104
sedangkan hasil nontes dipaparkan secara deskriptif. Hasil tes dan nontes pada siklus II dijelaskan sebagai berikut.
4.1.2.1 Hasil Tes Siklus II
Secara umum, hasil tes keterampilan menulis paragraf persuasi pada siswa kelas X E SMA 8 Semarang ini dapat terlihat dalam tabel berikut.
Tabel 15 Hasil Tes Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi Siklus II No
Kategori Nilai
F Jumlah Nilai Persen
Rata-rata Nilai
1. 2.
3. 4.
Sangat baik Baik
Cukup Kurang
85-100 70-84
55-69 0-54
3 30
273.33 2263.32
10.86 89.14
0.00 0.00
= 2536.6533 =76.87
Baik
Jumlah 33
2536.65 100.00
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa secara klasikal siswa mencapai nilai total 2536,65 dengan nilai rata-rata 76,87 dalam kategori baik.
Dari 33 siswa yang berhasil memperoleh nilai kategori sangat baik 85-100 sebanyak 3 siswa, sedangkan 30 siswa lainnya memperoleh kategori baik 70-84.
Pada siklus II ini tidak ada satupun siswa yang mendapat nilai cukup atau kurang. Dengan demikian, secara klasikal 100 siswa mencapai nilai di atas
nilai minimal. Hal ini membuktikan bahwa siswa telah mencapai ketuntasan dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif.
105
Tabel 16 Hasil Tes Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi Siklus II Tiap Aspek
No. Aspek yang dinilai
Nilai Kategori
1. Isi gagasan
81.82 Baik
2. Organisasi isi
80.00 Baik
3. Diksi 70.30
Baik 4.
Ejaan dan tanda baca 66.67
Cukup 5. Persuasif
83.64 Baik
6. Kreativitas 78.79
Baik Jumlah 461.22
Rata-rata nilai 76.87
Baik Peningkatan keterampilan menulis paragraf persuasi pada siswa kelas X
E SMA 8 Semarang disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis
paragraf persuasi yang semakin meningkat. Selain itu, penggunaan model pembelajaran portofolio juga dapat meningkatkan hasil menulis paragraf persuasi
siswa karena siswa dapat mengetahui hasil pekerjaannya dari portofolio, sehingga dapat membuat siswa untuk lebih meningkatkan nilainya. Hal ini merupakan bukti
bahwa sebagian besar siswa sudah paham dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat mengubah perilaku siswa ke arah yang positif.
Hasil rata-rata yang telah dicapai dengan hasil yang baik ini merupakan keberhasilan guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran menulis paragraf
persuasi berdasarkan iklan di media cetak dengan model pembelajaran dan penilaian portofolio. Dapat disimpulkan bahwa dengan media iklan di media cetak
106
serta model pembelajaran dan penilaian portofolio dapat meningkatkan keterampilan menulis peragraf persuasi, sehingga siswa mengalami perubahan
perilaku dalam pembelajaran menulis paragraf persuasi. Persentase hasil tes keterampilan menulis paragraf persuasi siklus II dijelaskan melalui diagram
berikut ini.
Baik 89
Sangat baik 11 Cukup
Kurang
85-100 70-84
55-69 0-54
Diagram 6 Persentase Hasil Tes Keterampilan Menulis Paragraf persuasi pada Siklus II
Diagram tersebut menunjukkan bahwa jumlah nilai berkategori sangat baik 85-100 dicapai 3 siswa atau sebesar 11 dan selebihnya nilai berkategori
baik 70-84 dicapai 30 siswa atau sebesar 89. Dengan demikian, hasil tes menulis paragraf persuasi siswa kelas X E
SMA 8 Semarang seperti dalam tabel di atas sudah dikatakan baik. Secara klasikal
107
ada 100 siswa yang mencapai nilai di atas nilai minimal. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran menulis paragraf persuasi sudah berhasil.
Adapun hasil perolehan tiap-tiap aspek secara rinci dapat dilihat pada diagram dan uraian di bawah ini.
81.82 80