Arti dan Makna Nilai

Budaya Kerja Organisasi Pemerintah 16 keperluannya. Oleh karena itu untuk menciptakan produk barang atau jasa diperlukan kerjasama internal maupun eksternal agar produk tersebut dapat memenuhi standard yang dipersyaratkan oleh pelanggan. Untuk kerjasama yang intensif perlu diciptakan jaringan kerja yang menerobos kekakuan birokrasi seperti jaringan kerja horisontal, vertikal dan diagonal; 3. Orientasi pada pencegahan lebih baik dari pada memperbaiki kesalahan, karena biaya perbaikan akan menjadi lebih mahal dan mempengaruhi daya saing. Falsafah yang terkenal untuk kegiatan itu antara lain Do it right at the first time, Zero Defect Zero biscrepencies; 4. Untuk mencegah pemborosan agar mutu menjadi lebih baik perlu diperhatikan hal-hal berikut: pembiayaan, yang antara lain meliputi penilaian inspeksi, pengujian dan tugas lain, pencegahan latihan, mencari penyebab, koreksi, pengembangan, kegagalan kerusakan, perbaikan, kerja ulang, kurang waktu, kegagalan eksternal penghentian jaminan, kerusakan, kehilangan pelanggan, keluhan dan perbaikan; 5. Mutu terletak pada sumbernya, yang berarti setiap SDM adalah inspektur kualitas bagi pekerjaannya. Untuk mencapai tingkat optimal cara kerja seperti itu diperlukan, kerjasama melalui kelompok tertentu, mereka diberi pelatihan dan peralatan teknik untuk pemecahan masalah, sehingga mereka mampu mencegah kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi; Modul Diklat Prajabatan Golongan III 17 6. Mutu dapat diraih melalui cara perbaikan yang berkesinambungan, hal ini merupakan falsafah manajemen yang mendekatkan tantangan atau tuntutan dengan cara kerja melalui proses yang berkesinambungan dan mencapai kemenangan kecil. Dalam hal ini ide-ide dari kelompok akan banyak berperan dalam upaya memperbaiki terus menerus.

B. Arti dan Makna Nilai

1. Arti dan Makna Nilai Budaya Kerja Pengertian nilai didefinisikan oleh banyak pakar dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, selain itu pengertian nilai juga dapat ditemui dalam kebijakan, antara lain sebagai berikut: a. Pengertian nilai dari sudut pandang dan disiplin ilmu, diambil dari buku Handbook of Administrative Ethic, yang diedit oleh Terry L. Cooper dan Marcel Dekker 1994 antara lain sebagai berikut: Arti Umum: Nilai merupakan inti dari pilihan moral, yang berkaitan dengan etika dalam administrasi manajemen; Arti Sempit: Nilai-nilai merupakan sesuatu yang dianggap “baik”, “menyenangkan”, atau “penting”, “manfaat”; Arti Luas: Nilai merupakan semua yang dianggap baik, kewajiban, kebijakan, keindahan, kebenaran dan luhur; Budaya Kerja Organisasi Pemerintah 18 Dari sudut Antropologi: Nilai adalah suatu konsepsi, eksplisitimplisit, berbeda di antara kelompok, yang dijadikan dasar untuk memilih cara, alat, tujuan yang tersedia dalam bertindak William Frankena; Dari sudut Psikologi: Nilai adalah pandangan metafisikkepercayaan mikrokosmos tentang manusia, apa sebenarnya diri manusia itu dan tindakannya terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Sehingga mampu menilai untuk mengambil sikap dan menentukan perilakunya Clyde Kluckhohn; Dari sudut Sosiologi: Nilai erciri pada kelompok dan merupakan tolok ukur nilai batin individu yang memerlukan tuntutan masyarakat Erikson. b. Harold F. Gortner dalam makalahnya Values and Ethic, menyusun klasifikasi nilai sebagai berikut: 1 Nilai-nilai ekonomi seperti : rasional, ilmiah, efisiensi, nilai terukur dengan materi, tujuan yang terukur, campur tangan minimal, dan tergantung kekuatan pasar; 2 Nilai-nilai sosial, seperti : kemanusiaan, keamanan, kenyamanan, keselarasan, efisiensi, kepraktisan; 3 Nilai-nilai demokratik, seperti : kepentingan, kepatuhan, aktualisasi diri, hak-hak minoritas, kebebasankemerdekaan, ketepatan; 4 Nilai-nilai briokratik, seperti kemampuan teknik, spesialisasi, tujuan yang ditentukan, lugas dalam tindakan, rasional, stabilitas, tugas terstruktur; 5 Nilai- nilai profesional, seperti: keahlian, kewenangan memutuskan, penolakan kepentingan pribadi, Modul Diklat Prajabatan Golongan III 19 pengakuandiakui masyarakat, komitmen kerja, kewajiban sosial manfaat bagi pelanggan, disiplin. c. Nilai adalah dasar pertimbangan yang berharga bagi seseorang atau organisasi untuk menentukan sikap dan perilaku dalam menghadapi suatu masalah atau kejadian. Dengan demikian nilai adalah suatu makna yang berfungsi untuk: a Memberikan tujuan, arti, kesenangan dan nilai pada kehidupan untuk melakukan sesuatu; b Mempermudah dalam membuat keputusan; c Menentukan bagaimana kita melihat dan memahami persoalan; d Memberi arti, makna dan signifikansi pada masalah tertentu; dan e Ada yang bersifat sesaat dan ada juga yang permanen Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI No. 25 KEPM.PAN42002. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan nilai budaya kerja adalah pilihan nilai-nilai moral dan etika yang dianggap baik dan positif, meliputi nilai sosial budaya positif yang relevan, norma atau kaidah, etika dan nilai kinerja produktif yang bersumber dari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Nilai tersebut dipedomani secara individu atau kelompok yang dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja dalam rangka pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat. Budaya Kerja Organisasi Pemerintah 20

C. Nilai Budaya Kerja Yang Melekat Pada