Fukujoshi Kakujoshi Setsuzokujoshi Shuujoshi

25 Sedangkan dalam www.wiktionary.org bahwa joshi dalam bahasa Jepang adalah kata yang berfungsi sebagai penggabung antar kata dan merupakan hubungan frasa yang menunjukkan objeknya. Joshi merupakan tambahan dan tidak berkonjugasi berubah bentuk.

2.2 Klasifikasi, Fungsi, dan Makna Partikel dalam Bahasa Jepang

Masih ada perbedaan pendapat dalam pengelompokan jenis-jenis partikel. Ada yang mengelompokkan partikel menjadi empat jenis dan ada juga yang mengelompokkannya menjadi enam jenis. Para ahli yang mengelompokkannya menjadi empat jenis menyebutkan kakujoshi, setsuzokujoshi, fukujoshi dan shuujoshi sebagai jenis-jenis partikel. Sedangkan para ahli yang mengelompokkan partikel menjadi enam jenis menambahkan kantoojoshi dan kakarijoshi sebagai jenis partikel selain keempat jenis partikel tersebut. Bahkan selain jenis-jenis partikel tersebut ada satu lagi yang sering dikatakan sebagai jenis partikel yakni heiritsujoshi Sudjianto, 2007: 4. Berikut adalah beberapa pendapat mengenai jenis jenis partikel 助 詞 dalam bahasa jepang : Menurut Situmorang 1997:36-37 bahwa jenis-jenis partikel 助詞 antara lain:

1. Fukujoshi

副助詞 yakni Joshi yang menghubungkan kata-kata yang ada sebelumnya dengan kata-kata yang ada pada bagian berikutnya. Partikel- Universitas Sumatera Utara 26 partikel yang termasuk ke dalam fukujoshi antara lain: ほ い え わ

2. Kakujoshi

格助詞 yakni Joshi biasa dan dipakai setelah taigen nomina untuk menyatakan hubungan satu suku kata bunsetsu dengan bunsetsu lainnya. Partikel-partikel yang termasuk ke dalam kakujoshi antara lain:

3. Setsuzokujoshi

接 続 助 詞 yakni Joshi yang menghubungkan bagian- bagian kalimat penyambung kalimat. Partikel-partikel yang termasuk ke dalam setsuzokujoshi antara lain:

4. Shuujoshi

終 助 詞 yakni Joshi yang dipakai pada bagian akhir kalimat untuk menyatakan pertanyaan, rasa heran, keragu-raguan, harapan atau rasa haru pembicara. Partikel-partikel yang termasuk shuujoshi antara lain: あ わ Secara umum, dalam www.wiktionary.org, joshi dalam bahasa Jepang berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu: 1. Kakujoshi 格助詞 yaitu partikel yang tidak mengalami perubahan, dan menunjukkan hubungan makna dalam sebuah kalimat. Contoh: 2. Heiritsujoshi 並立 yaitu partikel yang menggabungkan dua buah benda dalam sebuah kalimat. Contoh: Universitas Sumatera Utara 27 3. Shuujoshi 終助詞 yaitu partikel yang ditambahkan di akhir kalimat atau paragraf, dapat menambahkan makna berupa pertanyaan, larangan, maupun kesan. Contoh: あ わ 4. Fukujoshi 副 助 詞 yaitu partikel yang secara keseluruhan berfungsi layaknya seperti kata keterangan atau adverbia yang muncul di belakang kakujoshi, kata keterangan adverb maupun kata benda. Contoh: え ほ 5. Setsuzokujoshi 接 続 助 詞 yaitu partikel yang berfungsi sebagai penghubung yang menunjukkan kaitan antara kalimat dan kalimat berikutnya. Contoh: Sugihartono 2001:ix mengelompokkan Joshi dalam 4 kelompok besar, yaitu: 1. Kakujoshi 格助詞 dan masih banyak lainnya. 2. Setsuzokujoshi 接続助詞 3. Kakarijoshi dan Fukujoshi 係助詞 , 副助詞 : dan masih banyak lainnya. Universitas Sumatera Utara 28 Sedangkan Hirai dalam Sudjianto 2007 : 181 menyatakan bahwa berdasarkan fungsinya joshi dapat dibagi menjadi empat macam sebagai berikut: 1 Kakujoshi Joshi yang termasuk kakujoshi pada umumnya dipakai setelah nomina untuk menunjukkan hubungan antara nomina tersebut dengan kata lainnya. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya dan . 2 Setsuzokujoshi Joshi yang termasuk setsuzokujoshi dipakai setelah yoogen doushi, i- keiyoushi, na-keiyoushi atau setelah jodooshi untuk melanjutkan kata-kata sebelumnya terhadap kata-kata yang ada pada bagian berikutnya. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya 場 手 dan 3 Fukujoshi Joshi yang termasuk fukujoshi dipakai setelah berbagai macam kata. Seperti kelas kata fukushi, fukujoshi berkaitan erat dengan bagian kata berikutnya. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya わ え ほ い い dan

