Metode difusi Metode Dilusi

sehingga sel hanya dibatasi oleh membran sel yang tipis Jawetz et al., 1996. Adapun Ukuran Besar Zona hambat antibakteri : 1. Diameter zona hambat 8 mm kurang sensitive 2. Diameter zona hambat 9 -14 mm Sensitif 3. Diameter zona hambat 15 – 19 mm Sangat sensitive 4. Diameter zona hambat 20 mm Luar biasa sensitive Kusuma, 2010.

2.5.1. Pengujian aktivitas antibakteri

Penentuan kerentanan pathogen bakteri terhadap obat-obatan antimikroba dapat dilakukan dengan salah satu metode utama yaitu metode difusi dan metode dilusi. Metode utama yang dapat digunakan antara lain adalah:

2.5.1.1. Metode difusi

Metode difusi dilakukan dengan cara menginokulasikan kuman kedalam media perbenihan yang berupa agar dan antibakteri uji diberikan pada permukaan agar dalam tempat tertentu sehingga antibakteri uji akan berdifusi dalam permukaan agar yang telah diinokulasikan dengan kuman Jawetz et al., 1996. Apabila zat antimikroba efektif maka zona hambat akan terbentuk disekitar cakram setelah inkubasi Tortora, 2001.

2.5.1.2. Metode Dilusi

Metode dilusi dilakukan dengan cara mencampurkan zat antibakteri yang akan diuji dengan media dan kemudian diinokulasikan dengan kuman. Pengamatan dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pertumbuhan kuman Pelezar dan Chan, 1988.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat-alat

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: - Alat Stahl - Autoklaf Yamato SN20 - Batang Pengaduk - Beaker Glass 500 ml Pyrex - Cawan Petri - GC-MS Shimadzu - Gelas Erlenmeyer 250 ml Pyrex - Gelas Ukur 100 ml Pyrex - Hot Plate stirrer Cimarec2 - Inkubator Fisher Scientific - Jarum Ose - Jangka Sorong - Jarum Suntik - Labu destilasi 1000 ml Pyrex - Neraca Analitis Mettler AE 2000 - Oven - Pinset - Pipet tetes - Spatula - Spinch - Tabung Reaksi Pyrex - Thermo scientific maxQ shaker Fisher Scientific

3.2. Bahan-bahan

- Alkohol 70 - Aluminium foil - Aquadest - Bakteri Pseudomonas aeruginosa - Bakteri Listeria monocytogenes - Cawan Petri - Daun sirih Merah Segar - Dimetil Sulfoksida DMSO - Kapas - Kassa - Kertas Cakram Oxoid - Mueller Hinton Agar MHA p.a Oxoid - Na 2 SO 4 anhidrous p.a Merck - Nutrien Agar NA p.a Oxoid

3.3. Prosedur Penelitian

3.3.1. Penyediaan Sampel

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Serta Analisis Komponen Minyak Atsiri Daun Sirih Hutan (Piper crocatum Ruiz & Pav) Yang Segar Dan Simplisia Secara Gas Chromatography-Mass Spectrometry

6 80 106

Penentuan Komponen Senyawa/Minyak Atsiri Dan Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi N-Heksana, Etil Asetat Dan Metanol Kulit Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii)

2 89 68

Karakterisasi Simplisia, Isolasi serta Analisis Komponen Minyak Atsiri Lada Hitam dan Lada Putih (Piper nigrum L.) Secara GC-MS

24 174 100

Analisa Komponen Kimia Minyak Atsiri Dan Uji Pestisida Nabati Hasil Isolasi Daun Sirih Hutan (Piper aduncum L) Pada Larva Lalat Buah (Bactrocela carambolae) Jambu Biji

6 56 80

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih (piper batle Linn.) dan daun uji aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri gram negatif

1 5 33

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih piper bettle Linn) dan uji aktivitas antibakeri terhadap beberapa jenis bakteri gram positif

1 23 78

IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav.) ASAL MAGELANG

3 28 116

AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav.) DAN MINYAK ATSIRI Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) dan Minyak Atsiri Daun Sereh Wangi (Cymbopogon Nardus (L.) Rendle) Asal

0 3 12

Kajian Aktivitas Antibakteri dan Identifikasi Komponen Aktif Antibakteri Minyak Atsiri Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.).

0 1 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daun Sirih Merah (Piper ornatum N). - Analisis Komponen Kimia Dan Uji Aktifitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Sirih Merah (Piper ornatum N) Asal Pematang Siantar

0 0 18