kalau ia mengalami rangsang tertentu. Sikap ini menjadi biasanya terhadap benda, orang, kelompok, nilai-nilai dan semua hal yang mendapat di sekitar manusia.
2.2. Masyarakat
Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang atau dengan sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh mempengaruhi satu sama lain
Shadily, 1993 : 47 . Pengaruh dan pertalian kebatinan yang terjadi dengan sendirinya disini menjadi unsur yang sine qua non yang harus ada dalam masyarakat, bukan hanya
menjumlahkan adanya orang – orang saja, diantara mereka harus ada pertalian satu sama lain.
2.2.1. Masyarakat dan Jenisnya
Masyarakat adalah satu kesatuan yang berubah yang hidup karena proses masyarakat yang menyebabkan perubahan itu. Masyarakat mengenal kehidupan yang tenang, teratur dan
aman, disebabkan oleh karena pengorbanan sebagian kemerdekaan dari anggota – anggotanya, baik dengan paksa maupun sukarela. Pengorbanan disini dimaksudkan menahan
nafsu atau kehendak sewenang– wenang, untuk mengutamakan kepentingan dan keamanan bersama, dengan paksa berarti tunduk kepada hukum–hukum yang telah ditetapkan negara
dan sebagainya dengan sukarela berarti menurut adaptasi dan berdasarkan keinsyafan akan persaudaraan dalam kehidupan bersama itu.
Cara terbentuknya masyarakat mendatangkan pembagian dalam : a.
Masyarakat Paksaan, umpamanya negara, masyarakat tawanan ditempat tawanan dan sebagainya;
b. Masyarakat merdeka, yang terbagi pula dalam :
Universitas Sumatera Utara
1. Masyarakat alam nature yaitu yang terjadi dengan sendirinya suku, golongan, yang
bertalian karena darah atau keturunan, umumnya yang masih sederhana sekali kebudayaanya dalam keadaan terpencil atau tak mudah berhubungan dengan dunia
luar ; dan 2.
Masyarakat budidaya, terdiri karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan keagamaan yaitu antara lain kongsi perekonomian, koperasi gereja dan sebagainya.
2.2.2. Asal Masyarakat
Bermacam–macam penyelidikan dijalankan, untuk mendapat jawaban tentang asal masyarakat, tetapi tidak satupun yang dapat ditegaskan benar semua, Pendapat hanya
merupakan kira–kira dan pandangan saja antara lain, orang berkesimpulan bahwa manusia tidak dapat hidup seorang diri, hidup dalam gua dipulau sunyi umpamanya selalu ia akan
tertarik kepada hidup bersama dalam masyarakat, karena: a.
Hasrat yang berdasar naluri kehendak diluar pengawasan akal untuk memelihara keturunan, untuk mempunyai anak, kehendak akan memaksa ia mencari istri
hingga masyarakat keluarga terbentuk; b.
Kelemahan manusia selalu terdesak ia untuk mencari kekuatan bersama, yang terdapat dalam berserikat dengan orang lain, sehingga berlindung bersama–sama
dan dapat pula mengejar kebutuhan kehidupan sehari – hari dengan tenaga bersama;
c. Aristoteles berpendapat, bahwa manusia ini adalah zoon politikon, yaitu mahluk
sosial yang hanya menyukai hidup berkelompok atau sedikitnya mencari teman untuk hidup bersama lebih suka dari pada hidup sendiri.
Lain dari pada Aristoteles, maka Bergson lahir 1895 berpendapat, bahwa manusia ini hidup bersama bukan karena oleh persamaan melainkan oleh karena perbedaan yang
Universitas Sumatera Utara
terdapat dalam sifat, kedudukan dan sebagainya, demikian oleh karena pendapat ini berdasar kepada pelajaran dialektika, yang mencoba melihat kebenaran dalam kenyataan dengan
mengadakan perbedaan dan perbandingan.
2.2.3. Pengembangan Masyarakat