43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana induk yang berisi metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan,
menetapkan sumber-sumber informasi, teknik yang akan digunakan, metode
sampling sampai dengan analisis data.
3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan yang berjumlah 39 orang
pegawai.
3.2.2. Sampel
Setelah diketahui jumlah populasi yang ditentukan yaitu seluruh pegawai yang ada pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan,
maka penulis selanjutnya menetapkan besarnya sampel. Sampel merupakan unit-unit yang dianggap dapat mewakili populasi secara keseluruhan
termasuk karakterisitik. Sampel dalam penelitian ini yang diambil oleh penulis adalah seluruh populasi yaitu berjumlah 39 orang pegawai sehingga
penelitian ini disebut penelitian populasi.
Universitas Sumatera Utara
44
3.3. Sumber dan Jenis Data
Dalam hal ini penelitian mendapatkan data primer dan sekunder bersumber dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan dan sumber lainnya yang
dapat mendukung data penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data dokumenter yang berupa data-data tentang jumlah pegawai
dan penerapan kepuasan kerja dan motivasi pegawai terhadap peluang promosi pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui pengamatan dan wawancara.
a. Pengamatan Observation yaitu dengan melakukan peninjauan langsung pada objek yang diteliti yaitu para pegawai Badan Penelitian dan
Pengembangan Kota Medan. b. Quesioner angket yaitu sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan
permasalahan dan disebarkan untuk diisi jawabannya oleh responden dan kemudian disajikan dalam bentuk tabulasi.
Pada proses pengolahan data untuk menghitung masing-masing indikator, maka digunakan Skala Interval, dimana ditentukan item-item yang relevan dengan
apa yang ingin diketahui, kemudian responden diminta untuk memberikan jawaban-jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya. Skala Interval
berrhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Pengukuran Skala Interval ini dilakukan dengan pembagian :
Universitas Sumatera Utara
45
Tabel 3.1. Instrumen Skala Interval
Nilai Skala Preferensi
1 Sangat setuju
2 Setuju
3 Netral
4 Tidak setuju
5 Sangat tidak setuju
Sumber : Ghozali 2009 : 5
3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.5.1. Uji Validitas
Uji validitas menggunakan construct validity, yaitu mentabulasi skor item X. Program yang digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas
instrumen adalah program komputer statistical. Dari daftar pertanyaan Quisioner yang dijawab dan dikembalikan responden, penulis menginput
nilai-nilainya untuk beban penguji. Uji validitas menggunakan pendekatan “Single Trial Administration” yakni pendekatan sekali jalan atas dasar
instrumen yang disebar dan tidak menggunakan pendekatan ulang. Untuk mengukur validitas setiap butir pertanyaan, maka digunakan
teknik korelasi product moment, yaitu :
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
2 2
2 2
i i
i i
i i
i i
xy
Y Y
n X
X Y
X Y
X n
r
Sugiyono, 2007 : 182 Dimana :
Universitas Sumatera Utara
46 N
: Banyaknya pasangan pengamatan
∑
i
X
: Jumlah pengamatan variabel X
∑
i
Y
: Jumlah pengamatan variabel Y
∑
2 i
X
: Jumlah kuadrat pengamatan variabel X
∑
2 i
Y
: Jumlah kuadrat pengamatan variabel Y
2
∑
i
X
: Kuadrat jumlah pengamatan variabel X
2
∑
i
Y
: Kuadrat jumlah pengamatan variabel Y
∑
i i
Y X
: Jumlah hasil kali X dan Y Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas
butir. Menurut Ghozali 2009 : 45, uji signifikan dilakukan untuk membandingkan nilai r-hitung dengan r-tabel. Jika r-hitung dari r-tabel dan
nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid sehingga pertanyaan tersebut dapat dilakukan pengujian selanjutnya.
