ini memberitakan anak laki-laki mereka akan menikahi seorang perempuan. Dalam hal ini dengan menghadirkan daun sirih berita yang berfungsi untuk
memberitakan. Silakan bandingkan dengan contoh lain di bawah ini.
32. Dison tarpayak di jolo munu, sira na ancim pandaian,
PREP-sini terletak PREP depan 2.Jm, garam PART asin perasa,
anso mura pancamotan. 33. Songon i horbo mangasa
Konj mudah pencaharian. Seperti DEM kerbau mengasah gogo na manjampal tu balian, mangalngei tu
kekuatan PART makan rumput PREP belakang, mengunyah PREP bagasan
34. Anso gogo hamu marusaho, bonggal hamu di
dalam. Konj kuat 2.Jm berusaha, tersebar 2.Jm PREP hadamean totop hamu di bagasan hatorkisan.
kedamaian tetap 2.Jm PREP dalam kesehatan. ‘Di sini terletak di depan kalian garam yang asin dirasakan agar
mudah pencaharian. Seperti kerbau mengasah kekuatan yang makan rumput di padang rumput, mengunyah ke dalam. Agar
kalian kuat berusaha, selalu dalam kedamaian, dan tetap di dalam kesehatan.’
Tuturan 32 sampai 34 diutarakan secara langsung oleh penutur dengan menggunakan modus deklaratif. Pada tuturan 32 penutur
memberitahukan bahwa telah terletak garam dihadapan kedua mempelai, garam yang bermakna dalam adat agar mudah dalam urusan pekerjaan setelah berumah
tangga. Tuturan 33 menggambarkan bahwa kerbau begitu kuat mencari makan hingga jauh dan akhirnya menikmati rumput di mulutnya perlahan. Maksud dari
ungkapan tersebut digambarkan pada tuturan 34 bahwa kelak kedua mempelai harus berusaha keras dalam membangun rumah tangga untuk mendapatkan
kehidupan yang lebih layak serta selalu hidup damai dan sehat.
Mari perhatikan contoh selanjutnya. 35.
Ia anggo hami harajaon na ro sian laut Singkuang, Ia Konj 1.Jm raja setempat PART datang PREP laut Singkuang,
ulang hamu lupa tu poda ni na tobang , na manjadi
jangan 2.Jm lupa pada petuah 3.Tg PART tua, PART menjadi
sitiopon di hangoluan. 36. Songon i muse ulang lupa hamu
pegangan dikehidupan. Seperti DEM juga jangan lupa 2.Jm
mandalankon ibadat tu Tuhan, maramal-ramal mangihutkon
menjalankan ibadah kepada Tuhan, beramal-amal mengikuti
conto sian Rasulullah. 37. Harana hangoluan di ginjang ni
contoh dari Rasulullah. Konj kehidupan PREP atasnya portibi on santongkindo dirasoan. 38. Jadi poda ni ugamonta,
dunia DEM sebentarnya dirasakan. Jadi petuah 3.Tg ingatan1.Jm
holong roha di hangoluan , anso adong bohal mangadop tu
sayang hati pada kehidupan, Konj ada bekal menghadap pada Tuhan
Tuhan. ‘Ia kalau kami raja setempat yang datang dari laut Singkuang, jangan
kalian lupa pada petuahnya orang tua, yang menjadi pegangan dikehidupan. Begitu juga jangan lupa kalian menjalankan ibadah
kepada Tuhan, beramal-amal mengikuti contoh dari Rasulullah. Karena kehidupan di atas dunia ini sebentar dirasakan. Jadi petuah
yang kita ingat, sayang hati pada kehidupan, agar ada bekalmenghadap pada Tuhan.’
Tuturan 35 menggunakan modus imperatif, secara langsung menggunakan kata-kata yang maknanya sesuai dengan maksud yang diutarakan.
Bahwa raja setempat memerintahkan sekaligus mengingatkan kepada kedua mempelai agar tidak lupa pada petuah orang tua yang menjadi pegangan dalam
kehidupan. Modus yang sama juga digunakan dalam tuturan 36, memerintahkan kedua mempelai jangan lupa menjalankan ibadah kepada Tuhan, beramal
mengikuti ajaran Rasulullah. Pada tuturan 37 digunakan modus deklaratif, memberitahukan bahwa kehidupan di dunia ini hanya sebentar saja. Juga pada
tuturan 38 bahwa petuah yang terus diingat adalah kita harus berbaik hati dalam kehidupan agar ada bekal menghadap kepada Tuhan.
4.1.2 Tindak Tutur Tidak Langsung