Nama Pengging di Kenal Lagi oleh Masyarakat Sekitar.

commit to user Demak Bintarapun dapat dikalahkan. Dengan kemenangan tersebut nama Mataram dan Panembahan Senopati semakin terkenal, sekaligus merubah kasultana Pajang dikembalikan menjadi daerah Kadipaten. Semasa jayanya Panembahan senopati manambah patalnya nama Pengging atau kadipaten Pengging dalam percaturan raja dan masyarakan luas. Panembahan Senopati semasa jayanya secara terus – menerusn malakuan atau berperang melawan Adipati yang dulu tunduk kepada Pajang , kebanyakan masih keturunan Sultan Trenggana, sehingga mereka tidak mau begitu saja tunduk kepada Panembahan Senopati yang bukan keturunan Sultan Demak. Namun demikian tentara Mataram setiap berperang selalu mendapat kemenangan, hal bbelum selesai. Oleh karena itu beliau belum pernah menyatakan sebagai raja besar atau sebagai Sultan, baru setelah sampai pada cucu beliau yang bernama Raden Masrangsang menggunakan nama yang bergelar Sultan Agung Anyokrokusumo. Kasultana Pajang dihapus dan dikembaliakan kedudukanya sebagai Kadipaten, dan dalam waktu yang singkat berangsur – angsur Kadipaten Pajang dihapus oleh Mataram. Dengan terhapusnya Pajang dari percaturan raja Kerajaan , nama Pengging mulai dikenal lagi Disparbud Kab. Boyolali : Selayang Pandang Boyolali. 1997 .

3. Nama Pengging di Kenal Lagi oleh Masyarakat Sekitar.

Pengging dikenal lagi pada awal abad ke XVIII 18 , lewat kepndaian puttera – puteranya di bidang kasusasteraan. semua ini dikarenakan adanya commit to user pemindahan ibu kota Mataram ke Kartosuro, sedangkan di Penging telah berdiri Pondok Pesantren yang diasuh oleh Kyai Kalifah Syarif dari Begelen. Di pondok tersebut terdapat santri dari Palembang bernama Zainal Abidin. Berkat ketekunan dalam beribadat dan kesabarannya dalam melakukan sesuatu yang sangat penting demi kepentingan orang banyak, melihat kepribadiannya Kyai Syarif sangat tertarik dan akhirnya dikawinkan dengan puterinya yang bernama Siti Maryam. Pada suatu ketika pemerintah kraton Kartosuro menerima pengaduan soal perdata, semua hakim kraton tidak dapat member keputusan, terpaksa kraton mengadakan sayembara untuk mendapatkan hakim yang dapat menyelesaikan atau member keputusan soal perdata yang ada. Dari sekian banyak peserta yang mengikuti salah seorang adalah Zainal Abidin dan ternyata dapat menyelesaikan dengan baik. Sebagai hadiahnya Zainal Abidin dijadikan pegawai Kraton Kartosuro Disparbud Kabupaten Boyolali : Selayang Pandang Boyolali. 1997 . Lama kelamaan latar belakang Zainal Abidin diketahui oleh pihak kraton , bahwa sesungguhnya Kyai Zainal Abidin adalah Bupati Pekalongan bernama Tumenggung Padmonegoro yang telah lama hilang dalam peperangan. Oleh karena iti Kyai Zainal Abidin diagkat menjadi Bupati Jaksa di Kartosuro bernama Tumenggung Padmonegoro yang berdarah keturunan Sultan Hadiwijaya, dan juga keturunan Susuhuna Mangkurat di Mataram yang di makamkan di Tegal Arum. Maka dari itu setelah wafat Kyai ZainalAbidin atau Tumenggung Padmonegoro dimakamkan di desa Gedong berdekatan dengan makam Kyai Kebokenongo. Almarhum Tumenggung Padmonegoro mempunyai dua orang putera yaitu Raden Ngabei Yosodipuro I dan Yosodipuron II, kemudian berganti nama commit to user menjadi Raden Tumenggung Padmonegoro II. Kakak adik ini adalah sarjana dalam bidang kesusasteraan Jawa, dan telah berjasa menyusun buku – buku berbahasa Jawa dengan sajak atau tembang yang tersusun indah dalam bahas Jawa. Karena penyusunnya dalam waktu yang besamaan, gaya bahasanya sama, sehingga sangat sulit untuk membedakan buku ciptaan Raden Ngabei Yosodipuro I dan Yosodipuron II. Selain menulis peristiwa – peristiwa yang sedang terjadi sebagai dokumentasi seperti dalam bukunya yang diberi judul : Babad Giyanti, Babad Prayut, Babad Pakepung dan masih banyak lagi hasil karyannya, mereka juga berhasil menterjemahkan buku – buku berbahas Melayu misalnya : Hikayat Amir Hamsyah, Kitab Mahkota Raja. Kita wajib berterima kasih atas jasa – jasanya, dan dapat mengetahui maksud dan isi dari buku – buku tersebut. Tetapi yang lebih penting kita dapat menambah pengetahuan mengenal keindahan bahasa yang ada. Setelah wafat kedua – duanya dimakamkan di Ngaliyan sekarang termasuk wilayah kalurahan Bendan, Kecamatan Banyudono. Hingga sekarang ini makm tersebut selalu ramai dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah, terutama pada malam Jumat Pahing. Sebab hari tersebut adalah hari kelahiran almarhum Raden Ngabei Yosodipuro I Disparbud Kabupaten Boyolali : Selayang Pandang Boyolali. 1997. Sil – silah Kyai Yosodipiro 1. Kyai Kholifan Syarif. 2. Siti Maryam kawin dengan Zaenal Abidin Pradata Kartosuro . 3. Bagus Subuh R. Ng. Yosodipuro I Pujangga Surakarta. commit to user 4. R.T. Sastronegoro R. Ng. Yosodipiro II Pujangga Surakarta. 5.

R. Ng. Atmowarsito.