selalu cerita kalau malam pergi ke karaoke atau jalan ke kafe. Dari perilaku orang tuanya tersebut maka Rd ketika berpacaran dengan temannya ketika di SMA dulu banyak 127 meluangkan waktunya untuk hura-hura. Ia menghabiskan waktunya hanya untuk jalan-jalan. Ketika kini ia di Yogya kebiasan itu semakin tidak terkontrol apalagi ia memandang lingkungan Yogya sangat mendukung perilakunya. Ia bahkan menyebut kota ini adalah kotanya anak muda. Perilakunya semakin tidak terkontrol ketika pacarnya di Yogya ini juga mempunyai kebiasaan yang sama. Pacar Rd bisa mengimbangi gaya hidup Rd dengan perilakunya. Mereka kemudian semakin tidak terkontrol ketika pacar Rd mengetahui bahwa Rd sudah tidak virgin lagi dan pacar Rd tidak mempermasalahkan selama ia setia dan kini hanya dengannya saja. Akhirnya kehidupan Rd dan pacarnya hanyut dalam perilaku sex bebas. Perilaku ini biasa dilakukannya di kos Rd yang merupakan kos eksekutive dengan model sewa bulanan. Ketika kejenuhan ada mereka biasan melakukannya di hotel-hotel di kawasan kota Yogya.

b. Subyek Ta

Subyek Ta pada awalnya terjebak dalam kehidupan sex bebas karena paksaan pacarnya. Ta pendatang yang merasa di kota ini tidak mempunyai sanak family sama sekali. Datang di Yogyakarta semenjak kelas III SMA merasa butuh teman yang dapat dijadikan sebagai pendamping, pelindung, dan sekligus sebagai teman untuk berbagi suka dan duka. Dari perilakunya yang supel kemudian banyak teman cowok yang mendekat, dan akhirnya ia mendapatkan pacar. Ta selalu meminta pacarnya untuk sering datang dan 128 menemaninya di kos. Pacar Ta sendiri juga anak kos yang kemudian merasa nyaman di kos Ta. Mereka kemudian banyak menghabiskan waktunya untuk hidup bersama. Mulai dari makan dan kegiatan sehari-hari mereka lakukan berdua. Pacar Ta sangat perhatian dan sangat sayang pada diri Ta yang memang sangat tidak mandiri. Bahkan kuliah pun Ta diantar dan dijemput. Ta sendiri merasakan nyaman berada dekat dengan pacarnya itu. Kedekatan dan sikap Ta yang tidak mandiri kemudian diartikan pacarnya bahwa Ta sudah pasrah terhadap dirinya. Dari sinilah kemudian pacar Rd banyak meminta lebih dalam pacaran. Pada awalnya Ta masih bisa menghindar dari sex bebas dengan perilaku yang sebatas melakukan kissing dan blowjob. Lama-kelamaan Ta gagal juga mempertahankan dirinya dan akhirnya mereka melakukan sex bebas. Perilaku ini tidak terkontrol pada lagi ketika Ta sudah gagal mempertahankan dirinya. Ta merasa sudah hanyut dalam kehidupan sex bebas akhirnya menyerah dan menjalaninya kehidupan itu dengan perilaku sex bebas.

c. Subjek Sa

Subyek Sa sebenarnya merupakan sosok mahasiswi yang sangat lugu. Ia benar-benar pacaran baru pertama kalinya dilakukan. Ia berprinsip untuk tidak berlebih dalam pacaran tetapi kemudian ia pasrah dalam dekapan Ss pacarnya. Awal mulanya ia hanyalah memanfaatkan kos Ss pacarnya untuk istirahat di siang hari 129 manakala tidak ada kuliah. Sa sebagai mahasiswi yang tidak kos namun rumahnya cukup jauh merasa butuh teman yang bisa menampung dirinya untuk sekedar istirahat. Ss pacarnya secara kebetulan di kos yang bebas dari berbagai pergaulan. Sa sangat senang sehingga benar-benar menikmati kos yang bebas, ia bisa mandi, menonton tv dan tidur siang di kos pacarnya. Sa sendiri merasa kuliah itu sangat capek karena bila malam hari di rumah ia selalu sampai larut malam membantu ibunya usaha laundry. Siang harinya ia harus datang ke kampus dengan naik bis. Dengan kondisi semacam inilah ia memang sudah sangat capek. Jadwal kuliah kadang sehari dua mata kuliah apalagi tidak selalu pada jam yang berurutan, ketika ada kuliah lagi di sore hari ia banyak memanfaatkan istirahatnya di kos Ss pacarnya. Istirahat siang Ss sangat lelap dan kondisi semacam ini dimanfaatkan pacarnya dengan menemani tidur siang. Dari kebiasaan inilah kemudian pacar Sa tergiur dengan tubuh Sa ia kemudian banyak meraba tubuh Sa yang tidur dan kemudian terjadilah perilaku sex. Sa mersa tidak keberatan dengan perilaku sex ini karena merasa pacarnmya memang benar- benar mencintai dirinya.

B. Pembahasan Hasil Penelitian