2.4.2.1 . Genus Listeria. monocytogenes
Listeria monocytogenes masuk ketubuh melalui saluran gastrointestinal, ketika makanan terkontaminasi oleh Listeria monocytogenes seperti keju atau sayur-mayur.
Monocytogenes dapat bergerak dari sel ke sel tanpa terpapar dengan antibodi Jawetz et al., 1996. Listeria monocytogenes menyebabkan penyakit zoonosis yang
disebut Listeriosis, yang ditandai dengan kenaikan jumlah monosit didalam darah penderita. Listeria monocytogenes ditemukan pada tahun 1926 oleh Webb, Murray
dan Swan dari suatu penyakit yang menyerang kelinci dan marmut dengan gejala adanya kenaikan jumlah sel leukosit jenis monosit. Pada saat itu, bakteri ini disebut
dengan Bacterium monocytogenes. Selanjutnya pada tahun 1952, Seeliger menemukan Listeria monocytogenes Brooks et al., 2005.
Gambar 2.8 Listeria Monocytogenes
http:www.intechopen.combooksprobiotic-in-animalsthe-use-of-probiotic-strains-as- silage-inoculants
2.5. Antibakteri
Antibakteri adalah obat yang digunakan sebagai pembasmi bakteri, khususnya bakteri yang bersifat merugikan manusia atau pathogen. Berdasarkan aktivitasnya terhadap
bakteri suatu zat antibakteri dapat digolongkan menjadi dua, yaitu zat yang hanya dapat menghambat pertumbuhan bakteri saja disebut bakteriostatik dan zat yang
dapat membunuh bakteri disebut bakterisid Setiabudy dan Vincent, 1995. Suatu obat antibakteri memperlihatkan toksisitas selektif jika obat ini lebih toksik terhadap
organisme yang menyerang daripada sel hospes Katzung Trevor, 1994. Zat antibakteri menyebabkan membran sel berada dalam lingkungan yang hipertonik.
sehingga sel hanya dibatasi oleh membran sel yang tipis Jawetz et al., 1996.
Adapun Ukuran Besar Zona hambat antibakteri :
1. Diameter zona hambat 8 mm kurang sensitive
2. Diameter zona hambat 9 -14 mm Sensitif
3. Diameter zona hambat 15 – 19 mm Sangat sensitive
4. Diameter zona hambat 20 mm Luar biasa sensitive
Kusuma, 2010.
2.5.1. Pengujian aktivitas antibakteri