3.5.2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha. Menurut Ghozali 2009 : 47 dikatakan reliabel bila hasil Alpha 0,6 ,
dengan rumus Alpha sebagai berikut :
− =
∑
2 1
2
1 11
σ σ
b
k k
r
Dengan keterangan sebagai berikut : r11
: Realibilitas instrumen k
: Banyaknya butir pertanyaan ∑σ
b 2
: Jumlah varians butir σ
b 2
: Varians total
Universitas Sumatera Utara
47 Kriteria pengujiannya
a. Jika nilai koefisien reliabilitas yakni Alpha 0,60 maka realibilitas cukup baik.
b. Jika nilai koefisien reliabilitas Alpha 0,60 maka reliabilitas kurang baik.
Selanjutnya butir instrumen yang valid diatas diuji reliabilitasnya dengan pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha. Jika
nilai reliabilitas semakin mendekati1, maka instrumen penelitian semakin baik. Nilai reliabilitas instrumen diatas menunjukkan tingkat reliabilitas
instrumen penelitian sudah memadai karena sudah mendekati 1 0,50
3.6. Teknik Analisis Data 3.6.1. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik untuk mengetahui model penelitian layak atau tidak, maka harus memenuhi syarat asumsi klasik yaitu :
1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel bebas, variabel terikat, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi
data normal atau mendekati normal Gudjarati, 2001. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual terdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisis grafik dan uji statistik.
Universitas Sumatera Utara
48 a. Analisis Grafik
Analisis Grafik dapat dilakukan dengan dua alat, yaitu grafik Histogram dan grafik P-P Plot. Pada grafik histogram, data yang
mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data yang membentuk lonceng. Pada grafik P-P Plot, sebuah data
dikatakan terdistribusi normal apabila titik-titik datanya tidak menceng ke kiri dan ke kanan melainkan menyebar di sekitar garis
diagonal. b. Analisis Statistik
Untuk melengkapi hasil analisis grafik normal probability plot cdigunakan uji statistic non-parametrik Kolmogorov-Smirnov dapat
dilihat probabilitas signifikan terhadap variabel. Jika probabilitas signifikan di bawah 0,05, maka variabel tersebut terdistribusi
secara normal. 2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas dalam penelitian ini adalah dengan melihat koefisien Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance.
Menurut Imam Ghozali 2009, hal. 96 bahwa : “Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah
nilai Tolerance ≥ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10”. Dengan kata
lain data yang baik dapat dilihat apabila memiliki nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 dan apabila nilai
Tolerance dan VIF tidak sesuai dengan ketentuan tersebut maka data
Universitas Sumatera Utara
49 penelitian mengandung multikolinearitas yang berarti tidak layak
digunakan sebagai data penelitian. 3. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, maka disebut homokedastisitas Gudjarati, 2001. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji ini dapat
menggunakan Uji Glejser Test
3.6.2. Persamaan Regresi Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Analisis Regresi Berganda dengan rumus :
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ e Keterangan :
Y = Peluang Promosi X
1
= Kepuasan Kerja X
2
= Motivasi Pegawai α = Konstanta
β
1,2
= Koefisien Regresi e = error Tingkat kesalahan
Pengujian model regresi berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh positif atau negatif dari masing-masing variabel bebas X
1
dan X
2
terhadap variabel terikat Y yang dilakukan dengan bantuan program statistik SPSS versi 18.
Universitas Sumatera Utara
50
3.6.3. Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
menunjukkan besarnya presentase pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengaruh semua
variabel bebas secara simultan didalam model regresi terhadap nilai variabel terikat dapat diketahui dengan analisis varians. Alat statistik yang
dapat digunakan adalah Analysis of Variance ANOVA. Hasil perhitungan R
2
yaitu diantara nol dan satu dengan ketentuan. Nilai R
2
yang semakin kecil mendekati nol berarti semakin kecil pengaruh semua variabel bebas
terhadap nilai variabel terikat atau semakin kecil kemampuan model dalam menjelaskan perubahan nilai variabel terikat.
Koefisien Determinasi, untuk melihat besarnya kontribusi pengaruh variabel bebas dan variabel terikat dapat dihitung dengan rumus
D = r
2
x 100 .
