13
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pegawai sebagai modal investasi yang sangat potensial akan menjadi salah satu penentu dalam mencapai keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan
yang telah direncanakan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Keberadaan mereka yang berada dalam suatu sistem struktur organisasi yang
formal tentu diharapkan memberikan kontribusi yang sangat menguntungkan bagi perusahaan. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang mempunyai kemampuan yang
baik dan mempunyai potensi baik, maka dalam penempatan tenaga kerja haruslah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga dalam menentukan peluang
promosi bagi setiap pegawai sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sehingga tenaga kerja yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan yaitu
yang mempunyai potensi dan kemampuan yang baik, agar nantinya tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat direalisasikan secara daya guna, efektif dan
efisien.
Penentuan peluang promosi bagi pegawai merupakan salah satu fungsi yang dilaksanakan oleh bagian atau departemen personalia suatu perusahaan, dalam hal
untuk mendapatkan tenaga kerja yang disiplin dan berkualitas. Pegawai yang memiliki profesionalitas dan skill yang mereka miliki tentu dapat dipergunakan
untuk melaksanakan tugas secara produktif. Namun nilai tambah dari semua itu akan terlaksana bila adanya suatu sketsa perencanaan yang jelas dari
Universitas Sumatera Utara
14 perusahaanpimpinan dalam melakukan pembenahan secara terstruktur kepada
pegawai dalam meningkatkan kepuasan kerja bagi pegawai itu sendiri. Kepuasan pegawai mempunyai arti penting bagi perusahaan untuk
menentukan tentang baik atau tidaknya pengelolaan sumber daya manusia yang ada di perusahaan. Dengan kepuasan yang dirasakan pegawai dalam bekerja maka
hal tersebut memberikan umpan balik bagi perusahaan bahwa apa yang diberikan perusahaan ternyata dihargai oleh pegawai dan telah sesuai dengan yang
diharapkan sebelumnya. Kepuasan kerja pegawai hanya dapat tercapai apabila para pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik dengan hasil
yang dapat memuaskan atasan mereka. Dengan tercapainya kepuasan kerja tersebut maka para pegawai dapat merasakan kepercayaan diri apabila diberikan
peluang untuk promosi dengan kemampuan mereka menyelesaikan semua pekerjaan yang telah diberikan atasan.
Selain kepuasan kerja yang maksimal maka faktor lain yang juga sangat penting bagi pegawai untuk mendapatkan peluang promosi yaitu motivasi kerja.
Dimana dengan keberadaan pegawai yang mampu memberikan motivasi kerja bagi pegawai lainnya menandakan bahwa pegawai tersebut dapat memberikan
pengaruh yang baik bagi rekan kerjanya, hal ini menunjukkan kelayakan bagi pegawai tersebut untuk mendapatkan peluang promosi dengan harapan
kemampuannya dan keberadaannya yang mampu memberikan peningkatan kerja bagi bawahan dan rekan kerjanya.
Pentingnya kepuasan kerja dan motivasi kerja bagi pegawai untuk mendapatkan peluang promosi dijelaskan oleh Sedarmayanti 2006: 84 yang
Universitas Sumatera Utara
15 menyatakan bahwa : “Promosi kerja merupakan suatu hal yang sangat dinantikan
bagi setiap karyawan untuk mendapatkan kedudukan sekaligus kesejahteraan yang lebih baik atas usaha yang telah dilakukan selama bekerja untuk mencapai
kepuasan kerja yang tinggi, motivasi kerja yang baik, disiplin kerja yang tinggi serta prestasi kerja yang baik”.
Dengan demikian bila kepuasan kerja sudah tinggi, motivasi kerja juga sudah baik maka karyawan layak untuk mendapatkan peluang promosi. Namun
fenomena yang ada pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan yang merupakan kantor pemerintahan dengan seluruh pegawai berstatus pegawai negeri
menunjukkan hal berbeda dimana kepuasan kerja dan motivasi kerja tinggi yang dimiliki pegawai ternyata tidak diiringi dengan pemberian peluang promosi bagi
pegawai untuk peningkatan jabatan kerja. Dimana peluang promosi yang diberikan hanya berdasarkan lamanya masa kerja yang sudah ditetapkan untuk
bisa naik jabatan serta berdasarkan izin kepala bagian yang menyetujui bagi pegawai yang hendak mendapatkan promosi jabatan, bukan karena pegawai
tersebut memiliki kepuasan dan motivasi kerja yang tinggi. Hal ini berdampak pada kurang maksimalnya kesadaran bagi pegawai yang
seharusnya berupaya untuk selalu meningkatkan kepuasan serta motivasi kerja yang tinggi dalam melaksanakan semua pekerjaan, karena promosi jabatan yang
ada belum mempertimbangkan hal tersebut. Berdasar hal di atas, maka penulis mengaplikasikannya dalam penelitian yang berjudul : “Pengaruh Kepuasan Kerja
dan Motivasi Pegawai terhadap Peluang Promosi pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan.”
Universitas Sumatera Utara
16
1.2. Perumusan Masalah