Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja pada pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan

(1)

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN

DAERAH KOTA MEDAN

Petunjuk pengisian :

1) Isilah data diri sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada identitas responden. 2) Berilah tanda checklist ( ) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia sesuai

dengan pendapat Anda pribadi sebagai tenaga kerja pada komponen-komponen variabel. Masing-masing pilihan jawaban memiliki makna sebagai berikut: SS : Apabila jawaban Anda tersebut sangat setuju

S : Apabila jawaban Anda tersebut setuju KS : Apabila jawaban Anda tersebut kurang setuju TS : Apabila jawaban Anda tersebut tidak setuju STS : Apabila jawaban Anda tersebut sangat tidak setuju 3) Diharapkanuntuktidakmenjawablebihdarisatupilihanjawaban. 4) IDENTITAS RESPONDEN :

1. NAMA :

2. UMUR : 25 ( )

26 – 30 ( ) 31 – 35 ( ) 36 – 40 ( ) 40 ( )

3. JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI / PEREMPUAN * 4. JABATAN KERJA :

5. MASA KERJA :

Keterangan :


(2)

1. Kepemimpinan

No. Pernyataan Jawaban Responden

SS S KS TS STS 01. Pimpinan memberitahukan dengan jelas apa

yang harus dikerjakan.

02. Pimpinan memberikan arahan secara spesifik kapan pekerjaan harus diselesaikan.

03. Saya hanya melakukan apa yang diinstruksikan pimpinan.

04. Pimpinan memberikan arahan berupa

penjelasan mengenai bagaimana melaksanakan pekerjaan dengan baik.

05. Pimpinan selalu memberikan ide-ide yang baik.

06. Pimpinan memberikan kesempatan kepada saya untuk memberikan ide dan saran. 07. Pimpinan menerima masukan dari saya

mengenai keputusan yang diambil.

08. Pimpinan melibatkan saya untuk memutuskan cara dalam melakukan pekerjaan.

9. Pimpinan berbaur dengan pegawai.

10. Pimpinan dan pegawai berbagi tanggung jawab dalam pemecahan masalah.

11. Pimpinan melakukan komunikasi dua arah kepada pegawai dalam memecahkan masalah. 12. Pimpinan memberikan tanggung jawab kepada

saya dengan tepat.

13. Pimpinan sepenuhnya mendengarkan pendapat dari bawahannnya.

14. Pimpinan memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas dengan cara sendiri.


(3)

2. Komunikasi

No. Pernyataan Jawaban Responden

SS S KS TS STS 01. Saya terbuka dalam menyampaikan suatu

masalah.

02. Saya menerima masukan dari rekan kerja untuk menyelesaikan suatu masalah.

03 Saya menyampaikan segala informasi dengan jujur.

04. Saya bertanggung jawab terhadap apa yang sudah disampaikan.

05. Saya membantu memecahkan kesulitan yang sedang dialami rekan kerja.

06. Saya memahami harapan dan membantu rekan kerja untuk memperoleh hasil kerja yang baik. 07. Saya mampu mengerti keluhan yang dirasakan

pegawai lainnya.

08.7 Saya tidak bersikap semena-mena terhadap rekan kerja saya.

09. Saya memberikan pujian kepada pegawai yang hasil kerjanya baik.

10. Saya memberikan respon yang baik ketika berbicara dengan pegawai lain.

11. Saya memiliki komitmen untuk mendukung terselenggaranya kerja sama.

12. Saya memberikan dukungan moril kepada rekan kerja saya.

13. Saya menanggapi dengan baik pegawai lain yang berargumentasi.

14. Saya menanggapi dengan baik pegawai lain yang ingin bicara.

15. Saya menghargai keberadaan rekan kerja saya. 16. Saya menganggap rekan kerja saya penting

didalam menyelesaikan tanggung jawab. 17. Saya tidak memaksakan kehendak terhadap

pegawai lain.

18. Saya dan para pegawai lainnya saling berkomunikasi dua arah dalam situasi kerja sehari-hari


(4)

3. Kepuasan Kerja

No. Pernyataan Jawaban Responden

SS S KS TS STS 01. Saya merasa puas terhadap keadilan ditempat

saya bekerja

02. Saya merasa mendapatkan tanggung jawab yang sama dengan seluruh pegawai lainnya. 03 Saya dan pegawai lainnya saling

menyemangati dalam bekerja.

04. Saya bersemangat dalam mengerjakan pekerjaan saya ini.

05. Saya merasa senang dengan pekerjaan saya. 06. Saya merasa puas dengan kondisi pekerjaan

saya selama ini.

07. Pimpinan saya mampu menghargai hasil kerja saya.

08. Pimpinan mampu menempatkan diri ketika didalam maupun diluar lingkungan kerja. 09. Saya merasa pekerjaan saya sesuai dengan

kemampuan saya.

10. Saya merasa nyaman dengan kemampuan saya dalam bekerja.

11. Saya merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan.

12. Setiap pegawai mendapatkan rasa aman yang sama dalam melakukan pekerjaan.


(5)

Kuisioner Pra Penelitian

Penilaian Gaya Kepemimpinan

Mohon diisi semua pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda checklist didalam pilihan jawaban yang tersedia. Pilih jawaban yang menurut anda paling tepat.

Nama : Jabatan :

Keterangan :

SS = SANGAT SETUJU S = SETUJU

KS = KURANG SETUJU TS = TIDAK SETUJU


(6)

1. Tipe Kendali Bebas

No

Pernyataan

SS S KS TS STS

1

Pimpinan memberikan kekuasaan penuh kepada karyawan

2

Saya merasa bebas dalam membuat keputusan untuk pekerjaan saya

3

Pimpinan saya bersifat pasif membimbing saya dalam pekerjaan

4

Pimpinan saya ikut berpartisipasi hanya jika saya memintanya

5

Pimpinan saya mengambil keputusan sesuai dengan keinginan saya

2. Tipe Otoriter

No

Pernyataan

SS S KS TS STS

6

Pimpinan saya memutuskan apa yang harus dilakukan dan bagaimana menjalankannya 7

Pimpinan saya mengambil keputusan yang membuat pekerjaan saya tidak menyenangkan

8

Pimpinan saya bertindak tanpa memperhatikan kondisi karyawan

9

Pimpinan saya tidak mendengarkan saran bawahan

10

Keputusan pimpinan harus diterima dan dijalankan oleh karyawan


(7)

No

Pernyataan

SS S KS TS STS 11

Pimpinan saya menghargai pendapat saya

12

Pimpinan saya dapat menjaga hubungan kerja yang ramah dengan saya

13

Pimpinan saya bertindak dengan cara mempertimbangkan kepentingan saya secara pribadi

14

Pimpinan saya mudah diajak bernegosiasi

15

Pimpinan saya memberikan kebebasan dalam memberikan ide - ide


(8)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

AmirullahdanHarisBudiyono.2004.PengantarManajemen.Yogyakarta:Graha Ilmu

Bernardine, Wirjana dan Supardo Susilo. 2005. Kepemimpinan. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Campbell, Samiec and Ellen Samiec. 2005. 5-D Leadership: Key Dimensions For Leading In The Real World. First Edition. United States of America: Davies Black Publishing.

Devito, Joseph, A. 1997. HumanCommunication. New York : Harper Collinc Colege Publisher.

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Husnaini, Usman. 2006. Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Lodge B. Dan C. Derek, 1993, “Organizational Behavior and Design”. Terjemahan Sulamo Tjiptowardoyo, Gramedia, Jakarta.

Masmuh, Abdullah. 2010. Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori dan Praktek. Malang : UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.

Nelson, D.L dan J.C. Quick, 2006, Organizatonal Behavior Foundations

Realities and Challenges, Thompson South Western, United States of America.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


(9)

Rivai, dan Mulyadi. 2002. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Cetakan Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jakarta : Erlangga Robbins, Stephen. P dan Timothy A. Judge. 2008. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti. 2014. Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Medan: USU Press.

Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta

Suranto, AW. 2005. Komunikasi Perkantoran. Yogyakarta : Media Wacana Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana

Perdana Media group.

Ulber,Silalahi.(2009).MetodePenelitianSosial.Bandung:PT.RefikaAditama. West, Richard dan Turner, Lynn. 2008. Pengantar Teori Komunikasi. Edisi 3.

Jakarta : Salemba Humanika

Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Jurnal

Barnes, Larry F, 2007. The influence of health care Cios Transformational Leadership behavior on workers Job Satisfaction.

Brahmasari, Ida Ayu dan Agus Suprayetno, 2008. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 10, No. 2: 124-135.