3.6.4. Uji Hipotesis
Selanjutnya akan dilakukan uji signifikan untuk menguji kebenaran hipotesis dengan cara sebagai berikut :
a. Secara Parsial dengan menggunakan Uji t Pengujian ini dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas X
apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y. Adapun rumus dari uji t menurut Sugiyono 2007 : 184 adalah :
r √ n – 2
t = √ 1 – r
2
Universitas Sumatera Utara
51 Keterangan :
t = Nilai t n = Jumlah sampel
r = Nilai koefisien korelasi Selanjutnya dilakukan uji signifikan dengan membandingkan tingkat
signifikansi alpha 5 dengan derajat kebebasan df = n-k dari t
hitung
yang diperoleh dengan kriteria sebagai berikut :
Jika t
hitung
≥ t
tabel
, maka H ditolak
Jika t
hitung
≤ t
tabel
, maka H diterima
b. Secara Simultan dengan menggunakan Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kepuasan
kerja dan motivasi pegawai terhadap secara bersama-sama terhadap peluang promosi pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan, bentuk
pengujian : H0 : X
1
dan X
2
= 0, tidak terdapat pengaruh kepuasan kerja dan motivasi pegawai secara bersama-sama terhadap peluang promosi.
H1 : X
1
dan X
2
≠ 0, terdapat pengaruh kepuasan kerja dan motivasi pegawai secara bersama-sama terhadap peluang promosi.
Adapun rumus dari uji F adalah sebagai berikut :
1 1
2 2
− −
− =
k n
R k
R F
Universitas Sumatera Utara
52 Keterangan :
F = Tingkat signifikan
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah sampel
R
2
= Nilai koefisien determinasi Nilai F
hitung
nantinya akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
dengan tingkat signifikansi alpha 5 dengan derajat kebebasan df = n-k dari
F
hitung
yang diperoleh dengan kriteria sebagai berikut : Jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak
Jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima
Universitas Sumatera Utara
53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil 4.1.1. Sejarah Singkat dan Bidang Usaha Perusahaan
Sesuai dengan peranan organisasi dan tata kerja perangkat daerah Sumatera Utara bahwa Dinas Cipta Karya Provinsi Sumatera Utara yang
telah digabung menjadi Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan Sumatera Utara dan Berita Acara serah terima personil, peralatan,
pembiayaan, dokumen dan arsip P3P Instansi vertikal dan departemenlembaga yang dihapusdigabung, diubah statusnya No.31TIM-
PNT-P3PPAN72000 tanggal 11 Juli 2000 dan No.218067otoda tanggal 09 Maret 2001.
Dinas pekerjaan penataan ruang dan pemukiman bergerak dibidang non Profit Motive dalam pengelolaan dan pemerintah yang mempunyai tugas-
tugas untuk membangun prasarana perkantoran pemerintah dan gedung- gedung milik pemerintah, seperti SMU, SMP, SD, dan termasuk semua
Negeri. Dimana proyek-proyek tersebut ditanda tangani langsung oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan untuk pelaksanaan proyek
tersebut ditetapkan pada kontraktor. Berdasarkan PP No.14 Tahun 1987 tugas pokok dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan adalah
penyiapan sarana dan prasarana pemukiman di perkotaan dan perdesaan meliputi kegiatan :
Universitas Sumatera Utara
54 a.
Penataan ruang wilayah, daerah kota b.
Penataan bangunan dan sarana air bersih c.
Perbaikan lingkungan perumahan dan perdesaan serta jalan-jalan lingkungan
d. Penyehatan lingkungan pemukiman dengan pembangunan sarana
drainase, persampahan dan air limbah e.
Pengelolaan gedung-gedung negara dan bangunan gedung lainnya Pembangunan penataan ruang dan pemukiman
1. Kesehatan Melalui pembangunan sarana, air minum, jalan setapak, penyediaan
sarana dan pengelolaan persampahan serta perbaikan perumahan. 2. Perum-Perumnas
Melalui pembangunan sarana drainase, air minum, jalan setapak, penyediaan sarana dan pengelolaan persampahan serta perbaikan
perumahan. 3. Transmigrasi
Melalui penyediaan air minum pada lokasi transmigrasi. 4. Pelabuhan Udara
Laut dan terminal-terminal melalui pembangunan sarana drainase, air minum dan jalan setapak.
