Uji t Uji Parsial

dimana: R 2 = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel

3. Uji t Uji Parsial

Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial masing-masing apakah ada pengaruh dari variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, personil, proses, dan layanan pelanggan terhadap variabel terikat yaitu keputusan konsumen menggunakan Y jasa pos di PT. Pos Indonesia Persero Cabang Pematangsiantar. Nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel . Kriteria pengambilan keputusan yaitu: a. H diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel pada α = 5 b. H ditolak H 1 diterima jika t hitung -t tabel atau t hitung t tabel pada α = 5 4. Pengujian Asumsi Klasik Uji Normalitas Menurut Ghozali 2005 menyatakan bahwa uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui bahwa residual terdistribusi secara normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. 1. Analisis Grafik, yaitu normalitas dilihat dari penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residunya. Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali 2005 yaitu : a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dantidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Analisis Statistik, yaitu dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan menurut Santoso 2007 yaitu : a. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z ≤ Z tabel , atau nilai signifikansi variabel residual α, maka data residual terdistribusi normal. b. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z Z tabel , atau nilai signifikansi variabel residual α, maka data residual terdistribusi tidak normal. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Menurut Ghozali 2005 menyatakan bahwa jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Universitas Sumatera Utara Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari: a. Nilai R Square yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. b. Nilai Tolerance Value dan nilai Variance Inflation Factor. Apabila nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas dalam model. Dasar pengambilan keputusan menurut Santoso 2007 yaitu jika : Tolerance Value 0,1 atau VIF 10, maka terjadi multikolinieritas Tolerance Value 0,1 atau VIF 10, maka tidak terjadi multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Menurut Ghozali 2005 menyatakan bahwa untuk mendeteksi apakah ada atau tidak gejala heteroskedastisitas dapat digunakan residual yang berupa grafik, dengan dasar pengambilan keputusan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas Santoso, 2007. Universitas Sumatera Utara III.8.2. Analisis Regresi Linier Sederhana Model analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis kedua adalah Analisis Regresi Sederhana, dengan formulasi sebagai berikut : Y = b +b 1 X +e dimana: Y = Proses Kerja Jasa Pengiriman b = Konstanta b 1 = Koefisien variabel X X = Teknologi Informasi e = Error of term variabel yang tidak terungkap

1. Uji F Uji Serempak

Dokumen yang terkait

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota pada PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas

10 104 77

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Percetakan Pada CV. ASCO PUTRA MANDIRI Medan

1 41 114

Perlindungan Konsumen Terhadap Pengguna Jasa Pos Express Di PT. Pos Indonesia (Persero) Medan (Studi Kasus PT. Pos Medan)

3 67 109

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pos Express Pada PT. POS Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan

15 109 90

Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Gardenia Cafe Medan

7 63 87

Tinjauan Yuridis Tentang Perlindungan Konsumen Oleh Pt Pos Indonesia Berkaitan Dengan Pengiriman Barang Menurut Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Studi Kasus Di Pt Pos Indonesia Cabang Kabanjahe)

10 145 95

Analisis Kepuasan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Pengiriman Paket Pos Optima Pada PT. Pos Indonesia (persero) Cabang Pontianak

0 1 11

Perlindungan Konsumen Terhadap Pengguna Jasa Pos Express Di PT. Pos Indonesia (Persero) Medan (Studi Kasus PT. Pos Medan)

0 0 8

PENGARUH PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA SYSTEM ONLINE PAYMENT POINT (SOPP POS) DI PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG ALANG-ALANG LEBAR PALEMBANG -

0 3 183

Analisis Bauran Pemasaran Berbasis Persepsi Konsumen (Studi pada Konsumen Wesel Instan PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Surakarta) - UNS Institutional Repository

0 0 16