(10)

Gustiano, Benny, 2013. Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Pegawai. Koesmono, H. Teman. 2014. The Influence of Organizational Culture, Servant Leadership, and Job Satisfaction Toward Organizational Commitment and Job Performance Through Work Motivation as Moderating Variables for Lecturers in Economics and Management of Private Universities in East Surabaya. Surabaya: Educational Research International Vol. 3(4) August 2014.

Kusumaningrum, Ratih, 2013. Kepuasan Relasi Antara Atasan dan Bawahan dengan Pendekatan Teori Pertukaran Sosial.

Ozmen, Aziz, 2008. An analitycal study of the impact the preception of leaderhip styles on job satisfaction within the Turkish National Police based on the multisfactor leadership questionnaire.

Safitri, Husnaina Mailisa, Amri dan M. Shabri, 2012. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kerja Sama Tim, dan Gaya Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja serta Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Vol. 1 No. 2: 1-17.

Skripsi dan Tesis

Andini, Rita. 2006. Analisis Pengaruh Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention. Tesis, Pasca Sarjana Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang

Baihaqi, Muhammad Fauzan. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja dengan Komiten Organisasi sebagai variabel Intervening. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Darwito. 2008. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Untuk Meningatkan Kinerja Karyawan.Tesis, Pasca Sarjana Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang


(11)

Kusumawati, Ratna. 2008. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan. Tesis, Pasca Sarjana Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang.


(12)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa kuisioner dan analisis menggunakan statistik. Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu Gaya Kepemimpinan ( ) dan Komunikasi ( ), serta variabel terikatnya adalah Kepuasan Kerja (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan dengan target penelitian para pegawai. Waktu penelitian ini akan dimulai dari bulan November 2015 sampai dengan Desember 2015.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan. maka batasan operasional ini dibatasi pada variabel bebas (independent), Gaya Kepemimpinan ( ) dan Komunikasi ( ) serta variabel terikat (dependent)

Kepuasan Kerja (Y).

a. Variabel bebas (independent variable) (X) yaitu variabel yang dalam hubungannya dengan variabel lain bertindak sebagai penyebab atau


(13)

yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan (X1) dan komunikasi (X2).

b. Variabel terikat (dependent variable) (Y) yaitu variabel yang tergantung dengan variabel lain, atau variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja (Y).

3.4 Operasional Variabel

Definisi operasional yang digunakan untuk penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi:

1. Kepuasan Kerja

kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan memandang pekerjaan mereka.

2. Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia pada pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan dalam mencapai tujuan bersama. 3. Komunikasi

komunikasi ialah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan maupun bahasa isyarat diantara pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan.


(14)

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Gaya Kepemimpinan ( ) Pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasi kan tujuan organisasi dengan tujuan pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan untuk mencapai tujuan tertentu. 1. Telling 2. Selling 3. Participating 4. Delegating 1.Kemampuan memberikan perintah 2.Kemampuan memberi arahan 3.Kemampuan memberi ide 4.Memberi kebebasan kerja 5.Partisipasi pimpinan 6.Pimpinan yang

perduli 7.Kemampuan memberikan tanggung jawab 8.Pimpinan memberikan wewenang Likert Komunikasi ( ) Proses penyampaian atau penerimaan pesan antara seluruh pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan maupun isyarat. 1. Keterbukaan 2. Empati 3. Sikap mendukung

4. Sikap positif

1. Menerima masukan dari orang lain 2. Berkata jujur

3. Merasakan kesulitan oranglain 4. Memahami sikap orang lain 5. Memberi respon kepada lawan bicara 6. Mendukung terjadinya kerjasama 7. Menunjukkan sikap yang positif Likert


(15)

5. Kesetaraan 8. Menghargai keberadaan orang lain 9. Mengakui pentingnya orang lain 10. Komunikasi 2

arah Kepuasan Kerja (Y) Keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan memandang pekerjaan mereka.

1. Persepsi yang berkaitan dengan pekerjaan 2. Kepuasan karyawan terhadap situasi kerja 3. Kesesuaian antara kemampuan dan keinginan pegawai terhadap kondisi kerja

1. Rasa adil dalam bekerja 2. Semangat dalam bekerja 3. Kepuasan dalam pekerjaan 4. kepuasan terhadap hubungan kerja dengan pimpinan 5. kesesuaian jenis pekerjaan dengan kemampuan karyawan 6. kesesuaian kondisi kerja dengan kenyamanan pegawai dalam bekerja Likert

Sumber : Bernardine (2005 : 57), De Vito (1997 : 259-264), Robbins dan Judge (2008 : 99)


(16)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala Pengukuran Persepsi Responden menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, fenomena, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. ( Situmorang dan Lufti, 2014:6)

Dalam penelitian ini, untuk memudahkan responden dalam menjawab kuisioner, maka skala penilaiannya sebagai berikut:

Skala 1 = sangat tidak setuju Skala 2 = tidak setuju Skala 3 = kurang setuju Skala 4 = setuju

Skala 5 = sangat setuju

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Dalam Noor (2011:147), populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen atau anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Dilihat dari kompleksitas objek populasi, maka populasi dapat dibedakan menjadi populasi homogen (keseluruhan individu yang menjadi anggota populasi memiliki sifat yang relatif sama antara satu dan yang lain dan mempunyai ciri tidak terdapat perbedaan hasil tes dari jumlah tes populasi yang berbeda) dan populasi heterogen (keseluruhan individu anggota populasi relatif mempunyai sifat – sifat individu dan sifat ini yang membedakan antara individu anggota populasi yang satu dengan yang lain). Populasi penelitian


(17)

ini adalah pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan yang berjumlah 69 orang.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah atau karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti adalah samplel jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul–betul representatif (mewakili). (Sugiyono, 2009:81)

3.7 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau langsung melalui objeknya. Pengumpulan data ini biasanya dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada obyek penelitian dan diisi secara langsung oleh responden.


(18)

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara. Data yang didapatkan dari arsip yang dimiliki organisasi/instansi, studi pustaka, penelitian terdahulu, literatur, dan jurnal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Data sekunder berupa jumlah karyawan, tingkat absensi, dan profil perusahaan.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Menurut Fathoni (2006:105) wawancara adalah teknik pengumpulan data

melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artnya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari permasalahan yang biasanya terjadi karena sebab-sebab khusus yang tidak dapat dijelaskan oleh kuisioner.

2. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009 :142). Dalam kuisioner ini nantinya akan digunakan model pertanyaan tertutup, yakni bentuk pertanyaan yang sudah disertai alternatif jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut. Dalam pengukurannya, setiap responden diminta pendapatnya mengenai suaru pernyataan, dengan skala penilaian dari 1 sampai dengan 5. Tanggapan positif diberi nilai paling besar dan tanggapan negatif diberi nilai paling kecil.


(19)

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuisioner didalam pengumpulan data penelitian, maka kuisioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuisioner tersebut dan teruji validitasnya, dalam praktek belum tentu data yang terkumpulkan adalah dta yang valid. Banyak hal-hal lain yang akan mengurangi validitas data. Uji validitas akan dilakukan pada pegawai dikantor Walikota bagian hukum.

3.9.2 Uji Realibilitas

Sedangkan reliabilitas menurut Situmorang (2014:86) adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel.


(20)

Validitas Tiap Butir Pernyataan

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Validitas

VAR00001 149.0000 1034.069 .609 .976 Valid

VAR00002 149.2333 1004.185 .975 .975 Valid

VAR00003 149.8667 1054.464 .292 .977 Tidak Valid

VAR00004 149.4000 1008.800 .904 .975 Valid

VAR00005 148.7000 1037.183 .533 .976 Valid

VAR00006 149.2333 1011.151 .847 .975 Valid

VAR00007 149.0333 1038.102 .525 .976 Valid

VAR00008 149.1667 1011.937 .900 .975 Valid

VAR00009 149.4000 1008.800 .904 .975 Valid

VAR00010 148.8333 1040.489 .471 .976 Valid

VAR00011 149.0000 1034.069 .609 .976 Valid

VAR00012 149.8000 1042.166 .580 .976 Valid

VAR00013 149.0333 1038.102 .525 .976 Valid

VAR00014 148.9667 1046.723 .513 .976 Valid

VAR00015 149.1333 1080.051 -.122 .978 Tidak Valid

VAR00016 149.2333 1037.702 .579 .976 Valid

VAR00017 149.5667 1031.564 .704 .976 Valid

VAR00018 149.2333 1000.116 .954 .975 Valid

VAR00019 149.1667 1003.109 .949 .975 Valid

VAR00020 149.2333 1004.185 .975 .975 Valid

VAR00021 149.4333 1016.599 .827 .975 Valid

VAR00022 149.0333 1025.551 .699 .976 Valid

VAR00023 149.0000 1034.069 .609 .976 Valid

VAR00024 149.2333 1004.185 .975 .975 Valid

VAR00025 149.9333 1049.857 .559 .976 Valid

VAR00026 148.7000 1037.183 .533 .976 Valid

VAR00027 149.2333 1011.151 .847 .975 Valid

VAR00028 149.8667 1053.775 .397 .976 Valid

VAR00029 149.0333 1069.482 .037 .978 Tidak Valid

VAR00030 149.0000 1034.069 .609 .976 Valid


(21)

Pada pernyataan butir 3,15,29 dan 34 terlihat bahwa data tidak valid karena pada Tabel Validitas, r untuk sapel 30 adalah 0.361, sedangkan nilai corrected item total correlation yang ada pada butir 3,15,29 dan 34 dibawah 0.361. Hal ini berarti butir tersebut harus dikeluarkan. Setelah itu dilakukan pengujian kembali.