5. Sektor perikanan pada pangkalan pendaratan ikan PPI
Universitas Sumatera Utara
55 Melalui sektor pembangunan sarana drainase, air minum, jalan
setapak, penyediaan sarana dan pengelolaan persampahan dan perbaikan perumahan.
Setiap instansi Departemen Perusahaan maupun Badan Usaha memerlukan dan membutuhkan serta menerapkan suatu bidang ilmu
pendukung didalam melaksanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan tugas dan tujuan dari instansi departemen perusahaan ataupun badan usaha
tersebut. Dalam hal bidang ilmu pendukung yang diterapkan di kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan adalah sebagai berikut:
a. Teknik Sipil Mencakup semua kegiatan yang berhubungan dengan teknik seperti
pembangunan gedung, jalan, dan sebagainya. Pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan bidang ilmu teknik sipil ini
diterapkan pada bagian: 1 sub Dinas Teknik Penyehatan.
2 Sub Dinas Perumahan. 3 Sub Dinas Tata Usaha.
4 Sub Dinas Tata Bangunan. b. Teknik Arsitek
Mencakup kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan gedung sekolah, perumahan, dan sebagainya. Bidang ilmu ini diterapkan pada
Bagian Sub Dinas Tata Bangunan.
Universitas Sumatera Utara
56 c. Teknik Planologi
Mencakup semua kegiatan yang berhubungan dengan penataan lingkungan seperti penataan lingkungan seperti penataan ruang,
penataan kota, keadaan tanah, dan lain-lain. Bidang ilmu diterapkan pada bagian Sub Dinas Tata Kota dan Tata Daerah.
d. Managemen
Bidang ilmu diterapkan pada Bagian Tata Usaha yang menangani semua hal yang berhubungan dengan kegiatan atau masalah
perkantoran.
4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan Visi
Guna mendukung dan mempercepat tercapainya visi didalam penyelenggaraan perumahan dan pemukiman yaitu setiap orang Indonesia
mampu memenuhi kebutuhan rumah yang layak dan terjangkau pada lingkungan yang sehat, aman, harmonis,dan berkelanjutan dalam upaya
terbentuknya masyarakat yang berjati diri, mandiri dan produktif. Strategi umum yang dipergunakan dalam merealisasikan visi tersebut
adalah pemberdayaan dan peningkatan peran prilaku pembangunan dan pemukiman, sedangkan sasaran utamanya yaitu kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah.
Universitas Sumatera Utara
57
Misi
Membantu semua keluarga agar mampu memenuhi rumah yang layak dan terjangkau dalam lingkungan perumahan yang sehat, aman, harmonis,
dan berkelanjutan dengan mengacu pada rencana tata ruang yang sah. Sedangkan kebijakan dan strategi pelaksanaan yang diterapkan oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan adalah sebagai berikut : a. Kebijakan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran sebagaimana dimaksud diatas disusun suatu Kebijakan Operasional Pembangunan Perumahan yang
akan dilaksanakan berlandaskan : 1 Suatu penataan ruang kawasan yang menjadi bagian dari Rencana
Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten. 2 Mengoptimalkan upaya keterpaduan pelaksanaan program lintas
sektor terkait dibidang perumahan dan pemukiman, mengacu pada kerangka penataan ruang dan kebijaksanaan pengembangan
wilayah yang menyeluruh. b. Strategi Pelaksanaan
1 Melandaskan upaya pembangunan perumahan dan pemukiman pada pemberdayaan kelompok masyarakat melalui prinsip yang
saling menguntungkan. 2 Melaksanakan azas TRIDARYA sebagai satu kesatuan upaya
pemberdayaan.
Universitas Sumatera Utara
58 3 Melaksanakan koordinasi dalam rangka memadukan program dan
kegiatan lintas sektor terkait. 4 Mengembangkan jasa pendampingan yang berintikan Lembaga
Kemasyarakatan yang ada dan diakui oleh masyarakat.
4.1.3. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Struktur Organisasi
Pada penyusunan struktur organisasi dalam suatu perusahaan sangat penting dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan tugas. Struktur
organisasi adalah suatu cara atau sistem pembagian tugas, pendelegasian kekuasaan, pembatasan tugas, wewenang dan tanggung jawab serta
penetapan hubungan antara unsur-unsur organisasi, dalam mencapai tujuan tertentu dengan cara yang paling efektif.