4 Shuujoshi

Joshi yang termasuk shuujoshi pada umumnya dipakai setelah berbagai macam kata pada bagian akhir kalimat untuk menyatakan suatu pernyataan, larangan, seruan, rasa haru, dan sebagainya. Joshi yang termasuk kelompok Universitas Sumatera Utara 29 ini misalnya あ わ dan . Diantara berbagai pendapat tentang klasifikasi partikel, yang paling banyak ditemukan adalah klasifikasi yang membagi partikel ke dalam 4 kelompok, yakni: Kakujoshi, Setsuzokujoshi, Fukujoshi, dan Shuujoshi. 2.3 Fungsi dan Makna Partikel Bakari Secara umum partikel bakari memiliki 6 fungsi dan makna Sugihartono, 2001: 103, sebagai berikut: 1. Menunjukkan tingkatan atau bobot suatu perkiraan Contoh: 時間 あ 映画 見 行 San ji kan bakari hima ga atta node eiga o mini itta Karena kira-kira ada tiga jam waktu luang, saya menonton film 2. Menunjukkan kondisi yang ada setelah berlangsungnya sesuatu lakuan Contoh: 日本 来 日本語 い Mada nihon e kita bakari de, nihongo ga yoku wakaranai. Karena baru saja datang ke Jepang, maka belum mengerti bahasa Jepang. 3. Menunjukkan arti “Hanya” Contoh: Universitas Sumatera Utara 30 あ 人 家 本 い 外 い Ano hito wa ie de hon bakari yonde ite, chotto mo soto ni denain desu ne. Dia hanya baca buku di rumah, sedikit pun tak keluar rumah. 4. Menunjukkan kondisi yang akan terjadi atau dilakukan, banyak digunakan dalam bentuk “...n bakari ni” [... ] Contoh: 準備 終わ 旅行 出 い Sukkari junbi ga owatte, ryokou ni dekakeru bakari ni natte imasu. [saya] akan berangkat wisata dan baru saja selesai persiapan. 5. Menunjukkan arti “ Tidak hanya...tetapi juga...” dalam bentuk “bakari denaku” [ ] Contoh: 高橋 英語 ランス語 ス イン語 Takahashi-san wa, Eigo bakari de naku Furansu-go mo Supein-go mo dekiru. Sdri Takahashi tidak hanya bisa bahasa Inggris, tetapi bisa juga bahasa Perancis, dan bahasa Sepanyol. 6. Menunjukkan penegasan dalam bentuk idiom “...tai bakari ni...”[... い ...] Universitas Sumatera Utara 31 Contoh: ラソン 優 勝 う う い 小林 毎朝 起 い あ ン い Marason ni yuushoo shitai bakari ni, kobayashi-san mai asa hayaoki o shite toreeningu o kakasanai Hanya karena ingin juara pada Marathon, Sdri Kobayashi setiap pagi bangun pagi-pagi dan tak melupakan latihan. Sedangkan menurut Sudjianto 2007:9-12 secara umum partikel bakari memiliki 8 fungsi dan makna yaitu: 1. Partikel bakari dapat dipakai setelah verba bentuk ta bentuk lampau untuk menyatakan beberapa saat waktu yang sudah berlalu dimulainya, selesainya, atau berakhirnya suatu aktivitas. a. Ima tsuita bakari desu. b. Ano hito wa ima itta bakari desu. c. Kaigi ga owatta bakari desu. 2. Partikel bakari dapat dipakai setelah nomina atau setelah verba bentuk te untuk menyatakan keterbatasan aktivitas atau keadaan yang ada sebelumnyalah yang sering dilakukan atau sering terjadi. Fungsi partikel bakari ini hampir sama dengan fungsi partikel dake. a. Gakkou de wa eigo bakari naratte iru. b. Amir-kun wa mainichi manga bakari yondeiru. c. Nina-san wa naite bakari iru. d. Asonde bakari ite wa ikemasen. Universitas Sumatera Utara 32 3. Partikel bakari dapat dipakai partikel de sehingga menjadi bakari de. Partikel bakari de biasanya dipakai setelah verba bentuk kamus atau setelah adjektiva-i bentuk kamus untuk menggabungkan dua kata, dua bagian kalimat, atau dua ungkapan yang berlawanan. Fungsi partikel bakari ini pun hampir sama dengan partikel dake. a. Kare wa se ga takai bakari de, chikara wa nai. b. Kare wa iu bakari de, nani mo shinakatta. 