dengan kecepatan yang berbeda dimana interaksi komponen dengan fase diam dengan waktu yang paling akhir Eaton, 1989. Pemisahan tercapai dengan partisi
sampel antara fase gas bergerak dan fase diam berupa cairan dengan titik didih tinggi tidak mudah menguap yang terikat pada zat padat penunjangnya Khopkar, 2003
Gambar 2.5 Skema Alat Gas Kromatografi
http:lansida.blogspot.com201006gc- kromatografi-gas.html
Komponen utama dalam Kromatografi Gas :
2.3.1.1. Gas pembawa
Pemilihan gas pembawa sampai taraf tertentu bergantung pada detektor yang dipakai : hantar hambang, ionisasi nyala, tangkap elektron, atau khas terhadap unsur.
Nitrogen, Helium, Argon, Hidrogen, dan Karbon dioksida adalah gas yang paling sering dipakai sebagai gas pembawa karena mereka tidak reaktif serta dapat dibeli
dalam keadaan murni dan kering dalam kemasan tangki bervolume besar dan bertekanan tinggi. Hal yang menentukan ialah bahwa kita harus memakai gas paling
murni Gritter, 1991
2.3.1.2. Sistem injeksi
Lubang injeksi didesain untuk memasukkan sampel secara cepat dan efesien. Pada dasarnya, ada 4 jenis injektor pada kromatografi gas, yaitu :
1. Injeksi langsung direct injection, yang mana sampel yang diinjeksikan akan diuapkan dalam injektor yang panas dan 100 masuk menuju kolom.
2. Injeksi terpecah split injection, yang mana sampel yang diinjeksikan diuapkan dalam injektor yang panas dan selanjutnya dilakukan pemecahan.
3. Injeksi tanpa pemecahan splitness injection, yang mana hampir semua sampel diuapkan dalam injektor yang panas dan dibawa ke dalam kolom karena katup
pemecah ditutup. 4. Injeksi langsung ke kolom on coloum injection, yang mana ujung semprit
dimasukkan langsung ke dalam kolom. Teknik injeksi langsung ke dalam kolom digunakan untuk senyawa-senyawa yang
mudah menguap, karena kalau penyuntikkannya melalui lubang suntik, dikwatirkan akan terjadi peruraian senyawa tersebut karena suhu yang tinggi
Rohman, 2009.
2.3.1.3. Kolom
Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahaan karena didalamnya terdapat fase diam. Oleh karena itu, kolom merupakan komponen sentral pada kromatografi
gas Rohman, 2009.
2.3.1.4. Fase diam
Fase diam dibedakan berdasarkan kepolarannya, yaitu nonpolar, semi polar dan polar. Berdasarkan minyak atsiri yang nonpolar sampai sedikit polar, maka untuk keperluan
analisis sebaiknya digunakan kolom fase diam yang bersifat nonpolar Agusta, 2000.
2.3.1.5. Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor utama yang menentukan hasil analisis Kromatografi Gas dan Spektrometri Massa. Umumnya yang sangat menentukan
adalah pengaturan suhu injektor dan kolom Agusta, 2000.
2.3.1.6. Detektor