Struktur organisasi bagi perusahaan tidak selalu sama dengan perusahaan lainnya walaupun sejenis, karena organisasi perusahaan harus
disesuaikan dengan bentuk dan seluruh kegiatan perusahaan. Dalam menjalankan roda organisasi perusahaan, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kota Medan menjalankan struktur organisasi garis dan staf. Dalam struktur organisasi ini dikenal satu garis komando atau pemerintahan
dimana masing-masing bawahan melaksanakan tugas-tugasnya dan bertanggungjawab kepada atasannya. Dari pemilihan struktur organisasi ini
ada beberapa keuntungan yang antara lain : a. Kesatuan komando terjamin dengan baik, karena pimpinan berada
diatas satu tangan.
Universitas Sumatera Utara
59 b. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah
orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit. Berikut gambar dari struktur organisasi Badan Penelitian dan
Pengembangan Kota Medan dapat dilihat pada lampiran.
Universitas Sumatera Utara
60
Pembagian Tugas
Menurut keputusan Gubernur kepada Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 061: 1638KORTAPEMUKIMAN SUMATERA UTARA
1. Kepala Dinas
Tugas : Membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas otonomi, tugas
pembantuan serta tugas dekonstrasi dibidang Penataan Ruang dan Pemukiman.
2. Wakil Kepala Dinas
Tugas : Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas Otonomi, tugas
dekonsentrasi dan tugas pembantuan Ruang dan Pemukiman.
3. Kepala Bagian Tata Usaha
Tugas : Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dan melaksanakan tugas dan otonomi. a. Perencanaan, pengelolaan pemberdayagunaan Kepegawaian sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan. b. Perencanaan, pengelolaan dan pengurus pertanggung jawab
keuangan Dinas sesuai ketentuan dan standart yang berlaku. c. Penyusun konsep standart penyelengaraan umum, pengelolaan
keuangan, pengelolaan kepegawaian, organisasi dan hukum.
Universitas Sumatera Utara
61
4. Kepala Sub Bagian Umum
Tugas : a. Memberikan masukan kepada Kepala Bagian Tata Usaha yang
sesuai dengan bidang tugasnya. b. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Bagian Tata Usaha yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan Kepala Tata Usaha sesuai dengan bidang tugasnya.
Mengumpulakan, mengolah dan menyajikan bahan data penyempurnaan dan penyusunan standar prosedur penyelenggaraan
urusan tata usaha administrasi umum dan barang perlengkapan serta perjalanan dinas.
5. Kepala Sub Bagian Keuangan
Tugas : a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahandata untuk
penyempurnaan dan penyusunan dan standar prosedur dan akuntabilitas pengelolaan keuangan.
b. Memberikan masukan yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha, sesuai bidang tugasnya.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha, sesuai bidang tugasnya.
Universitas Sumatera Utara
62 d. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala Bagian Tata Usaha, sesuai standar yang ditetapkan.
6. Kepala Sub Bagian Kepegawaian
Tugas : a. Memberikan masukan kepada Kepala Bagian Tata Usaha sesuai
bidang usahanya. b. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata
Usaha, sesuai bidang usahanya. c. Mengumpulkan, mengolah dan menjadikan bahan dan
penyempurnaan data penyusunan standar prosedur dan akuntabilitas pengelolaan kepegawaian.
d. Memberikan masukan kepada Kepala Bagian Tata Usaha sesuai bidang tugasnya.
e. Melapor dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Bagian Tata Usaha sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
7. Kepala Sub Bagian Organisasi dan Hukum
Tugas : a. Memberikan masukan kepada Kepala Bagian Tata Usaha sesuai
bidang tugasnya. b. Melakukan penataan organisasi dan ketatalaksanaan serta
penyajian dan eksaminasi atas produk Hukum Dinas, sesuai ketentuan dan standar yang ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
63 c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Tata
Usaha sesuai bidang tugasnya. d. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahandata untuk
penataan pembaharuan dan penyempurnaan standar ketatalaksanaan kelembagaan serta pengelolaan produk-produk
hukum di lingkungan dinas. e. Melapor dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Bagian Tata Usaha.