Hasil Pengujian Validitas Tiap Butir Pernyataan Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Validitas

VAR00001 136.7333 1007.582 .639 .980 Valid

VAR00032 149.9333 1049.857 .559 .976 Valid

VAR00033 149.8333 1047.109 .543 .976 Valid

VAR00034 149.4333 1062.254 .228 .977 Tidak Valid

VAR00035 149.2333 1004.185 .975 .975 Valid

VAR00036 148.7000 1037.183 .533 .976 Valid

VAR00037 149.1667 1011.937 .900 .975 Valid

VAR00038 149.0333 1044.861 .524 .976 Valid

VAR00039 149.4000 1008.800 .904 .975 Valid

VAR00040 149.8000 1042.166 .580 .976 Valid

VAR00041 149.4000 1008.800 .904 .975 Valid

VAR00042 149.1000 1031.403 .637 .976 Valid

VAR00043 149.4000 1008.800 .904 .975 Valid

VAR00044 149.7667 1047.771 .504 .976 Valid

VAR00045 149.2333 1000.116 .954 .975 Valid

VAR00046 149.0333 1025.551 .699 .976 Valid

VAR00047 149.1667 1003.109 .949 .975 Valid


(22)

VAR00002 136.9667 979.757 .977 .979 Valid

VAR00004 137.1333 984.740 .900 .980 Valid

VAR00005 136.4333 1013.426 .518 .981 Valid

VAR00006 136.9667 986.309 .853 .980 Valid

VAR00007 136.7667 1012.392 .541 .981 Valid

VAR00008 136.9000 987.403 .902 .980 Valid

VAR00009 137.1333 984.740 .900 .980 Valid

VAR00010 136.5667 1016.254 .463 .981 Valid

VAR00011 136.7333 1007.582 .639 .980 Valid

VAR00012 137.5333 1019.085 .546 .980 Valid

VAR00013 136.7667 1012.392 .541 .981 Valid

VAR00014 136.7000 1021.941 .512 .981 Valid

VAR00016 136.9667 1011.620 .603 .980 Valid

VAR00017 137.3000 1007.459 .695 .980 Valid

VAR00018 136.9667 975.551 .958 .979 Valid

VAR00019 136.9000 979.197 .943 .979 Valid

VAR00020 136.9667 979.757 .977 .979 Valid

VAR00021 137.1667 992.695 .818 .980 Valid

VAR00022 136.7667 999.702 .719 .980 Valid

VAR00023 136.7333 1007.582 .639 .980 Valid

VAR00024 136.9667 979.757 .977 .979 Valid

VAR00025 137.6667 1024.920 .561 .980 Valid

VAR00026 136.4333 1013.426 .518 .981 Valid

VAR00027 136.9667 986.309 .853 .980 Valid

VAR00028 137.6000 1029.490 .384 .981 Valid

VAR00030 136.7333 1007.582 .639 .980 Valid

VAR00031 136.7333 1007.582 .639 .980 Valid

VAR00032 137.6667 1024.920 .561 .980 Valid

VAR00033 137.5667 1023.220 .522 .981 Valid

VAR00035 136.9667 979.757 .977 .979 Valid

VAR00036 136.4333 1013.426 .518 .981 Valid

VAR00037 136.9000 987.403 .902 .980 Valid


(23)

VAR00039 137.1333 984.740 .900 .980 Valid

VAR00040 137.5333 1019.085 .546 .980 Valid

VAR00041 137.1333 984.740 .900 .980 Valid

VAR00042 136.8333 1007.178 .630 .980 Valid

VAR00043 137.1333 984.740 .900 .980 Valid

VAR00044 137.5000 1024.603 .469 .981 Valid

VAR00045 136.9667 975.551 .958 .979 Valid

VAR00046 136.7667 999.702 .719 .980 Valid

VAR00047 136.9000 979.197 .943 .979 Valid

VAR00048 136.7667 1012.392 .541 .981 Valid

Hasil Pengujian Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.980 44

Berdasarkan Tabel Reliabiliity Statistic, Cronbach’s Alpha= 0,980 dengan jumlah pernyataan 44 butir, hasil ini menunjukkan bahwa pernyataaan ini reliable dan dapat

dijadikan sebagai instrumen penelitian. Hal ini dikarenakan Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu 0,980 > 0,6 sehingga instrumen dalam penelitian

tersebut dapat dinyatakan sebagai reliable dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Teknik Analisis


(24)

metode kuantitatif, diharapkan akan didaptkan hasil pengukuran yang lebih akurat tentang respon yang akan diberikan oleh responden, sehingga data yang berbentuk angka tersebut dapat diolah dengan metode statistik.

3.10.1 Uji Regresi Linier Berganda

Analisis linier berganda memerlukan pengujian secara serempak dengan menggunakan Fhitung. Signifikansi ditentukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel atau melihat signifikansi pada output SPSS. Dalam beberapa kasus dapat terjadi bahwa secara simultan beberapa variabel mempunyai pengaruh yang signifikan, tetapi secara parsial tidak.

Dalam analisis linier berganda memerlukan pengujian asumsi klasik yang diperlukan untuk mengetahui hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, gejala multikolinieritas, dan gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE (best linier unbiased estimator) yakni tidak terdapat heteroskedastisitas, multikolinieritas, dan autokorelasi.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Didalam asusmsi klasik terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan, yakni uji normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi, multikolinieritas dan linieritas.

1. Uji Normalitas

Tujuan uji Normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi sebuah data


(25)

dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bisa digeneralisasikan pada populasi. Dalam pandangan statistik itu sifat dan karakteristik populasi adalah terdistribusi secara normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam setiap persamaan regresi pasti memunculkan residu. Residu, yaitu variabel-variabel lain yang terlibat akan tetapi tidak termuat didalam model sehingga residu adalah variabel tidak diketahui sehingga diasumsikan bersifat acak. Karena diasumsikan secara acak, maka besarnya residu tidak terkait dengan besarnya nilai prediksi. Jika data residu tidak bersifat acak maka data bisa dikatakn terkena heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsinya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada heteroskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinieritas

Istilah kolinieritas ganda (multikolinieritas) diciptakan oleh Ragner Frish yang artinya itu berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau eksak diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Istilah kolinieritas


(26)

sendiri berarti hubungan linier tunggal, sedangkan kolinieritas ganda menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna.

3.11 Pengujian Hipotesis

Model regresi yang telah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis melalui pengujian hipotesis sebagai berikut:

1. Uji Signifikasi Simultan (Uji-F)

Uji ini menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesis dirumuskan sebagai berikut:

Ho : β1 = β2 = 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Ha : β1 ≠ β2 ≠ 0

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Kriteria Pengujiannya dengan taraf signifikansi sebesar 5% maka:

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel . Kriteria pengambilan

keputusannya, yaitu:

Ho diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5%

Ha diterima jika Fhitung > Ftabelpada α = 5%

2. Uji Signifikan Individual/Uji Parsial (Uji-t)

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan pada


(27)

penelitian ini. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan pengujian secara parsial menggunakan uji t. Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen

Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan menentukan derajat kepercayaan 95% (α =0,05) dan juga penerimaan atau penolakan hipotesa, maka cara yang dilakukan adalah :

a. H0 : b1 = b2 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

b. H0 : b1 ≠ b2 ≠0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

3.Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 < R2< 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(28)

(29)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Profil Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan

Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan adalah suatu badan yang merupakan unsur pendukung tugas Walikota Medan yang beralamat di Jalan Kapten Maulana Lubis No. 2 Medan. Badan Kepegawaian Daerah dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan bertugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian.

Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian.

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota Medan sesuai dengan tugas dan fungsinya.


