Tujuan dan Manfaat penelitian Metode Penelitian Teknik Observasi

struktur kehidupan dalihan na tolu dan struktur pemerintahan sebagai penyokong kegiatan ekonomi kreatif.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana perubahan fungsi ulos dan juga modifikasi yang dilakukan agar ulos menjadi ekonomi kreatif mempunyai nilai uang pada masyarakat Batak. Pertanyaan penelitian yang akan diajukan adalah : 1. Apa saja fungsi ulos bagi masyarakat Batak-Toba ? 2. Bagaimana modifikasi ulos yang ada saat ini ? 3. Bagaimana kaitan antara modifikasi ulos dan ekonomi kreatif ?

1.4. Tujuan dan Manfaat penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modifikasi kain ulos yang telah dilakukan dan bagaimana caranya agar masyarakat sekarang tetap melestarikan ulos batak dengan cara menenun bukan hanya menggunakan bahan kimia. Tetap menjaga kelestarian ulos sebagai simbol masyarakat Batak. Hasil penelitiian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca untuk mengenal tentang seluk beluk tenun Batak Toba serta upaya pelestarian tenun Batak Toba dengan modifikasi yang telah dilakukan oleh masyarakat Desa Parbubu II. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan dan kepustakaan di bidang Antropologi.

1.5. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 hingga Januari 2015. Lokasi penelitian yaitu di Desa Parbubu Sapuran Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Sebagai perbandingan dalam melihat ulos saya juga melihat ke daerah Pematang Siantar dan Balige, hal tersebut bertujuan untuk meluaskan pemahaman mengenai pentingnya pelestarian ulos dan perbedaan ulos setiap tempat serta modifikasi yang dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan secara etnografi. Peneliti akan mengungkapkan native’s point of view 3 Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan lansung di lapangan. Proses pengamatan tersebut dengan cara . Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap ulos batak, serta bagaiman fungsi dan penggunaan ulos batak pada masyarakat batak pada era globalisasi sekarang ini.

a. Teknik Observasi

3 Native’s point of view adalah mencoba menjelaskan fenomena-fenomena dalam masyarakat dengan sudut pandang masyarakat itu sendiri. mengamati cara pembuatan, siapa pelakunya, pola apa yang dilakukan pada setiap ulos, waktu, peristiwa serta aktivitas yang dilakukan oleh para penenun ulos. Penulis melakukan observasi secara langsung dengan mendatangi rumah penduduk yang ada di Desa Parbubu II. Sebagian besar perempuan yang tinggal di desa ini melakukan kegiatan bertenun. Alasan yang paling mendasar adalah untuk menambah kebutuhan rumah tangga. Karena apabila hanya mengandalkan hasil panen padi saja maka tidak akan mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Penulis juga melihat secara langsung bagaimana proses pembuatan benang yang dipintal. Sebelum dipintal maka benang terlebih dahulu dikanji. Observasi dalam bentuk partisipasi dan juga non partisipasi. Dalam penelitian yang akan dilakukan mencakup pada dua bentuk observasi, yaitu proses observasi kepada para penenun ulos yang masih menggunkan alat tenun dan proses obsevasi bagaimana ulos masih dikembangkan bukan hanya untuk acara resmi tetapi juga dapat digunakan pada segala tempat. Observasi yang peneliti lakukan adalah sebentuk pengamatan terhadap kegiatan partonun atau individu yang bertenun di daerah Desa Parbubu II dan juga melakukan observasi terhadap individu yang memiliki keterkaitan terhadap ulos, dalam hal ini peneliti melakukan proses observasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Merdi Sihombing sebagai desainer kain tenun ulos terhadap kain ulos pada saat sekarang ini.

b. Teknik Wawancara