56
atau menjawab pertanyaan dari guru juga masih perlu ditingkatkan lagi pada siklus II.
Untuk mengatasi perilaku siswa agar menjadi ke arah yang positif, pembelajaran menulis paragraf persuasi pada siklus II dibuat perencanaan
pembelajaran yang lebih matang, penciptaan suasana belajar yang lebih kondusif, dan proses pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan, serta pemberian
motivasi pada siswa agar berlatih menulis.
3.1.2 Proses Tindakan Siklus II
Proses tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I. Berdasarkan refleksi pada siklus I, perlu dilakukan perbaikan rencana dan
tindakan yang dilakukan pada siklus I. Langkah-langkah kegiatan siklus II hampir sama dengan siklus I, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Perbedaannya terletak pada sasaran kegiatan untuk melakukan perbaikan siklus sebelumnya. Paparan selengkapanya tiap tahap pada siklus Ii diuraiakan di bawah
ini.
3.1.2.1 Perencanaan
Pada tahap ini, guru menyiapkan rencana pembelajaran yang sudah diperbaiki dan disempurnakan. Kekurangan-kekurangan yang ditemukan setelah
dilakukan refleksi pada siklus I diperbaiki pada siklus II. Hal-hal yang harus dipersiapkan guru untuk memperbaiki pembelajaran menulis paragraf persuasi
berdasarkan iklan di media cetak, yaitu 1 menyusun perbaikan rencana
57
pembelajaran menulis paragraf persuasi berdasarkan iklan di media cetak dengan model pembelajaran dan penilaian portofolio yang sesuai dengan tindakan yang
akan dilakukan pada siklus II, 2 menyiapkan media iklan yang lebih menarik agar siswa lebih antusias dalam menunjukkan hal-hal yang terdapat pada iklan dan
lebih mudah menuangkan ide dalam membuat paragraf persuasi, 3 menyiapkan pedoman pengamatan yang meliputi pedoman portofolio, observasi, jurnal,
wawancara, dan dokumentasi foto untuk memperoleh data nontes, 4 menyiapkan perangkat tes untuk menulis paragraf persuasi yang akan digunakan dalam
evaluasi hasil belajar siklus II, 5 memberikan pengawasan dan pengamatan yang lebih agar siswa dapat berkonsentrasi pada pembelajaran, sehingga siswa dapat
memahami materi yang disampaikan, 6 memberikan solusi berupa materi-meteri tambahan dan motivasi agar siswa labih bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran. Kemudian kembali berkonsultasi dengan guru mata pelajaran tentang perencanaan yang akan dilakukan pada siklus II.
3.1.2.2 Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada siklus II berbeda dengan tindakan pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini sesuai dengan perencanaan yang telah disusun
dengan perbaikan hasil refleksi pada siklus I. Ada beberapa perubahan tindakan antara lain, sebelum menulis paragraf persuasi guru menjelaskan kesalahan-
kesalahan yang terjadi pada siklus I. Guru memberikan contoh media iklan yang lebih menarik agar siswa lebih antusias dan aktif menunjukkan hal-hal yang
58
terdapat pada iklan. Guru juga memberikan pengawasan dan pengamatan yang lebih agar suasana kelas lebih kondusif, sehingga hasil belajar siswa lebih
maksimal. Kemudian, siswa diberi arahan, motivasi, dan saran agar dalam pelaksanaan kegiatan menulis paragraf persuasi pada siklus II menjadi lebih baik.
Diharapkan siswa dapat mengembangkan kalimat iklan di media cetak menjadi paragraf persuasi yang menarik dan meyakinkan.
Kemudian guru memberikan masukan-masukan kepada siswa mengenai kesalahannya dalam menulis paragraf persuasi pada siklus I, sehingga pada siklus
II ini mengalami perubahan menuju kebaikan dalam menulis paragraf persuasi pada siswa SMA 8 Semarang.
3.1.2.3 Observasi