(30)

a. Visi

Visi adalah cara pandang jauh kedepan, kemana instansi pemerintah harus dibawa agar tetap eksis, antisipatif, dan inovatif. Secara umum visi adalah pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan. Penetapan visi mencerminkan apa yang ingin dicapai, memberi arah dan fokus strategis yang jelas, berorientasi terhadap masa depan dan selanjutnya diharapkan mampu menumbuhkan komitmen dilingkungan Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan. Visi BKD Kota Medan dirumuskan untuk mendukung visi dan misi Kota Medan secara dimensional. Pernyataan visi berfokus pada masa depan berdasarkan pemikiran masa kini dan pengalaman masa lalu.

Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan berkeinginan agar setiap aparatur pemerintahan Kota Medan berkemampuan melaksanakan tugasnya dengan baik, berdayaguna dan berhasilguna yang didukung dengan kelembagaan perangkat daerah yang efektif dan efisien sehingga dapat terwujud pelayanan Pemerintah Kota Medan yang prima. Sejalan dengan visi dan misi Kota Medan, maka visi Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan tahun 2011-2015 sebagai

berikut, “Terwujudnya sumber daya Aparatur Pemerintah Kota Medan yang

profesional, berwawasan manajemen pemerintahan, dan berpengabdian”.

Rasionalitas visi Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan sebagaimana di atas adalah sebagai berikut :


(31)

1. Terwujudnya sumber daya aparatur pemerintah kota Medan yang profesional.

2. Sumber daya aparatur pemerntah kota Medan yang berwawasan manajemen pemerintahan.

3. Sumber daya aparatur pemerintah kota Medan yang berpengabdian.

b. misi

Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan agar harapan yang dicita-citakan pada masa mendatang akan tercapai. Proses perumusan misi harus memperhatikan masukan dari pihak yang berkepentingan dengan memperhatikan peluang dan hambatan yang dihadapi. Dalam mencapai visi organisasi, Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan merumuskan misi organisasi sebagai tugas utama yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan organisasi dalam kurun waktu tertentu. Untuk mewujudkan hal tersebut Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan mempunyai misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan kompetensi aparatur pemerintah kota Medan 2. Meningkatkan pelayanan aparatur pemerintah kota Medan

3. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Struktur Organisasi Perangkat daerah Kota Medan.


(32)

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi sangat diperlukan untuk menjelaskan tanggung jawab dengan tegas dari setiap posisi pekerjaan dan hubungan antara posisi dan bagian didalam Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan. Setiap pegawai akan mengetahui batasan tanggung jawabnya dan juga batasan tanggung jawab dari bagian lain dengan struktur organisasi maka para pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan juga akan mengetahui kepada siapa ia harus memberikan laporan dan pertanggung jawaban atas pekerjaannya. Struktur organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan digambarkan sebagai berikut :


(33)

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan KEPALA BADAN SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM BIDANG KEPANGKATAN BIDANG PENGEMBANGAN KARIR SUB BAGIAN PROGRAM SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG PENGADAAN PEGAWAI DAN PEMBINAAN SISTEM INFORMASI BIDANG KESEJAHTERAAN DAN DISIPLIN SUB BIDANG JABATAN FUNGSIONAL SUB BIDANG JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL SUB BIDANG JABATAN STRUKTURAL SUB BIDANG KEPANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL SUB BIDANG SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN SUB BIDANG DISIPLIN SUB BIDANG PENGADAAN DANA PENSIUN SUB BIDANG KESEJAHTERAAN UPT


(34)

4.2 Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan. Jumlah penyataan seluruhnya adalah 14 butir untuk varibel X1, 18 butir untuk

variable X2, dan 12 butir untuk variabel Y. Total seluruh pernyataan adalah 44

butir. Sebagaimana tujuan penelitian ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan pernyataan mengenai gaya kepemimpinan (X1), komunikasi

(X2), dan kepuasan kerja (Y). Responden dalam penelitian ini adalah seluruh

pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan.

4.2.1 Karakteristik Responden

Data utama dalam penelitian ini adalah informasi dari responden dan pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang dirumuskan. Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 68 orang responden pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karateristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja.


(35)

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah responden Persentase (%)

Laki-Laki 37 54,41 %

Perempuan 31 45,59 %

Jumlah 68 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa karateristik responden berdasarkan jenis kelamin adalah 37 orang responden (54,41%) berjenis kelamin laki-laki dan 31 orang responden (45,59%) berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah karyawan laki-laki lebih dominan dibandingkan dengan karyawan perempuan.

4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Karyawan Persentase (%)

21-30 Tahun 13 19,12 %

31-40 Tahun 27 39,70 %

41-50 Tahun 16 23,53 %

50 tahun keatas 12 17,65 %


(36)

Karakteristik responden berdasarkan usia responden dapat diketahui sebanyak 13 orang atau 19,12% berusia antara 21 – 30 tahun, 27 orang atau 39,70 % berusia antara 31 – 40 tahun, 16 orang atau 23,53 % berusia antara 41 – 50 tahun, dan sebanyak 12 orang atau 17,65 % berada pada rentang usia 50 tahun keatas. Seperti yang dilihat dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa hampir separuh dari karyawan yang bekerja di Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan berada pada rentang usia matang yaitu antara usia 31 – 40 tahun.

4.2.1.3. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Jumlah Karyawan Persentase

SMA/ Sederajat 16 23,53 %

Diploma 5 7,35 %

S1 40 58,82 %

S2 7 10,30 %

Total 68 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Berdasarkan pendidikan terakhir menunjukkan adanya distribusi yang cukup merata pada tiga jenis jenjang yang ada. Jumlah terbesar responden adalah lulusan SMA/ Sederajat yaitu sebanyak 16 orang atau 23,53%, lulusan D3 (Diploma) yaitu sebanyak 5 orang atau 7,35 %, lulusan S1 yaitu sebanyak 40 orang atau 58,82%, dan S2 yaitu sebanyak 7 orang atau 10,30 %. Dari data yang


(37)

tersaji pada tabel 4.3 disimpulkan bahwa lebih dari separuh karyawan yang bekerja diperusahaan mengenyam pendidikan sampai dengan S1.

4.2.1.4. Responden Berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja Jumlah Karyawan Persentase

1-10 tahun 39 57,35 %

11-20 tahun 10 14,70 %

21-30 tahun 15 22,07 %

31-40 tahun 4 5,88 %

Total 38 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data diolah)

Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jumlah karyawan dengan berdasarkan

lama bekerja berada pada rentang waktu 1-10 tahun yaitu sebanyak 39 orang atau

57,35%, 11-20 tahun sebanyak 10 orang atau 14,70 %, 21-30 tahun sebanyak 15 orang atau 22,07%, dan 31-40 tahun sebanyak 4 orang atau 5,88%. Angka ini menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja pada bagian SDM PTPN IV Medan sebagian besar tergolong karyawan baru.

4.2.2 Deskriptif Variabel

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stress Kerja Karyawan


(38)

pada Bagian SDM di PTPN IV Medan dengan tanggapan responden sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4

Kurang Setuju (KS) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2


(39)

4.2.2.1 Gaya Kepemimpinan

Tanggapan Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan (X1)

Tabel 4.5

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Gaya Kepemimpinan

Item Pernyataan

SS (5) S(4) KS (3) TS (2) STS (1) Total

F % F % F % F % F % F %

1 10 14.7 26 38.2 20 29.4 12 17.6 0 0 68 100

2 9 13.2 18 26.5 20 29.4 18 26.5 3 4.4 68 100

3 9 13.2 12 17.6 22 32.4 22 32.4 3 4.4 68 100

4 15 22.1 25 36.8 19 27.9 6 8.8 3 4.4 68 100

5 9 13.2 20 29.4 16 23.5 20 29.4 3 4.4 68 100

6 12 17.6 20 29.4 24 35.3 12 17.6 0 0 68 100

7 9 13.2 18 26.5 24 35.3 14 20.6 3 4.4 68 100

8 9 13.2 12 17.6 22 32.4 22 32.4 3 4.4 68 100

9 13 19.1 23 33.8 21 30.9 8 11.8 3 4.4 68 100

10 10 14.7 26 38.2 20 29.4 12 17.6 0 0 68 100

11 3 4.4 5 7.4 27 39.7 30 44.1 3 4.4 68 100

12 12 17.6 20 29.4 24 35.3 12 17.6 0 0 68 100

13 10 14.7 17 25.0 38 55.9 3 4.4 0 0 68 100

14 6 8.8 15 22.1 30 44.1 17 25.0 0 0 68 100

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (diolah)

1. Pada pernyataan “Pimpinan memberitahukan dengan jelas apa yang harus dikerjakan” dapat digambarkan bahwa tidak ada orang atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 12 orang atau 17.6% responden menyatakan tidak setuju, 20 orang atau 29.4% responden menyatakan kurang setuju, 26 orang atau 38.2% responden menyatakan setuju, dan 10 orang atau 14.7% responden menyatakan sangat setuju.

