Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan resiko pembiayaan adalah Non Performing Financing NPF. Non Performing Financing NPF adalah analog dari
Non Performing Loan NPL pada bank konvensional merupakan rasio Financing menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola pembiayaan
bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah dan
semakin besar pula kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada
bank lain. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet. Rasio NPF ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
NPF = x 100
F. Profitabilitas
1. Pengertian Profitabilitas Bank
Menurut Malayu Hasibuan profitabilitas bank adalah kemampuan suatu bank untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam presentase. Profitabilitas pada
dasarnya adalah laba rupiah yang dinyatakan dalam presentase profit.
20
Profitblitas suatu perusahaan data diukur dengan menghubungkan antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan
kekayaan atau asset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan perusahaan
19
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, edisi kedua, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2006, h. 65.
20
Malayu SP. Hasibuan, Dasar
– dasar perbankan Jakarta: Bumi Aksara, 2002, h.100.
operating asset. Operating asset adalah semua aktiva kecuali investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam kegiatan atau usaha
memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok perusahaan.
2. Return On Asset ROA
Return On Asset ROA merupakan rasio untuk mengukur manajemen bank dalam mengelola asset guna memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan.
Rasio ini sering juga disebut sebagai Return On Investment. Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama return on investasi atau return on total asset
merupakan rasio yang menunjukkan hasil return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROA juga merupakan suatu ukuran tentang efektifitas manajemen
dalam mengelola investasinya. Disamping itu hasil dari pengembalian investasi menunjukkan produktifitas dari seluruh dana perusahaan, baik dalam modal pinjaman
maupun modal sendiri. Semakin kecil rendah rasio ini semakin tidak baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio inidigunakan untuk mengukur efektivitas dari seluruh
perusahaan.
21
Semakin besar Return On Asset ROA suatu bank, maka semakin besar tingkat keuntungan bank dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan
asset.
22
Return On Asset ROA adalah indikator yang akan menunjukkan bahwa
21
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. Raja Grafind Persada, 2008, h. 201.
22
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, h. 280.
apabila rasio ini meningkat, maka aktiva bank telah digunakan dengan optimal untuk memperoleh pendapatan.
Meski ada beragam indikator penilaian profitabilitas yang lazim digunakan bank, peneliti akan menggnakan rasio ROA, dengan beberapa alasan antara lain:
1. Rasio Return On Asset ROA memperhitungkan bagaimana kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitasnya dan manajerial efisiensi
secara menyeluruh. Dendawijaya menjelaskan bahwa:
“Rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan, semakin besar ROA suatu
bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut
dari segi penggunaan aktiva.” 2. Penilaian kesehatan bank yang dilakukan oleh Bank Indonesia dilihat dari aspek
rentabilitas profitabilitas dilakukan dengan menggunakan indikator Return On Asset ROA.
23
Perhitungan profitabilitas bank dilakukan dengan menggunakan rasio Return On Asset ROA atau tingkat pengembalian aktiva. Rumusnya adalah:
ROA = x 100
23
Rahmat Dwi, Analisis Pengaruh KAP terhadap ROA pada PT. Bank Mandiri Cabang Makassar, Skripsi Universitas Makassar, 2011, h. 26.
G. Kerangka Teori Konseptual