Misalnya karena suami impoten, lama menderita sakit, banyak istri-istri lain hingga suami jarang mendatangi yang bersangkutan,
lama bertugas ditempat yang jauh, dan lain-lain.
27
Jelaslah bahwa eksploitasi perempuan yang selama ini timbul adalah konsekuensi dari banyak sistem yang tidak adil. Banyak perempuan
yang berperan sebagai pekerja seks dalam dunia pertama datang dari dunia kedua, ketiga dan keempat. Di Indonesia dan di tempat lain banyak dari
mereka diperdagangkan dari negeri lain untuk melayani permintaan jumlah pelanggan yang meningkat.
Betapa tidak adilnya dunia bagi para wanita, mereka membutuhkan keadilan yang layak dan kesejahteraan dalam kehidupan mereka.
5. Dampak dari Prostitusi
Kartini Kartono Berpendapat banyak tentang dampak dari prostitusi sebagaimana tertulis dalam buku Patologi Sosial, diantaranya:
a. Menimbulkan dan menyebarluaskan penyakit kelamin dan kulit
Penyakit yang paling sering terjadi ialah syphilis dan gonorrhoe kencing nanah. Terutama syphilis, apabila tidak mendapatkan
pengobatan yang sempurna bisa menimbulkan cacat jasmani dan rohani pada diri sendiri dan anak keturunan. Antara lain ialah: 1
Congential syphilis sipilis herediterketurunan yang menyerang bayi semasih dalam kandungan, sehingga terjadi abortuskeguguran atau
bayi lahir mati. Jika bayi bisa lahir biasanya kurang bobot, kurang
27
kartini Kartono, Patologi Sosial-Jilid I, h. 245-247.
35
darah, buta, tuli, kurang inteligensinya, defect rusak cacat mental dan defect jasmani lainnya. 2 Syphilis amenita, yang mengakibatkan
cacat mental ringan, retardasi atau lemah ingatan dan imbisilitas. Sedangkan yang berat bisa mengakibatkan serangan epilepsi atau ayan,
kelumpuhan sebagian dan kelumpuhan total, bisa jadi idiot psikotik, atau menurunkan anak idiocy.
b. merusak sendi-sendi kehidupan keluarga
Suami-suami yang tergoda pelacur biasanya melupakan fungsinya sebagai kepala keluarga, sehingga keluarga menjadi berantakan.
c. Memberikan dampak buruk pada anak-anak remaja pada kriminal dan
obat-obatan Dampak buruk bagi remaja adalah adanya pengaruh demoralisasi
kepada lingkungan khususnya anak-anak muda remaja pada masa puber dan adolesensi serta berkorelasi dengan kriminalitas dan
kecanduan bahan-bahan narkotika ganja, morfin, heroin, dan lain- lain.
d. Merusak sendi-sendi moral, susila, hukum dan agama
Terutama sekali menggoyahkan sendi perkawinan, sehingga menyimpang dari adat kebiasaan, norma hukum, dan agama karena
digantikan dengan pola pelacuran dan promiskuitas yaitu digantikan dengan pola pemuasan kebutuhan seks dan kenikmatan seks yang
awut-awutan, murah serta tidak bertanggung jawab. Bila pola pelacuran ini telah membudaya maka rusaklah sendi-sendi kehidupan
keluarga yang sehat.
36
e. Adanya pengeksploitasian manusia oleh manusia lain
Pada umumnya wanita-wanita pelacur ini hanya menerima upah sebagian kecil saja dari pendapatan yang harus diterimanya, karena
sebagian besar harus diberikan kepada germo, calo-calo, centeng- centeng, pelindung dan lain-lain. Dengan kata lain ada sekelompok
manusia benalu yang memeras darah dan keringat para pelacur ini. f.
Menyebapkan terjadinya disfungsi seksual Misalnya: impotensi, anorgasme, nymfomania, satyriasis, ejakulasi
premature yaitu pembuangan sperma sebelum zaakar melakukan penetrasi dalam vagina atau liang sanggama, dan lain-lain.
28
C. High Speed