2. Pada pernyataan “Pimpinan memberikan arahan secara spesifik kapan pekerjaan harus diselesaikan” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3


(40)

orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju,18 orang atau 26.5% responden menyatakan tidak setuju, 20 orang atau 29.4% responden menyatakan kurang setuju, 18 orang atau 26.5% responden menyatakan setuju, dan 9 orang atau 13.2% responden menyatakan sangat setuju.

3. Pada pernyataan “Saya hanya melakukan apa yang diinstruksikan pimpinan” dapat digambarkan bahwa 3 orang atau 4.4% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 22 orang atau 32.4% responden menyatakan tidak setuju, 22 orang atau 32.4% responden menyatakan kurang setuju, 12 orang atau 17.6% menyatakan setuju dan 9 orang atau 13.2% responden menyatakan sangat setuju.

4. Pada pernyataan “Pimpinan memberikan arahan berupa penjelasan mengenai bagaimana melaksanakan pekerjaan dengan baik” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 6 orang atau 8.8% responden menyatakan tidak setuju, 19 orang atau 27.9% responden menyatakan kurang setuju, 25 orang atau 36.8% responden menyatakan setuju dan 15 orang atau 22.1% yang menyatakan sangat setuju.

5. Pada pernyataan “Pimpinan selalu memberikan ide-ide yang baik” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 20 orang atau 29.4% responden menyatakan tidak setuju, 16 orang atau 23.5% responden menyatakan


(41)

kurang setuju, 20 orang atau 29.4% responden meyatakan setuju, dan 9 orang atau 13.2% responden menyatakan sangat setuju.

6. Pada pernyataan “Pimpinan memberikan kesempatan kepada saya untuk memberikan ide dan saran” dapat digambarkan bahwa tidak ada orang atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 12 orang atau 17.6% responden menyatakan tidak setuju, 24 orang atau 35.3% responden menyatakan kurang setuju, 20 orang atau 29.4% responden menyatakan setuju dan 12 orang atau 17.6% responden menyatakan sangat setuju.

7. Pada pernyataan “Pimpinan menerima masukan dari saya mengenai keputusan yang diambil” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 14 orang atau 20.6% responden menyatakan tidak setuju, 24 orang atau 35.3% responden menyatakan kurang setuju, 18 orang atau 26.5% responden menyatakan setuju, dan 9 orang atau 13.2% responden menyatakan sangat setuju.

8. Pada pernyataan “Pimpinan melibatkan saya untuk memutuskan cara dalam melakukan pekerjaan ” dapat digambarkan bahwa 3 orang atau 4.4% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 22 orang atau 32.4% responden yang menyatakan tidak setuju, 22 orang atau 32.4% responden menyatakan kurang setuju, 12 orang atau 17.6% responden menyatakan setuju, dan 9 orang atau 13.2% responden menyatakan sangat setuju..


(42)

9. Pada pernyataan “Pimpinan berbaur dengan bawahan” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 8 orang atau 11.8% responden menyatakan tidak setuju, 21 orang atau 30.9% responden menyatakan kurang setuju, 23 orang atau 33.8% responden menyatakan setuju, dan 13 orang atau 19.1% responden menyatakan sangat setuju.

10.Pada pernyataan “Pimpinan dan pegawai berbagi tanggung jawab dalam pemecahan masalah” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 12 orang atau 17.6% responden menyatakan tidak setuju, 20 orang atau 29.4% responden menyatakan kurang setuju, 26 orang atau 38.2% responden menyatakan setuju, dan 10 orang atau 14.7% responden menyatakan sangat setuju.

11.Pada pernyataan “Pimpinan melakukan komunikasi dua arah kepada pegawai dalam memecahkan masalah” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 30 orang atau 44.1% responden menyatakan tidak setuju, 27 orang atau 39.7% responden menyatakan kurang setuju, 5 orang atau 7.4% responden menyatakan setuju, dan 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat setuju.

12.Pada pernyataan “Pimpinan memberikan tanggung jawab kepada saya dengan tepat” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 12 orang atau 17.6% responden


(43)

menyatakan tidak setuju, 24 orang atau 35.3% responden menyatakan kurang setuju, 20 orang atau 29.4% responden menyatakan setuju, dan 12 orang atau 17.6% responden menyatakan sangat setuju.

13.Pada pernyataan “Pimpinan sepenuhnya mendengarkan pendapat dari bawahannya” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 3 orang atau 4.4% responden menyatakan tidak setuju, 38 orang atau 55.9% responden menyatakan kurang setuju, 17 orang atau 25.0% responden menyatakan setuju, dan 10 orang atau 14.7% responden menyatakan sangat setuju.

14.Pada pernyataan “Pimpinan memberikan kesempatan untuk

menyelesaikan tugas dengan cara sendiri” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 17 orang atau 25.0% responden menyatakan tidak setuju, 30 orang atau 44.1% responden menyatakan kurang setuju, 15 orang atau 22.1% responden menyatakan setuju, dan 6 orang atau 8.8% responden menyatakan sangat setuju.

4.2.2.2 Komunikasi (X2)

Tanggapan responden mengenai komunikasi (X2)

Tabel 4.6


(44)

Item Pernyataan

SS (5) S (4) KS (3) TS(2) STS (1) Total

F % F % F % F % F % F %

1 3 4.4 13 29.1 26 38.2 23 33.8 3 4.4 68 100 2 11 16.2 16 23.5 20 29.4 16 23.5 5 7.4 68 100 3 11 16.2 18 26.5 18 26.5 18 26.5 3 4.4 68 100 4 9 13.2 18 26.5 20 29.4 18 26.5 3 4.4 68 100 5 7 10.3 14 20.6 22 32.4 22 32.4 3 4.4 68 100 6 9 13.2 26 38.2 20 29.4 11 16.2 2 2.9 68 100 7 12 17.6 29 42.6 18 26.5 9 13.2 0 0 68 100 8 11 16.2 21 30.9 18 26.5 15 22.1 3 4.4 68 100 9 2 2.9 7 10.3 22 32.4 37 54.4 0 0 68 100 10 14 20.6 26 38.2 19 27.9 6 8.8 3 4.4 68 100 11 10 14.7 22 32.4 16 23.5 17 25.0 3 4.4 68 100 12 1 1.5 12 17.6 21 30.9 34 50.0 0 0 68 100 13 13 19.1 29 42.6 17 25.0 9 13.2 0 0 68 100 14 12 17.6 29 42.6 18 26.5 9 13.2 0 0 68 100 15 0 0 8 11.8 23 33.8 37 54.4 0 0 68 100 16 0 0 9 13.2 21 30.9 38 55.9 0 0 68 100 17 9 13.2 18 26.5 20 29.4 18 26.5 3 4.4 86 100 18 15 22.1 25 36.8 19 27.9 6 8.8 3 4.4 68 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

1. Pada pernyataan “Saya terbuka dalam menyampaikan suatu masalah” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 23 orang atau 33.8% responden menyatakan tidak setuju, 26 orang atau 38.2% responden menyatakan kurang setuju, 13 orang atau 29.1% responden menyatakan setuju dan 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat setuju.

2. Pada pernyataan “Saya menerima masukan dari rekan kerja untu menyelesaikan suatu masalah” dapat digambarkan bahwa sebanyak 5 orang atau 7.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 16 orang atau 23.5% responden menyatakan tidak setuju, 20 orang atau 29.4% responden


(45)

menyatakan kurang setuju, 16 orang atau 23.5% responden menyatakan setuju dan 11 orang atau 16.2% responden menyatakan sangat setuju. 3. Pada pernyataan “Saya menyampaikan segala informasi dengan jujur”

dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 18 orang atau 26.5% responden menyatakan tidak setuju, 18 orang atau 26.5% responden menyatakan kurang setuju, 18 orang atau 26.5% responden menyatakan setuju dan 11 orang atau 16.2% responden menyatakan sangat setuju.

4. Pada pernyataan “Saya bertanggung jawab terhadap apa yang sudah saya sampaikan” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 18 orang atau 26.5% responden menyatakan tidak setuju, 20orang atau 29.4 % responden menyatakan kurang setuju, 18orang atau 26.5% responden menyatakan setuju dan 9 0rang atau13.2 % responden menyatakan sangat setuju.

