Pemeriksaan Kadar Air Pemeriksaan Berat Jenis Pengujian Kuat Lentur dan Elastisitas

William Arthur Yehezki Bangun : Analisa dan Eksperimental Tekuk Kolom Ganda Konstruksi Kayu Panggoh Dengan Klos dan Sambungan Baut, 2013 USU Repository © 2013

3.1.2.1. Pemeriksaan Kadar Air

Pemeriksaan kadar air dilakukan untuk mendapatkan kadar air yang dikandung dari benda uji sehingga mendekati sifat rata-rata dari kayu yang diperiksa. Benda yang diuji sebanyak 5 sampel dengan ukuran 6 x 3 x 6 cm 3 . Gambar 3.1. Sampel Pemeriksaan Kadar Air Kemudian masing-masing berat benda uji sampel ditimbang dan dicatat sebagai berat awal. Penimbangan dilakukan setiap hari. Pengeringan bahan dilakukan dengan pengeringan udara yaitu bahan dibiarkan dalam ruangan dengan suhu kamar, terlindung dari pengaruh cuaca seperti panas dan lembab sehingga benda uji menunjukkan berat yang stabil atau disebut juga dengan berat kering udara. Persentase angka kadar air menurut PKKI 1961, adalah: Dimana: m = kadar air m W g = berat kayu basah gr W d = berat kayu kering-oven gr Universitas Sumatera Utara William Arthur Yehezki Bangun : Analisa dan Eksperimental Tekuk Kolom Ganda Konstruksi Kayu Panggoh Dengan Klos dan Sambungan Baut, 2013 USU Repository © 2013

3.1.2.2. Pemeriksaan Berat Jenis

Pemeriksaan berat jenis dilakukan untuk mendapatkan berat jenis yang ada dalam benda uji. Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan ini berukuran 6 x 3 x 6 cm 3 yang telah kering udara dengan kadar air ± 15 . Gambar 3.2. Sampel Pemeriksaan Berat Jenis Sampel kemudian ditimbang dan dicatat beratnya. Perhitungan akhir berat jenis sampel dengan mengambil rata-ratanya, dan perbedaan antara berat jenis tertinggi tidak boleh lebih dari 100 berat yang terendah. Untuk mencari berat jenis kayu digunakan rumus sebagai berikut. Dimana: G m = berat jenis pada kadar air m ρ = kerapatan kayu kgm 3 m = kadar air

3.1.2.3. Pengujian Kuat Lentur dan Elastisitas

Pengujian kuat lentur dilakukan dengan pemberian gaya transversal statis pada sampel kayu untuk memperoleh tegangan lentur kayu pada saat penurunan yang diizinkan Universitas Sumatera Utara William Arthur Yehezki Bangun : Analisa dan Eksperimental Tekuk Kolom Ganda Konstruksi Kayu Panggoh Dengan Klos dan Sambungan Baut, 2013 USU Repository © 2013 tercapai. Sampel yang diuji sebanyak 3 sampel dengan ukuran 2 x 2 x 30 cm 3 dan arah serat sejajar dengan arah memanjang sampel. Gambar 3.3. Sampel Pengujian Kuat Lentur dan Elastisitas Sampel dengan panjang 30 cm diletakkan pada dua perletakan sendi-sendi dan diberi gaya P terpusat secara bertahap pada bagian tengah bentang. Alat yang digunakan pada percobaan ini memakai Universal Testing Machine dengan merek Tarno Grocki. Pada saat pembebanan dilakukan maka besar gaya yang diberikan sudah langsung terbaca pada dial besar dengan skala 20 kN. Setiap penambahan beban yang diberikan nilai penurunan f dicatat sampai pada kondisi sampel patah. Dari parameter diatas maka nilai penurunan dan elastisitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Dimana: E = elastisitas sampel kgcm 3 = tegangan lentur kgcm 2 ε = regangan yang terjadi cm f = penurunan yang terjadi cm P = beban yang diberikan kN L = panjang sampel cm I = momen inersia sampel cm 4 Universitas Sumatera Utara William Arthur Yehezki Bangun : Analisa dan Eksperimental Tekuk Kolom Ganda Konstruksi Kayu Panggoh Dengan Klos dan Sambungan Baut, 2013 USU Repository © 2013

3.1.2.4. Pengujian Kuat Tekan Sejajar Serat