4.1.4. Pemberian Peluang Promosi Pada Badan Penelitian dan
Pengembangan Kota Medan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan berupaya selalu memperhatikan kesempurnaan kerja dari para pegawainya, hal ini dapat
dimengerti karena pegawai merupakan pemegang kendali dari operasional kantor, dalam arti apabila pegawai tidak baik dalam bekerja maka kinerja
kantor tersebut juga tidak akan baik. Begitu pula sebaliknya apabila para pegawai bekerja dengan baik dan sempurna maka secara langsung hal ini
dapat dinilai bahwa kinerja kantor juga akan baik. Peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan pemberian peluang promosi bagi pegawai agar penerapan
right man in the right place dapat tercapai. Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan selalu berupaya
menerapan peluang promosi bagi para pegawainya dengan lebih memperhatikan faktor paling penting yang mempengaruhinya yaitu faktor
kepuasan kerja dan motivasi. Dimana untuk meningkatkan kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
64 para pegawai, Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan selalu
memberikan berbagai pelatihan dan pengembangan kreativitas seluruh pegawai melalui seminar dan pendidikan baik lapangan maupun di
lingkungan kantor. Untuk faktor motivasi pegawai, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kota Medan selalu memberikannya dalam bentuk motivasi positif dan motivasi negatif. Dimana motivasi positif diberikan dalam bentuk
penghargaan, penambahan gaji atau tunjangan, memberikan liburan dan sebagainya bagi para pegawai yang terus menunjukkan kinerja yang baik.
Sedangkan motivasi negatif diberikan dalam bentuk teguran, peringatan, maupun pemutasian secara langsung bagi pegawai yang tidak memiliki
kinerja yang baik. Hal ini dilakukan karena semua aktivitas yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan tergantung dari kinerja
para pegawai, apabila pegawai tidak bekerja dengan baik maka akan mengakibatkan kerugian bagi Badan Penelitian dan Pengembangan Kota
Medan. Itulah sebabnya motivasi negatif ini lebih sering ditekankan dan diingatkan bagi para pegawai untuk mencegah agar kesalahan yang dapat
merugikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan.
4.1.5. Karakteristik Penelitian
Dari kuesioner yang dsebarkan kepada 39 orang pegawai kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan diperoleh beberapa tentang
karakteristik responden, yakni jenis kelamin dan usia. Tabel IV-1 akan memberi informasi tentang karakteriktik responden dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
65
Tabel 4-1 Karakteristik Responden Penelitian
No Karakteristik Responden
Frekuensi Persentase
1 Jenis Kelamin
Pegawai 1. Laki-laki
22 56,41
2. Perempuan 17
43,59
Jumlah 39
100
2 Usia Pegawai 1. 20 tahun
2. 20 – 30 tahun 10
25,64 3. 31 – 40 tahun
26 66,67
4. 41 tahun keatas 3
7,69
Jumlah 39
100
3 Pendidikan
Pegawai 1. S-2
4 10,27
2. S-1 32
82,05 3. D-3
1 2,56
4. SMA 2
5,12
Jumlah 39
100
Sumber : Hasil Jawaban Responden Diolah Tabel 4-1 memperlihatkan bahwa mayoritas responden adalah laki-laki
sebesar 56,41 , dan sisanya perempuan yakni sebesar 43,59 . Dengan demikian dapat diketahui bahwa pegawai pada Badan Penelitian dan
Pengembangan Kota Medan didominasi oleh pegawai laki-laki. Dilihat dari segi usia, responden dalam penelitian ini paling banyak
berasal dari kelompok usia 31 – 40 tahun yakni sebesar 66,67 , kedua berasal dari usia 20 – 30 tahun sebesar 25,64 , dan selanjutnya usia 41
tahun keatas sebesar 7,69 . Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden dari kelompok dewasa dan produktif.