5. Pada pernyataan “Saya membantu memecahkan kesulitan yang sedang dialami rekan kerja” dapat digambarkan bahwa 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 22orang atau 32.4% responden menyatakan tidak setuju, 22orang atau 32.4 % responden menyatakan kurang setuju, 14 orang atau 20.6 % responden menyatakan setuju dan 7 orang atau 10.3% responden menyatakan sangat setuju.

6. Pada pernyataan “Saya memahami harapan dan membantu rekan kerja untuk memperoleh hasil kerja yang baik” dapat digambarkan bahwa 2 orang atau 2.9% responden menyatakan sangat tidak setuju, 11 orang atau


(46)

16.2% responden menyatakan tidak setuju, 20orang atau 29.4% responden menyatakan kurang setuju, 26orang atau 38.2% responden menyatakan setuju dan 9 orang atau 13.2% responden menyatakan sangat setuju.

7. Pada pernyataan “Saya mampu mengerti keluhan yang dirasakan pegawai lainnya” dapat digambarkan bahwa tidak ada orang atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 9orang atau13.2 % responden menyatakan tidak setuju, 18orang atau 26.5% responden menyatakan kurang setuju, 29 orang atau 42.6% responden menyatakan setuju dan 12orang atau 17.6% responden menyatakan sangat setuju.

8. Pada pernyataan “Saya tidak bersikap semena-mena terhadap rekan kerja saya” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 15 orang atau 22.1% responden menyatakan tidak setuju, 18 orang atau 26.5% responden menyatakan kurang setuju, 21orang atau 30.9% responden menyatakan setuju dan 11orang atau 16.2% responden menyatakan sangat setuju.

9. Pada pernyataan “Saya memberikan pujian kepada pegawai yang hasil kerjanya baik” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 37orang atau 54.4% responden menyatakan tidak setuju, 22 orang atau 32.4% responden menyatakan kurang setuju, 7 orang atau 10.3% responden menyatakan setuju dan 2 orang atau 2.9% responden menyatakan sangat setuju.

10.Pada pernyataan “Saya memberikan respon yang baik ketika berbicara dengan pegawai lain” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau


(47)

4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 6 orang atau 8.8% responden menyatakan tidak setuju, 19 orang atau 27.9% responden menyatakan kurang setuju, 26 orang atau 38.2% responden menyatakan setuju dan 14 orang atau 20.6% responden menyatakan sangat setuju.

11.Pada pernyataan “Saya memiliki komitmen untuk mendukung

terselenggaranya kerja sama” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 17 orang atau 25.0% responden menyatakan tidak setuju, 16 orang atau 23.5% responden menyatakan kurang setuju, 22 orang atau 32.4% responden menyatakan setuju dan 10 orang atau 14.7% responden menyatakan sangat setuju. 12.Pada pernyataan “Saya memberikan dukungan moril kepada rekan kerja

saya” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 34 orang atau 50.0% responden menyatakan tidak setuju, 21 orang atau 30.9% responden menyatakan kurang setuju, 12 orang atau 17.6% responden menyatakan setuju dan 1 orang atau 1.5% responden menyatakan sangat setuju.

13.Pada pernyataan “Saya menanggapi dengan baik pegawai lain yang berargumentasi” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 9 orang atau 13.2% responden menyatakan tidak setuju, 17 orang atau 25.0% responden menyatakan kurang setuju, 29 orang atau 42.6% responden menyatakan setuju dan 13 orang atau 19.1% responden menyatakan sangat setuju.


(48)

14.Pada pernyataan “Saya menanggapi dengan baik pegawai lain yang ingin bicara” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 9 orang atau 13.2% responden menyatakan tidak setuju, 18 orang atau 26.5% responden menyatakan kurang setuju, 29 orang atau 42.6% responden menyatakan setuju dan 12 orang atau 17.6% responden menyatakan sangat setuju.

15.Pada pernyataan “Saya menghargai keberadaan rekan kerja saya” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 37 orang atau 54.4% responden menyatakan tidak setuju, 23 orang atau 33.8% responden menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 11.8% responden menyatakan setuju dan tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat setuju.

16.Pada pernyataan “Saya menganggap rekan kerja saya penting didalam menyelesaikan tanggung jawab” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 38 orang atau 55.9% responden menyatakan tidak setuju, 21 orang atau 30.9% responden menyatakan kurang setuju, 9 orang atau 13.2% responden menyatakan setuju dan tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat setuju.

17.Pada pernyataan “Saya tidak memaksakan kehendak terhadap pegawai lain” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 18 orang atau 26.5% responden menyatakan tidak setuju, 20 orang atau 29.4% responden menyatakan


(49)

kurang setuju, 18 orang atau 26.5% responden menyatakan setuju dan 9 orang atau 13.2% responden menyatakan sangat setuju.

18.Pada pernyataan “Saya dan para pegawai lainnya saling berkomunikasi dua arah dalam situasi kerja sehari-hari” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 6 orang atau 8.8% responden menyatakan tidak setuju, 19 orang atau 27.9% responden menyatakan kurang setuju, 25 orang atau 36.8% responden menyatakan setuju dan 15 orang atau 22.1% responden menyatakan sangat setuju.


(50)

4.2.2.3 Kepuasan Kerja (Y)

Tanggapan responden mengenai kepuasan kerja (Y)

Tabel 4.7

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan Kerja

Item pertanyaan

SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total

F % F % F % F % F % F %

1 9 13.2 18 26.5 24 35.3 14 20.6 3 4.4 68 100

2 6 8.8 21 30.9 32 47.1 9 13.2 0 0 68 100

3 9 13.2 12 17.6 22 32.4 22 32.4 3 4.4 68 100

4 3 4.4 5 7.4 27 39.7 30 44.1 3 4.4 68 100

5 9 13.2 12 17.6 22 32.4 22 32.4 3 4.4 68 100 6 9 13.2 17 25.0 27 39.7 12 17.6 3 4.4 68 100 7 9 13.2 12 17.6 22 32.4 22 32.4 3 4.4 68 100

8 3 4.4 3 4.4 33 48.5 26 38.2 3 4.4 68 100

9 13 19.1 19 27.9 18 26.5 14 20.6 4 5.9 68 10 10 11 16.2 28 41.2 19 27.9 9 13.2 1 1.5 68 100 11 12 17.6 20 29.4 18 26.5 15 22.1 3 4.4 68 10 12 15 22.1 22 32.4 22 32.4 9 13.2 0 0 68 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 ( Data diolah)

1. Pada pernyataan “Saya merasa puas terhadap keadilan ditempat saya bekerja” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 14 orang atau 20.6% responden menyatakan tidak setuju, 24 orang atau 35.3% responden menyatakan kurang setuju, 18 orang atau 26.5% responden menyatakan setuju dan 9 orang atau 13.2% responden menyatakan sangat setuju.

2. Pada Pernyataan “Saya merasa mendapatkan tanggung jawab yang sama dengan seluruh pegawai lainnya” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 9 orang atau 13.2% responden menyatakan tidak setuju, 32 orang atau 47.1% responden


(51)

menyatakan kurang setuju, 21 orang atau 30.9% responden menyatakan setuju dan 6 orang atau 8.8% responden menyatakan sangat setuju.

3. Pada pernyataan “Saya dan pegawai lainnya saling menyemangati dalam bekerja” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 22 orang atau 32.4% responden menyatakan tidak setuju, 22 orang atau 32.4% responden menyatakan kurang setuju, 12 orang atau 17.6% responden menyatakan setuju dan 9 orang atau 13.2% responden menyatakan sangat setuju.

4. Pada pernyataan “Saya bersemangat dalam mengerjakan pekerjaan saya ini” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 30 orang atau 44.1% responden menyatakan tidak setuju, 27 orang atau 39.7% responden menyatakan kurang setuju, 5 orang atau 7.4% responden menyatakan setuju dan 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat setuju.

5. Pada pernyataan “Saya merasa senang dengan pekerjaan saya” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4 % responden menyatakan sangat tidak setuju, 22 orang atau 32.4% responden menyatakan tidak setuju, 22 orang atau 32.4% responden menyatakan kurang setuju, 12 orang atau 17.6% responden menyatakan setuju dan 9 orang atau 13.2% responden menyatakan sangat setuju.

6. Pada pernyataan “Saya merasa puas dengan kondisi pekerjaan saya selama ini” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 12 orang atau 17.6% responden


(52)

menyatakan tidak setuju, 27 orang atau 39.7% responden menyatakan kurang setuju, 17 orang atau 25.0% responden menyatakan setuju dan 9 orang atau 13.2% responden menyatakan sangat setuju.