4. Partikel bakari sama dengan partikel dake yang dapat ditambah kata denaku sehingga menjadi bakari denaku. Partikel bakari denaku biasanya dipakai dalam pola kalimat ‘...bakari denaku,...mo...’yang berarti ‘Tidak hanya...,...pun... a. Nihongo bakari denaku, eigo mo jouzu desu. 5. Partikel bakari dapat dipakai setelah verba bentuk kamus untuk menyatakan aktivitas yang ada sebelumnya itu belum dilakukan, namun akanbisa dilakukan. Kegiatan yang akanbisa dilakukan tersebut merupakan satu-satunya kegiatan yang tersisa dari rangkaian kegiatan- kegiatan lain yang sudah dilakukan atau sudah terjadi. a. Junbi ga owatte, ato wa, shuppatsu suru bakari desu. b. Kisha wa eki ni hairu bakari no tokoro de tomatte shimatta. 6. Partikel bakari dapat dipakai setelah kata-kata yang menyatakan jumlah untuk menyatakan perkiraan jumlah, batas, atau derajat tertentu. Fungsi partikel bakari ini sama dengan fungsi partikel kuraigurai atau partikel hodo. a. Kami o gojuumai bakari kudasai. Universitas Sumatera Utara 33 b. Jippun bakari omachi kudasai. 7. Partikel bakari bisa ditambah partikel ni sehingga menjadi bakari ni. Partikel bakari ni bisa dipakai setelah verba bentuk lampau, adjektiva-i bentuk lampau, adjektiva-na bentuk lampau, atau setelah nomina yang ditambah verba bentuk datta. Pemakaian partikel bakari ni ini berfungsi untuk menyatakan sebab-akibat atau alasan. Bagian kalimat yang ada sebelum partikel bakari ni merupakan sebab-sebab atau alasan, sedangkan bagian kalimat yang ada pada bagian berikutnya merupakan akibat yang bisa terjadi. a. Yudan shita bakari ni jiko o okoshite shimatta. 8. Partikel bakari dapat dipakai pada pola kalimat ‘...bakari ka,...mo...’. partikel bakari pada pola ini biasa dipakai setelah nomina, verba bentuk kamus, adjektiva-i bentuk kamus, atau setelah adjektiva-na. Fungsi partikel bakari pada pola ini adalah untuk menggabungkan dua kata atau dua ungkapan yang setara. Kata atau ungkapan yang ada setelah partikel bakari merupakan tambahan bagi kata atau ungkapan yang ada sebelumnya. a. Kare wa Nihongo bakari ka, eigo mo jouzu desu b. Kare wa hiragana to katakana bakari ka, kanji mo kake-ru. Menurut Chino 2008:69-71 fungsi partikel bakari secara umum dibagi kedalam 5 fungsi, sebagai berikut: 1. Menunjukkan suatu perkiraan jumlah terbanyak; berlawanan dengan kurai dan hodo, bakari cenderung hanya cenderung mengarah kepada jumlah terendah: “paling-paling” Universitas Sumatera Utara 34 一万 貸 い Ichiman-en bakari kashiteitadakemasenka. Boleh anda pinjami saya, ya paling-paling 10.00 yen?. 2. “Tidak hanya...tapi juga”. a. 原 ア 歌 う い Harada-san wa piano bakari denaku, uta mo umai-n desu yo. Harada tidak hanya bagus dalam memainkan piano tetapi juga dalam bernyanyi. b. 英語 ランス語 勉強 い Eigo bakari denaku, Furansu-go mo benkyou shitai-n desu. Saya mau belajar tidak hanya bahasa Inggris, tetapi juga bahasa Perancis. 3. Menekankan ketunggalan perbuatan oleh kata yang mendahuluinya: “hanya, kecuali” a. 課長 頃ウイスキ い Kachou wa konogoro uisuki bakari nonde imasu ne. Kepala bagian minum wiski melulu akhir-akhir ini, ya? b. 課長 頃ウイスキ い Kachou wa konogoro uisuki o yonde bakari imasu ne. Yang dilakukan kepala bagian akhir-akhir ini hanya minum wiski saja, ya? 4. Dipakai setelah verba –ta: “baru saja” 父 今帰 Universitas Sumatera Utara 35 Chichi wa ima kaette kita bakari desu. Ayah baru saja pulang [sampai ke rumah]. 5. Menekankan alasan atau sebab dalam frasa bakari ni: “hanya karena, hanya karena”. 山 政治家 い 結婚 苦労 う い Yamada-san wa seiji-ka to kekkon shita bakari ni, kurou shite iru. Hanya karena Yamada menikah dengan seorang politisi, ia menghadapi masa sulit.

2.4 Fungsi dan Makna Partikel Hodo