3.5.2. Prosedur Pengujian Sampel A. Penentuan Bulk Spesifik Gravity Sampel
Pengujian ini dilakukan secepat mungkin setelah sampel percobaan yang telah dipadatkan mencapai suhu kamar. Prosedur pengujian dilakukan sesuai dengan
ASTM Dasignation D 2726 Bulk Specivic Gravity campuran padat bahan bitumen, dengan menggunakan saturated suface dry specements.
Pengujian dilakukan dengan cara menimbang benda uji di udara, dalam kering permukaan SSD, dan di dalam air. Perbedaan antara berat benda uji kering
permukaan dan berat dalam air merupakan volume bulk benda uji yang dinyatakan dalam cm
3
. Sedangkan bulk specivic gravity benda uji merupakan perbandingan antara bendqa uji di udara dan volume bulk benda uji, dan dinyatakan dalam
gramcm
3
.
B. Pengujian Stabilitas dan Flow
Sesudah bulk specivic gravity benda uji ditentukan, pengujian stabilitas dan flow dilakukan sebagai berikut:
a Sampel percobaan direndam dalam bak air pada suhu 60
o
C ± 1
o
C 140
o
F ± 1,8
o
F selama 30 sd 40 menit sebelum diuji. b
Permukaan bagian dalam testing head dibersihkan dengan baik. Suhu head harus dijaga dari 21 – 37,8
o
C 70 – 100
o
F, dan gunakan bak air jika diperlukan. Guide rod dilumasi dengan minyak tipis-tipis sehingga bagian atas test head akan
meluncur tanpa terjepit. Periksa dial indikator proving ring yang digunakan untuk mengukur beban yang
diberikan, apakah sudah tepat dan menunjukan angka nol pada keadaan tanpa beban.
Universitas Sumatera Utara
c Jika peralatan pengujian sudah siap, benda uji diangkat dari bak air dan
permukaannya dikeringkan dengan hati-hati, dan kemudian benda uji ditempatkan pada bagian bawah tengah dari testing head. Posisi bagian atas
testing head ditepatkan lalu seluruh bagian peralatan pembebanan ditengahkan. Flow meter ditempatkan di atas tanda guide rod dan posisi jarum penunjuknya
di-nolkan. d
Alat pembebanan pengujian benda uji dinyalakan pada kecepatan perubahan bentuk yang konstan, yaitu sebesar 51 mm 2” per menit, sampai terjadi failure.
Titik failure ditentukan oleh bacaan beban maksimum yang dihasilkan. Jumlah total yang diperoleh sehingga mengakibatkan failure terhadap sampel percobaan
pada suhu 60
o
C 140
o
F dicatat sebagai nilai stabilitas marshall. e
Ketika pengujian stabilitas sedang dilakukan, saat terjadi failure baca angka yang ditunjukkan oleh jarum flow meter. Pembacaan ini adalah nilai flow untuk benda
uji.
Universitas Sumatera Utara
Secara umum tahapan penelitian ini dapat dilihat pada bagan alur penelitian berikut :
TIDAK
TIDAK
Buat benda uji dengan perkiraan kadar aspal Pb
-1, -0.5, Pb, +0.5, +1 Pasir Binjai 4, Setiap kadar aspal dibuat 3 benda uji
MULAI
Persiapan Bahan Pemeriksaan Bahan
Aspal Agregat
Memenuhi Spesifikasi
Membuat Gradasi Gabungan Sesuai dengan Kurva Fuller
MULAI
Persiapan Bahan Pemeriksaan Bahan
Aspal Agregat
Memenuhi Spesifikasi
Membuat Gradasi Gabungan Sesuai dengan Kurva Fuller
Analisa Pembahasan Kesimpulan
SELESAI
UJI MARSHALL
Untuk mendapatkan nilai VMA, VIM, VFB, Ms, Mf, Mq.
Diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum
UJI MARSHALL
Untuk mendapatkan nilai Density, VMA, VIM, VFB, Ms, Mf, Buat benda uji dengan K.A.O = 5.98
Setiap penambahan 6, 8, 10, 12, 14. pasir binjai dibuat 3 benda uji
Buat benda uji dengan perkiraan kadar aspal Pb
-1, -0.5, Pb, +0.5, +1 Pasir Binjai 4, Setiap kadar aspal dibuat 3 benda uji
MULAI
Persiapan Bahan Pemeriksaan Bahan
Aspal Agregat
Memenuhi Spesifikasi
Membuat Gradasi Gabungan Sesuai dengan Kurva Fuller
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA
4.1 HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian yang diperoleh adalah data hasil dari percobaan yang dilakukan di laboratorium. Data hasil percobaan laboratorium mencakup antara lain: pengujian
Berat Jenis Curah Bulk Specific Gravity untuk masing-masing agregat, Pengujian Aspal Keras, Pengujian Berat Jenis Maksimum, Pengujian Marshall diperoleh nilai
Stabilitas, Marshall Quotient, Flow, VIM, VMA, VFB. Data laporan pengujian laboratorium dapat dilihat pada data lampiran.
Tabel.4.1. Hasil Pengujian Berat Jenis dan Absorbtion Agregat.
ITEM Coarse Aggregate
MA FA Natural Sand
agregat kasar agregat sedang halus
pasir alam Binjai Bulk Specific Gravity
2.641 2.570
2.526 Apparent Specific
Gravity
2.744 2.693
2.610
SSD Specific Gravity
2.679 2.616
2.616
Absorbtion
1.412 1.771
1.771
Nilai keausan agregat dengan menggunakan mesin Los Angeles adalah 19.96. Sedangkan kelekatan agregat terhadap aspal diperoleh 95. Pengujian berat jenis
maksimum GMM campuran beraspal yang telah dilaksanakan di laboraorium adalah 2.443.
Pengujian aspal keras yang dlakukan antara lain pengujian: penetrasi bahan bitumen, titik lembeksoftening test, daktalitas, titik nyalaflash point, berat jenis aspal,
Universitas Sumatera Utara