7. Pada pernyataan “Pimpinan saya mampu menghargai hasil kerja saya” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 22 orang atau 32.4% responden menyatakan tidak setuju, 22 orang atau 32.4% responden menyatakan kurang setuju, 12 orang atau 17.6% responden menyatakan setuju dan 9 orang atau 13.2% responden menyatakan sangat setuju.

8. Pada pernyataan “Pimpinan mampu menempatkan diri ketika didalam maupun diluar lingkungan kerja” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 26 orang atau 38.2% responden menyatakan tidak setuju, 33 orang atau 48.5% responden menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 4.4% responden menyatakan setuju dan 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat setuju.

9. Pada pernyataan “Saya merasa pekerjaan saya sesuai dengan kemampuan saya” dapat digambarkan bahwa sebanyak 4 orang atau 5.9% responden menyatakan sangat tidak setuju, 14 orang atau 20.6% responden menyatakan tidak setuju, 18 orang atau 26.5% responden menyatakan kurang setuju, 19 orang atau 27.9% responden menyatakan setuju dan 13 orang atau 19.1% responden menyatakan sangat setuju.

10.Pada pernyataan “Saya merasa nyaman dengan kemampuan saya dalam bekerja” dapat digambarkan bahwa sebanyak 1 orang atau 1.5% responden


(53)

menyatakan sangat tidak setuju, 9 orang atau 13.2% responden menyatakan tidak setuju, 19 orang atau 27.9% responden menyatakan kurang setuju, 28 orang atau 41.2% responden menyatakan setuju dan 11 orang atau 16.2% responden menyatakan sangat setuju.

11.Pada pernyataan “Saya merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan” dapat digambarkan bahwa sebanyak 3 orang atau 4.4% responden menyatakan sangat tidak setuju, 15 orang atau 22.1% responden menyatakan tidak setuju, 18 orang atau 26.5% responden menyatakan kurang setuju, 20 orang atau 29.4% responden menyatakan setuju dan 12 orang atau 17.6% responden menyatakan sangat setuju.

12.Pada pernyataan “Setiap pegawai mendapatkan rasa aman yang sama dalam melakukan pekerjaan” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 9 orang atau 13.2% responden menyatakan tidak setuju, 22 orang atau 32.4% responden menyatakan kurang setuju, 22 orang atau 32.4% responden menyatakan setuju dan 15 orang atau 22.1% responden menyatakan sangat setuju.


(54)

4.3 Analisis Linier Berganda

Analisis linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas Gaya Kepemimpinan (X1) dan Komunikasi (X2) terhadap variabel terikat yaitu Kepuasan Kerja (Y).

Tabel 4.8 Variables Entered/Removed

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 komunikasi,

gaya_kepemimpi nana

. Enter

a. All requested variables entered.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Berdasarkan Tabel 4.8 disimpulkan hasil analisis statistik tiap indikator sebagai berikut.

Tabel 4.9

Analisis Linier Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.264 1.757 1.857 .068

gaya_kepemimpinan .120 .070 .124 2.718 .009

komunikasi .625 .053 .844 11.691 .000

a. Dependent Variable: kepuasan_kerja


(55)

Berdasarkan Tabel 4.9 maka persamaan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah :

Y = 3.264 + 0.120 X1 + 0.625 X2

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Konstanta (a) = 3.264, ini menunjukkan harga konstan, jika variabel gaya kepemimpinan dan komunikasi = 0, maka kepuasan kerja = 3.264.

2. Koefisien regresi b1 (X1) = 0.120, ini berarti bahwa variabel gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja, atau dengan kata lain jika gaya kepemimpinan ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka kepuasan kerja akan bertambah sebesar 0.120.

3. Koefisien Regresi b2 (X2) = 0.625, ini berarti bahwa variabel komunikasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja, atau dengan kata lain jika komunikasi ditingkatkan satu-satuan, maka kepuasan kerja akan bertambah sebesar 0.625.


(56)

4.4 Uji Hipotesis

4.4.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F (uji-F). Jika fhitung < ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika fhitung > ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikan dibawah 0,10 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (Pembilang) = k-1 df (Penyebut) = n-k keterangan:

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 68 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 3-1 = 2 2. df (penyebut) = 68-3 = 65

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5%.

Tabel 4.10

Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ANOVAb


(57)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 603.743 2 751.872 14.618 .000a

Residual 568.536 65 8.747

Total 1172.279 67

a. Predictors: (Constant), komunikasi, gaya_kepemimpinan

b. Dependent Variable: kepuasan_kerja

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Berdasarkan Tabel 4.10, hasil uji Fhitung menunjukkan nilai Fhitung = 14.618 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan nilai Ftabel = 3.14. Nilai Fhitung > Ftabel (14.618 > 3.14) dan tingkat signifikansi (0.0000 < 0.05) dengan hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu Gaya Kepemimpinan (X1) Komunikasi (X2) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Y) sebagai variabel terikat.

4.4.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik T (uji-t). Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,10 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Ttabel diperoleh dengan derajat bebas = n-k n = jumlah sampel

k = jumlah variabel yang digunakan df = derajat bebas = n-k = 68-3 = 65


(58)

Tabel 4.11

Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.264 1.757 1.857 .068

gaya_kepemimpinan .120 .070 .124 2.718 .009

komunikasi .625 .053 .844 11.691 .000

a. Dependent Variable: kepuasan_kerja

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel Gaya Kepemimpinan

Nilai Thitung variabel Gaya Kepemimpinan adalah 2.718 dan nilai Ttabel 1.668 maka thitung > ttabel (2,718 > 1,668) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan (0,009 < 0.05) secara parsial terhadap Kepuasan Kerja. Artinya, jika variabel Gaya Kepemimpinan ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,120.

2. Variabel Komunikasi

Nilai thitung variabel komunikasi adalah 11,691 dan nilai ttabel 1.668 maka thitung > ttabel (11,691 > 1.668) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel komunikasi berpengaruh positif dan signifikan (0,000 < 0,005) secara parsial terhadap Kepuasan Kerja. Artinya, jika variabel komunikasi ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka Kepuasan Kerja akan meningkat 0,625.


(59)

Koefisien determinan bertujuan untuk mengetahui signifikan variabel. Koefisien determinan melihat seberapa besar pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent. Koefisien determinan berkisar antara 0 < < 1. Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini :

Tabel 4.12

Uji Koefisien Determinasi ( )

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .952a .906 .903 2.95748

a. Predictors: (Constant), komunikasi, gaya_kepemimpinan Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.952 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan kepuasan kerja (dependent) dengan gaya kepemimpinan dan komunikasi (Independent) mempunyai hubungan yang erat yaitu sebesar 95,2%. Besarnya pengaruh variabel gaya kepemimpinan dan komunikasi terhadap variabel dependent kepuasan kerja ditunjukkan oleh nilai

Adjusted R Square sebesar 0.903, artinya variabel gaya kepemimpinan dan komunikasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja sebesar 90,3% sisanya sebesar 9,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

4.5 Uji Asumsi Klasik


(60)

Uji Normalitas penelitian ini dilakukan dengan analisis grafik yaitu grafik Histogram dan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Selain itu uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-smirnov. Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut:

4.5.1 Hasil Uji Normalitas dengan Histogram

Jika bentuk grafik tidak melenceng ke kiri atau kekanan, berarti variabel berdistribusi normal. Sebaliknya, jika bentuk grafik melenceng kekiri atau kekanan, berarti variabel tidak berdistribusi normal.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Gambar 4.2 Uji Normalitas dengan Histogram

Pada gambar 4.2 terlihat grafik tidak melenceng ke kiri atau kekanan, hal ini menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal.

4.5.2 Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual


(61)

Jika titik masih menyebar disekitar garis diagonal, maka data telah berdistribusi normal. Sebaliknya, jika titik tidak menyebar disekitar garis diagonal, maka data tidak berdistribusi normal.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Gambar 4.3 Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual

Pada gambar 4.3 terlihat titik-titik menyebar mengikuti data sepanjang garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

4.5.3 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smornov Test

Jika Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya jika Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data tidak bersidtribusi normal.


(62)

Tabel 4.13

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 68

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.91300774

Most Extreme Differences Absolute .077

Positive .062

Negative -.077

Kolmogorov-Smirnov Z .633

Asymp. Sig. (2-tailed) .818

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,818 diatas tingkat signifikansi 0,05.


(63)

4.5.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penyebaran atau variasi dari semua variabel yang diobservasi. Kriteria uji heteroskedastisitas yaitu apabila titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y maka disimpulkan suatu model regresi dianggap tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot

Pada gambar 4.4 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.


(64)

4.5.5 Uji Multikolinieritas

Gejala Multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas mana yang dijelaskan oleh variabel terikat lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel bebas lainnya. Dengan nilai:

a. Tolerance Value < 0,1 atau VIF > 5, maka terjadi multikolinieritas. b. Tolerance Value > 0,1 atau VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.

