48 hasil, salah satunya dengan uji Glejser Ghozali, 2005. Dasar pengambilan
keputusan uji heteroskedastisitas melalui uji Glejser dilakukan sebagai berikut: 1. Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi signifikan statistik,
yang berarti data empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas. 2. Apabila probabilitas nilai test tidak signifikan statistik, maka berarti data
empiris yang diestimasi tidak terdapat heteroskedastisitas.
3.10 Pengujian Hipotesis
Setelah melakukan pengujian normalitas dan pengujian atas asumsi-asumsi klasik, langkah selanjutnya yaitu melakukan pengujian atas hipotesis 1 H
1
sampai dengan hipotesis 2 H
2
. Pengujian tingkat penting Test of significance ini merupakan suatu prosedur dimana hasil sampel digunakan untuk menguji
kebenaran suatu hipotesis Gujarati, 1999 dengan alat analisis yaitu uji t, uji F dan nilai koefisien determinansi R
2
. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik, apabila uji nilai statistiknya berada dalam daerah kritis daerah
dimana Ho ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila uji nilai statistiknya of Return berada dalam daerah dimana Ho diterima.
3.10.1 Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh Hutang, Operating Ratio, Earning Power of Total Invesment, Working Capital, Quick Ratio terhadap
Deviden Tunai pada Perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan. Apabila tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka
dapat dikatakan bahwa semua variabel independen secara bersama- sama berpengaruh terhadap variabel dependen Ghozali, 2006.
Universitas Sumatera Utara
49 Perumuskan Hipotesis:
a. H : b
i
= 0, artinya secara simultan Hutang, Operating Ratio, Earning Power of Total Invesment, Working Capital, Quick Ratio berpengaruh tidak signifikan
terhadap Deviden Tunai pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009- 2013.
b. H
a
: b
i
≠ 0, artinya secara simultan Hutang, Operating Ratio, Earning Power of Total Invesment, Working Capital, Quick Ratio berpengaruh signifikan
terhadap Deviden Tunai pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009- 2013.
Adapun prosedur pengujiannya adalah melakukan perhitungan terhadap F
hitung
kemudian membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: 1. Apabila F
hitung
F
tabel
dan tingkat signifikansi α 0,05 maka H menyatakan
bahwa semua variabel independen berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dependen.
2. Apabila F
hitung
F
tabel
dan tingkat signifikansi α 0,05 maka H menyatakan
secara simultan semua variabel independen berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen.
3.10.2 Uji Statistik t Uji Parsial
Uji-t statistik yang dimaksud adalah untuk menguji pengaruh secara parsial antara Hutang, Operating Ratio, Earning Power of Total Invesment, Rate
of Return for the Owners, Working Capital, Quick Ratio terhadap Deviden Tunai pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI dengan asumsi bahwa variabel
Universitas Sumatera Utara
50 lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95 α = 0,05. Uji ini
dilakukan sekaligus untuk melihat koefisien regresi secara individual variabel penelitian.
Perumusan hipotesis: 1. H
: b
i
= 0, artinya secara parsial Hutang, Operating Ratio, Earning Power of Total Invesment, Working Capital, Quick Ratio berpengaruh tidak signifikan
terhadap Deviden Tunai pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009- 2013.
2. H
a
: b
i
≠ 0, artinya secara parsial Hutang, Operating Ratio, Earning Power of Total Invesment,Working Capital, Quick Ratio berpengaruh signifikan terhadap
Deviden Tunai pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009- 2013.
Adapun prosedur pengujiannya adalah melakukan perhitungan terhadap F
hitung
kemudian membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: 1. Apabila F
hitung
F
tabel
dan tingkat signifikansi α 0,05 maka H menyatakan
bahwa semua variabel independen tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen ditolak. Ini berarti secara parsial semua variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2. Apabila F
hitung
F
tabel
dan tingkat signifikansi α 0,05 maka H diterima,
yang berarti secara parsial semua variabel independen berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
51
3.10.3 Koefisien Determinasi R