Peningkatan Manajemen dan Kualitas Infrastruktur Pendukung Kegiatan

LKj 2016 LIPI Press 42 se perti server dengan kapasitas penyimpangan yang lebih besar. E-services publishing didesain seoptimal mungkin sehingga mem­ berikan leksibilitas dan kelengkapan layanan yang setara dengan layanan langsung secara personal. Layanan tersebut sekaligus merupakan wadah komunikasi interaktif antara pengelola pener­ bitan, penulis, dan dewan editor pakar. Output kegiatan e-service publishing berupa terbitan ilmiah yang dapat disebarluaskan ke se­ luruh pemangku kepentingan secara online pula melalui platform e-book. Dengan demikian, dukungan database yang terkait dengan penerbitan perlu dilengkapi sehingga prinsip layanan penerbitan yang eisien, transparan, dan akuntabel dapat terpenuhi. Program ini juga dapat mengakomodasi kegiatan kajian untuk mengembangkan sistem layanan, platform, dan database yang di­ perlukan untuk pengambilan keputusan dalam manajemen pener­ bitan. Lingkup kegiatan kajian dapat pula berupa kajian kebutuhan pasar terbitan, kebutuhan aplikasi teknologi untuk menunjang penerbitan, kajian umpan balik pelangganpengguna jasa, dan analisis konten terbitan. RS 3: Penguatan Jejaring dan Kerja Sama Penerbit an dengan Pemangku Kepentingan untuk Lingkup Nasional, Regional maupun Internasional Tujuan rencana penguatan jejaring dan kerja sama penerbitan de­ ngan pemangku kepentingan untuk lingkup nasional, regional mau­ pun internasional adalah meningkatkan diseminasi dan peman­ faatan iptek melalui publikasiterbitan ilmiah kepada masyarakat pengguna. Melalui rencana strategis ini UPT Balai Media dan Reproduksi LIPI Press memfasilitasi aspek kerja sama, pendistribusian, dan pemasaran terbitan ilmiah. Untuk melaksanakan amanah tersebut, UPT Balai Media dan Reproduksi LIPI Press perlu memperkuat je­ jaring yang dimiliki saat ini. Berpartisipasi aktif dalam suatu asosiasi penerbit merupakan salah satu keuntungan untuk memudahkan UPT Balai Media dan Reproduksi LIPI Press dalam mengakses banyak informasi terkait dengan pemasaran dan distribusi terbitan. UPT Balai Media dan Reproduksi LIPI Press menjalin kerja sama dengan distributor sesuai dengan prinsip saling menguntungkan kedua belah pihak win-win solution. Jejaring dari dewan pakar berbagai bidang juga perlu dirintis untuk memberi masukan terkait dengan kontensubstansi buku untuk memperkaya bidang naskah yang dikelola, misalnya untuk menjaring naskah yang berisi topik­topik aktual saat ini. Jalur komu­ nikasi informal dan formal dengan jejaring pakar juga dapat diman­ faatkan untuk meminimalisasi kemungkinan penyalahgunaan ma­ teri terbitan pelanggaran etika publikasi, provokasi SARA sehingga secara tidak langsung dapat menjadi alat kontrol kualitas terbitan UPT Balai Media dan Reproduksi LIPI Press yang telah beredar di masyarakat. Dengan demikian, dalam menjalankan fungsi distribusi dan pemasaran terbitan, tidak sepenuhnya dilakukan sendiri oleh UPT Balai Media dan Reproduksi LIPI Press, namun melibatkan pihak­pihak lain yang merupakan pelaku utama key actors di bi­ dang distribusi dan pemasaran. Untuk mendorong diseminasi informasi terbitan maupun la­ yanan penerbitan di UPT Balai Media dan Reproduksi LIPI Press dirancang beberapa forum kegiatan yang memungkinkan interaksi antara calon pengguna, pemangku kepentingan, dan pengelola, misalnya melalui forum pameran, book fair, bedah buku dan seje­ nisnya. Kegiatan yang sangat penting lainnya adalah kegiatan sosia­ lisasidiseminisasi pengetahuan tentang mekanisme dan tata cara penerbitan, baik untuk lingkungan internal LIPI maupun luar LIPI. Hal ini disebabkan karena sebagai penerbit ilmiah, kontensubstan­ si ilmiah dari terbitan menjadi lebih dominan dibandingkan sekedar perwajahan dan penampilan isik terbitannya sendiri. Dalam rangka mendukung penjaminan mutu terbitan di UPT Balai Media dan Reproduksi LIPI Press, perlu ada upaya disemina­ si pengetahuan dan pelatihan agar proses­proses dan mekanisme penerbitan dapat dipahami dan disadari oleh pemangku kepen­ tingan. Kegiatan diseminisasi pengetahuan dan pelatihan panduan mutu penerbitan ini bertujuan untuk merubah pola pikir mind set bahwa penerbitan tidak sama dengan percetakan. Lebih jauh lagi, kegiatan diseminasi pengetahuan panduan mutu penerbitan dan pelatihan dapat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman penelitipenulis agar mau memublikasikan hasil­hasil penelitian. Perlu didorong agar peneliti selayaknya memiliki moto “publish or perish” sehingga ada proses pembelajaran untuk terus produktif menghasilkan karya tulis ilmiah yang bermutu. RS 4: Penguatan Standar Kualitas Terbitan. Tujuan dari rencana penguatan standar kualitas terbitan adalah untuk meningkatkan kontribusi LIPI untuk mencerdaskan kehidup­ an bangsa melalui penyediaan terbitan yang berkualitas melalui implementasi panduan mutu penerbitan. Publikasi ilmiah yang berkualitas merupakan salah satu indi­ kator utama bagi keberhasilan atau kemajuan dari suatu lembaga penelitian. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI merupakan lembaga penelitian keilmuan nasional yang publikasinya dapat di­ jadikan acuan sehingga penjaminan mutu substansi terbitan ilmiah