Jenis Diversifikasi Diversifikasi Perusahaan

19 komponen yang beroperasi pada lingkungan wilayah ekonomi lain IAI, 2002. Selanjutnya operasi dalam lingkungan wilayah ekonomi dengan risiko dan imbalan yang berbeda secara signifikan tidak boleh dikelompokkan ke dalam segmen geografis yang sama. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam mengidentifikasi segmen geografis, mencakup kondisi ekonomi dan politik, hubungan antar operasi dalam wilayah geografis, kedekatan geografis operasi, dan risiko mata uang IAI, 2002.

b. Tujuan Diversifikasi

Menurut Haberberg dan Rieple 2003 dalam Kurniasari dan Purwanto 2011:7-8, diversifikasi perusahaan memiliki beberapa tujuan sebagai berikut: 1 To Seek Growth and Capture Value Added Tujuan pertumbuhan dan nilai tambah dapat terpenuhi ketika perusahaan berinvestasi pada usaha yang memberikan keuntungan bagi perusahaan sehingga kinerja perusahaan semakin meningkat. 2 To Spread Risk Tujuan meratakan risiko dimaksudkan bahwa dengan berinvestasi pada beberapa usaha maka risiko yang dimiliki oleh satu usaha tidak berpengaruh secara total terhadap 20 perusahaan karena dapat diimbangi oleh return yang diperoleh dari usaha yang lain. 3 To Prevent a Competitor from Gaining Ground Tujuan ini dimaksudkan untuk mencegah penguasaan usaha yang memiliki sumber daya strategis yang memberikan nilai tambah oleh pesaing. 4 To Achieve Synergy Sinergi dimaksudkan sebagai kemampuan untuk mencapai sesuatu dengan melakukan kombinasi antara segmen usaha yang tidak bisa dicapai jika segmen usaha tersebut bekerja sendiri-sendiri. 5 To Control the Supply or Distribution Chain Tujuan ini dimaksudkan untuk mengendalikan rantai pasokan atau distribusi penjualan. 6 To Fulfill the Personal Ambition of the Senior Managers Tujuan memenuhi ambisi manajer berkaitan dengan reward yang akan diterima. Dengan manajer melaksanakan strategi diversifikasi usaha maka ruang lingkup tugas manajer akan semakin banyak sehingga reward yang akan diterima juga diharapkan akan semakin besar. 21

c. Hipotesis Diversifikasi

Dalam hubungan diversifikasi dan manajemen laba terdapat dua teori hipotesis yaitu agency conflict hypotesis dan earnings volatility hypotesis Mehdi dan Seboui, 2011:179-180. 1 Hypothesis Agency Conflict Hipotesis ini didasarkan pada penelitian terdahulu yang menyimpulkan bahwa diversifikasi mungkin memperkuat asimetri informasi, menyebabkan keragaman budaya dan mendorong misalokasi investasi. Kesimpulan ini menyiratkan bahwa diversifikasi dapat menjadi dasar yang menguntungkan untuk terjadinya fenomena manajemen laba. 2 Hypothesis Earnings Volatility Hipotesis ini didasarkan pada penelitian terdahulu yang menunjukkan perusahaan terdiversifikasi diharapkan menghasilkan variabilitas laba yang lebih rendah, karena laba yang dihasilkan dari berbagai unit perusahaan ini kurang berkorelasi sempurna. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen laba melalui akrual sangat terbatas, karena akrual pada perusahaan yang terdiversifikasi cenderung dihapuskan. 22

3. Ukuran Perusahaan

Menurut Niresh dan Velnampy 2014:57 ukuran dari suatu perusahaan adalah jumlah dari berbagai kapasitas produksi dan kemampuan yang dimiliki perusahaan atau jumlah dari berbagai layanan perusahaan yang dapat disediakan secara bersamaan kepada pelanggan. Ukuran dari suatu perusahaan juga merupakan faktor utama dalam menentukan profitabilitas dari suatu perusahaan. Sedangkan menurut Anggraini, 2013:5 ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Ukuran perusahaan tidak hanya menunjukan seberapa besar kecilnya suatu perusahaan, tetapi juga kemampuan suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya sehingga dapat meningkatkan penjualan dan laba bagi perusahaannya. Penggunaan total aset pada penghitungan ukuran perusahaan karena total aset yang ada pada perusahaan merupakan suatu modal bagi perusahaan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan mendanai investasi atau proyek yang menguntungkan Fransiska dan Hermawan, 2013:4164. Llukani 2013:142 dalam penelitiannya menyatakan bahwa perusahaan berukuran besar maupun kecil melakukan manajemen laba untuk menghindari pelaporan laba kecil yang negatif atau laba kecil menurun. 23 Ukuran perusahaan dianggap menarik karena ukuran perusahaan yang kecil dianggap lebih banyak melakukan praktik manajemen laba daripada perusahaan besar. Hal ini dikarenakan perusahaan kecil lebih ingin memperlihatkan kondisi perusahaan yang selalu berkinerja baik agar investor menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut Anggit dan Shodiq, 2014:2. Perusahaan yang berukuran besar memiliki basis pemegang kepentingan yang lebih luas, sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan publik dibandingkan dengan perusahaan kecil Anggraini, 2013:6. Selain itu, perusahaan berukuran besar juga lebih mendapatkan perhatian dari masyarakat sehingga dalam melaporkan laporan keuangannya mereka akan melaporkannya sesuai dengan kondisi sebenarnya Anggit dan Shodiq, 2014:9. Sedangkan menurut Shen dan Chih 2007:1011 dalam penelitiannya menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Perusahaan besar mungkin memiliki lebih banyak aset lancar, dengan kata lain perusahaan besar memiliki kemampuan yang lebih untuk melakukan manajemen laba Kim et. al, 2003:5.

4. Manajemen Laba

Menurut Ronen dan Varda Yaari 2008 dalam Omid 2015:47 manajemen laba memiliki definisi yang berbeda-beda. Definisi ini

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

4 106 86

Pengaruh profitabilitas, leverage, umur, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)

4 44 154

PENGARUH DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS, DIVERSIFIKASI OPERASI DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang list di Bursa Efek Indonesia, Bursa Efek Australia dan Bursa Efek Singapura tahun 2014)

0 6 171

PENGARUH DIVERSIFIKASI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PENGARUH DIVERSIFIKASI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan di Bursa Efek Indonesia).

1 4 13

DIVERSIFIKASI, KINERJA PERUSAHAAN DAN PELAPORAN PENGARUH DIVERSIFIKASI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan di Bursa Efek Indonesia).

0 3 21

PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, FREE CASH FLOW, DAN DEBT RATIO TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 2 27

Hubungan diversifikasi operasi dan diversifikasi geografis terhadap manajemen laba (studi empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014.

3 9 141

PENGARUH DIVERSIFIKASI TERKAIT DAN DIVERSIFIKASI TIDAK TERKAIT TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 – 2013.

0 1 21

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 18