Tabel 4.14

Hasil Uji Multikolinieritas

Pada tabel 4.14 memperlihatkan semua nilai variabel bebas memiliki tolerance value > 0,1 atau VIF < 5. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.

4.6 Pembahasan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1(Constant) -3.264 1.757 -1.857 .068

gaya_kepemimpinan .120 .070 .124 1.718 .090 .276 3.620

komunikasi .625 .053 .844 11.691 .000 .276 3.620

a. Dependent Variable: kepuasan_kerja


(65)

Berdasarkan pengujian secara simultan diperoleh bahwa variabel gaya kepemimpinan dan komunikasi, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini terlihat dari hasil Fhitung (14.618) > Ftabel 3.14 dan tingkat signifikansinya 0,0000 < 0,05. Berdasarkan pengujian secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel gaya kepemimpinan dan komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Maka pengaruh dari variabel

independent terhadap variabel dependent adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja

Berdasarkan uji t, gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai positif 0.120 dan nilai thitung (2,718) yang lebih besar dari ttabel (1,668) dengan tingkat signifikansi 0,009. Artinya jika gaya kepemimpinan ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka kepuasan kerja akan mengalami peningkatan sebesar 0.120. Pada variabel kepemimpinan responden merasa apabila pemimpin memiliki gaya kepemimpinan sesuai dengan harapan pegawai maka akan memicu kepuasan kerja pegawai. Ini sesuai dengan pendapat Lodge dan Derek (1993:78) bahwa kepuasan kerja berkaitan erat terhadap kepemimpinan.


(66)

2. Pengaruh Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja

hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel komunikasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai 0.625 dan nilai thitung (11.691) yang lebih besar dari nilai ttabel (1.668) dengan tingkat signifikansi 0.000. artinya jika komunikasi ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka kepuasan kerja akan mengalami peningkatan sebesar 0.625.pada variabel komunikasi responden merasa komunikasi yang diarahkan jelas oleh pimpinan akan memicu kepuasan kerja pegawai. Ini sesuai dengan pernyataan Sutrisno (2009:82-84) yang mengatakan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh komunikasi.


(67)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil Uji – f variabel gaya kepemimpinan dan komunikasi, secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan.

2. Berdasarkan hasil Uji – t variabel gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan. Variabel komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan.

3. Hasil pengujian koefisien determinasi diperoleh nilai Adjusted R Square 0.903 berarti hubungan antara gaya kepemimpinan dan komunikasi terhadap kepuasan kerja 90,3%. Hal ini berarti hubungannya sangat erat. Sedangkan sisanya 9,7% lagi dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2Saran

1. Mengingat gaya kepemimpinan dan komunikasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Badan


(68)

perlu berbenah diri untuk lebih meningkatkan kepemimpinannya dan cara berkomunikasi didalam organisasi demi terciptanya kepuasan kerja pada pegawai.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat terus mengembangkan penelitian ini. Penelitian menggunakan 2 variabel bebas (gaya kepemimpinan dan komunikasi) untuk mengukur kepuasan kerja pegawai, dan keduanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.


(69)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepemimpinan

2.1.1 Pengertian Kepemimpinan

Menurut Sutrisno (2009:213) kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseorang untuk menggerakkan orang lain dengan memimpin, membimbing, mempengaruhi orang lain, untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang diharapkan. Mengingat bahwa apa yang digerakkan oleh seorang pemimpin bukan benda mati, tetapi manusia yang mempunyai perasaan dan akal, serta beraneka ragam jenis dan sifatnya, maka masalah kepemimpinan tidak dapat dipandang mudah. Kemauan seorang pemimpin merupakan suatu sarana untuk mencapai tujuan. Hal ini berarti bawahan dalam memenuhi kebutuhannya tergantung pada keterampilan dan kemampuan pemimpin.

Menurut Robbins dan Coulter (2010:146) pemimpin adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain dan memiliki otoritas manajerial. Kepemimpinan adalah apa yang dilakukan pemimpin. kepemimpinan merupakan proses memimpin sebuah kelompok dan mempengaruhi kelompok tersebut dalam mencapai tujuannya.

2.1.2 Teori Kepemimpinan

Menurut Robbins dan Coulter (2010 : 147), teori – teori awal kepemimpinan berfokus pada pemimpin (teori sifat) dan bagaimana pemimpin berinteraksi dengan anggota kelompoknya (teori perilaku).


(1)

4. Ibu Magdalena LLS,SE,MSI selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, arahan, saran, dan masukan selama penulisan skripsi ini.

5. Ibu, Dr, Sitti Raha Agoes Salim, MSC selaku Dosen Pembanding 1 yang turut meluangkan waktu dalam member kritik, arahan, saran, dan masukan untuk penyempurnaan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan

7. Kepada seluruh teman-teman Manajemen 2011 yang selalu membantu dan mendukung penulis.

Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya dan semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT.

Medan, Januari 2016 Penulis,


(2)

v DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1.2 Perumusan Masalah ... 1.3 Tujuan Penelitian ... 1.4 Manfaat Penelitian ... BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepemimpinan. .... ... 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan... 2.1.2 Teori Kepemimpinan... 2.1.3 Gaya Kepemimpinan... 2.1.4 Dimensi Kepemimpinan... 2.2 Komunikasi... 2.2.1 Pengertian Komunikasi... 2.2.2 Komponen Komunikasi ... 2.2.3 Bentuk Komunikasi ...

2.2.4 Tujuan Komunikasi ... 2.2.5 Dimensi Komunikasi... 2.3 Kepuasan Kerja ... 2.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja... 2.3.2 Teori Kepuasan Kerja... ... 2.3.3 Faktor-faktor Penyebab Kepuasan Kerja... 2.3.4 Dimensi Kepusan Kerja... 2.4 Penelitian Terdahulu... 2.5 Kerangka Konseptual ... 2.6 Hipotesis ... BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 3.3 Batasan Operasional ... 3.4 Operasional Variabel ... 3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 3.6 Populasi dan Sampel ... 3.6.1 Populasi ... 3.6.2 Sampel ...

Halaman v vii viii ix 1 1 7 7 8 9 9 9 9 11 15 15 15 16 19 20 20 22 22 23 24 26 26 29 31 32 32 32 32 33 36 36 36 36


(3)

3.7 Jenis Data ... 3.8 Metode Pengumpulan Data ... 3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 3.9.1 Uji Validitas ... 3.9.2 Uji Reliabilitas ... 3.10 Teknik Analisis Data... 3.10.1 Uji Regresi Linier Berganda ... 3.10.2 Uji Asumsi Klasik ... 3.11 Pengujian Hipotesis... ... BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 4.1.1 Profil Kepegawaian Daerah... 4.1.2 Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah... 4.1.3 Struktur Organisasi... 4.2 Analisis Deskriptif... 4.2.1 Karakteristik Responden... 4.2.2 Deskriptif Variabel... 4.3 Analisis Linier Berganda... 4.4 Uji Hipotesis... 4.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)... 4.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)... 4.4.3 Koefisien Determinasi ( )... 4.5 Uji Asumsi Klasik... 4.5.1 Uji Normalitas... 4.5.4 Uji Heteroskedastisitas... 4.5.5 Uji Multikolinieritas... 4.6 Pembahasan... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... DAFTAR PUSTAKA ...

37 38 39 39 39 44 44 45 46 49 49 49 50 52 54 54 58 74 76 76 77 79 80 80 83 84 85 87 89


(4)

vii DAFTAR TABEL

No. Tabel J u d u l Halaman

1.1 2.1 3.1 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14

Analisis Gaya Kepemimpinan... Penelitian Terdahulu... Operasional Variabel... Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja... Distribusi Responden Terhadap Gaya Kepemimpinan... Distribusi Responden Terhadap Komunikasi... Distribusi Responden Terhadap Kepuasan Kerja... Variabel Enter... Analisis Linier Berganda... Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)... Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)... Uji Koefisien Determinasi... Uji Kolmogorov-Smirnov... Uji Multikolinieritas...

6 26 34 55 56 57 58 59 64 70 74 74 77 78 79 82 84


(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Ga mba r J u d u l Halaman

2.1 4.1 4.2 4.3 4.4

Kerangka Penelitian... Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah... Uji Normalitas dengan Histogram... Uji Normalitas dengan P-P Plot... Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot...

31 53 80 81 83


(6)

ix DAFTAR LAMPIRAN

N o J u d u l Halaman

1 2

Kuesioner ... Kuesiner Pra Penelitian...

93 97