12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur 1. ISO
a. Pengertian ISO
Berdasarkan bahasa yunani, iso berarti sama. Sedangkan kepanjanganya yang berarti The International Organization for
Standardization. Menurut Indranata 2006:6 ISO adalah suatu federasi badan standar nasional seluruh dunia yang berasal lebih dari 100 negara,
satu dari tiap negara. ISO adalah organisasi non-pemerintah yang didirikan pada tahun 1947. ISO mempunyai misi meningkatkan
standarisasi dan aktivitas yang terkait di dunia dengan pandangan mempermudah pertukaran internasional dari barang dan jasa, dan untuk
mengembangkan kerjasama dalam bidang aktivitas intelektual, sains, teknik dan ekonomi. Hasil pekerjaan ISO dalam persetujuan internasional
yang mana dipubikasikan sebagai standar internasional. Sekertariat ISO berlokasi di Jenewa, Swiss. Adapun tujuannya menyediakan dan
mempromosikan standar internasional yang dibutuhkan oleh pasar. Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ISO adalah
sebuah penghargaan yang diberikan oleh sebuah badan sertifikasi yang berwenang kepada perusahaan atau organisasi, dimana pihak yang terkait
telah lulus dalam pengujian untuk mendapatkan sertifikat ISO secara legal.
13
b. Memahami Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000
Menurut Gaspersz 2005:10 dalam ISO 9001:2000 and Continual Quality yang diterjemahkan oleh PT. Gramedia Pustaka
Utama, sistem manajemen mutu adalah struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur-prosedur, proses-proses, dan sumber sumber daya untuk
penerapan manajemen mutu. Suatu sistem manajemen mutu merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk
manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk barangjasa terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu.
Menurut Indranata 2006:6 ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen mutu. ISO 9001:2000 menetapkan
persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, yang bertujuan untuk menjamin bahwa
organisasi akan memberikan produk yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan ini merupakan
kebutuhan spesifik dari pelanggan, dimana organisasi yang dikontrak itu bertanggung jawab untuk menjamin kualitas dari produk-produk tertentu,
atau merupakan kebutuhan dari pasar tertentu, sebagaimana ditentukan oleh organisasi.
14 ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak
menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk barang danatau jasa. Tidak ada kriteria penerimaan produk dalam ISO
9001:2000, sehingga kita dapat menginspeksi suatu produk terhadap standar-standar produk. ISO 9001:2000 hanya sistem manajemen mutu.
Dengan demikian apabila ada organisasi yang mengiklankan bahwa produknya telah memenuhi standar internasional, itu merupakan hal yang
salah dan keliru, karena seyogianya manajemen organisasi hanya boleh menyatakan bahwa sistem manajemen mutunya yang telah memenuhi
standar internasional, bukan produk berstandar internasional, karena tidak ada kriteria pengujian produk dalam ISO 9001:2000. Untuk
pengujian produk di Indonesia diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Produk LS-Pro yang beberapa diantaranya sudah mendapat akreditasi
dari Komite Akreditasi Nasional KAN.
c. Sejarah ISO