Universitas Sumatera Utara
66 Dilihat dari segi pendidikan, responden dalam penelitian ini paling
banyak dari kelompok pendidikan S-1 yakni sebesar 82,05 , kedua dari kelompok pendidikan S-2 yakni sebesar 10,27 , disusul dengan pendidikan
SMA yakni sebesar 5,12 dan pendidikan Dan-3 yakni sebesar 2,56.
4.1.6. Pengolahan Data
Berdasarkan hasil jawaban responden melalui angket yang diberikan sebelumnya, maka jawaban responden tersebut dapat disajikan dalam bentuk
tabulasi data baik untuk variabel kepuasan kerja, variabel motivasi pegawai
maupun variabel peluang promosi. Untuk lebih jelasnya seluruh jawaban responden dapat dilihat pada
tabel tabulasi jawaban responden yang ada pada lampiran 3, lampiran 4 dan lampiran 5.
4.1.7. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas terhadap jawaban responden pada penelitian ini menggunakan bantuan program statistik SPSS Statistic
Product and Service Solution versi 18.
a. Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas tiap butir pertanyaan digunakan analisis item, yaitu mengkorelasi tiap butir pernyatan dengan skor total yang merupakan jumlah
dari tiap skor butir pernyataan. Menurut Sugiyono 2007 : 124 menyatakan bahwa syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r =
0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen dinyatakan tidak valid.
Universitas Sumatera Utara
67 Berdasarkan hasil analisis tersebut, tingkat validitas instrumen ini
dianalisis dengan cara mengkorelasikan skor item tiap pertanyaan dan skor total untuk seluruh pertanyaan. Oleh karena itu, harga korelasi yang dipakai
adalah koefisien korelasi masing-masing item pertanyaan untuk jawaban responden para responden Sehingga besaran yang digunakan untuk
menyimpulkan tingkat validitas angket dapat diringkas sebagai berikut:
Tabel 4-2 Hasil Analisis Validitas Angket Responden tentang Kepuasan Kerja
Item Pertanyaan Harga Koefisien r
Harga r tabel Kesimpulan
P1 P2
P3 P4
P5 P6
P7 P8
P9 P10
0,256 0,605
0,258 0,552
0,311 0,506
0,347 0,482
0,549 0,576
0,254 0,254
0,254 0,254
0,254 0,254
0,254 0,254
0,254 0,254
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2013. Berdasarkan Tabel 4-2 di atas menunjukkan bahwa semua butir
pertanyaan untuk angket jawaban responden tersebut diketahui nilai r
hitung
r
tabel
yang berarti semua pernyataan dapat dinyatakan valid. Sehingga dapat dilakukan ke pengujian berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
68
Tabel 4-3 Hasil Analisis Validitas Angket Responden tentang Motivasi Pegawai
Item Pertanyaan Harga Koefisien r
Harga r tabel Kesimpulan
P1 P2
P3 P4
P5 P6
P7 P8
P9 P10
0,284 0,614
0,264 0,561
0,541 0,464
0,359 0,583
0,555 0,636
0,254 0,254
0,254 0,254
0,254 0,254
0,254 0,254
0,254 0,254
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2013. Berdasarkan Tabel 4-3 menunjukkan semua butir pertanyaan untuk
angket jawaban responden diketahui nilai r
hitung
r
tabel
yang berarti semua pernyataan dinyatakan valid. Sehingga dapat dilakukan pengujian berikutnya
Tabel 4-4 Hasil Analisis Validitas Angket Responden tentang Peluang Promosi
Item Pertanyaan Harga Koefisien r
Harga r tabel Kesimpulan
P1 P2
P3 P4
P5 P6
P7 P8
P9 P10
0,612 0,567
0,518 0,367
0,320 0,272
0,264 0,478
0,553 0,554
0,254 0,254
0,254 0,254
0,254 0,254
0,254 0,254
0,254 0,254
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2013.
Universitas Sumatera Utara
69 Berdasarkan Tabel 4-4 di atas menunjukkan bahwa semua butir
pernyataan untuk angket jawaban responden tersebut diketahui nilai r
hitung
r
tabel
yang berarti semua pertanyaan dapat dinyatakan valid. Sehingga dapat dilakukan ke pengujian berikutnya.
b. Hasil Uji Reliabilitas