Design Akad Mudharabah di BNI Syari’ah Isi Kontrak Mudharabah BNI Syari’ah

BAB IV ANALISIS

‘AQDU AL-IDZ’AN DALAM PERJANJIAN KONTRAK MUDHARABAH DI BANK NEGARA INDONESIA SYARI’AH DITINJAU DARI FIKIH MUAMALAT

A. Design Akad Mudharabah di BNI Syari’ah

Dalam Pembuatan kontrak mudharabah di BNI Syari’ah melalui beberapa tahapan, di mulai dari awal terjadinya akad sampai akad dapat diberlakukan kepada kedua belah pihak, pihak nasabah dan pihak bank, yaitu: 1. Pihak nasabah mengajukan permohonan pembiayaan Mudharabah kepada BNI Syari’ah dengan memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam fikih muamalat. 2. Bank akan menganalisa kelayakan nasabah untuk memperoleh pembiayaan mudharabah dari bank, dengan analisa 5C: Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition of economi. 3. Bank dan Nasabah melakukan tawar-menawar pembiayaan mudharabah. 4. Kesepakatan terjadi antara bank dan nasabah masih dalam bentuk ucapan belum terealisasi dalam bentuk tulisan. 5. Sebagai bukti yang akan mengikat perjanjian antara Bank dan nasabah, kesepakatan dicantumkan dalam bentuk kontrak standart pembiayaan mudharabah. Alur Design Kontrak Mudharabah di BNI Syari’ah 64 1 2 3 4 Keterangan: NASABAH BNI SYARI”AH ESEPAKATAN PEMBIAYAAN KONTRAK PERJANJIAN 1. Pihak nasabah mengajukan permohonan pembiayaan Mudharabah kepada BNI Syari’ah dengan memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi berdasarkan ketentuan BNI Syari’ah. 2. Bank akan menganalisa kelayakan nasabah memperoleh pembiayaan dengan analisa 5C: Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition of economi. 3. Terjadinya negosiasi sampai kepada kesepakatan para pihak. 4. Kesepakatan direalisasikan dalam bentuk kontrak perjanjian tertulis.

B. Isi Kontrak Mudharabah BNI Syari’ah

Isi kontrak Mudharabah dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Bagian Pendahuluan Pada bagian pendahuluan kontrak Mudharabah ini, dibagi menjadi tiga sub bagian yang terdiri dari: a. Sub bagian pembuka. Dalam sub bab bagian ini memuat judul perjanjian adalah “Akad Pembiayaan Mudharabah”. Sudah jelas bahwa judul tersebut mencakup isi dari kontrak yang akan dilakukan. b. Sub bagian identitas para pihak Pada sub bagian ini dicantumkan identitas para pihak yang mengikatkan diri dalam kontrak dan siapa saja yang menandatangani kontrak mudharabah. c. Sub bagian penjelasan Pada sub bagian ini, alasan pembiayaan mudharabah dijelaskan, yakni: 1 Bahwa dalam rangka menjalankan dan memperluas kegiatan usahanya, nasabah meminta kepada bank untuk menyediakan danamodal yang akan dipergunakan untuk modal kerja dalam rangka pembiayaan modal kerja, pendapatankeuntungan usaha itu akan dibagi antara bank dan nasabah secara proporsional sesuai dengan kontribusi danamodal dari masing-masing pihak. 2 Bahwa bank menyetujui untuk memberikan danamodal untuk nasabah selaku pengelola dana dalam kegiatan usaha. 2. Bagian isi Pada bagian isi, ada empat hal yang dicantumkan, a. Klausula definisi Klausula ini mencantumkan berbagai definisi untuk keperluan kontrak Mudharabah. Klausula definisi ini bertujuan untuk mengefisienkan klausula selanjutnya karena tidak perlu diadakan pengulangan definisi, pada kontrak mudharabah ini klausula definisi dicantumkan pada pasal 1 ayat 1 sampai ayat 8, yakni: 1. Agunan adalah jaminan yang diserahkan Penerima Pembiayaan kepada Bank dalam rangka pemberian Pembiayaan Mudharabah sebagaimana dimaksud dalam UU tentang Perbankan. 2. Mudharabah adalah penanaman dana dari Bank selaku pemilik dana shahibul maal kepada Penerima Pembiayaan selaku pengelola dana Mudharib untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan menggunakan metode bagi pendapatan revenue sharing antara Para Pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati. 3. Nisbah bagi hasil adalah rasioperbandingan pembagian keuntungan bagi hasil berdasarkan kesepakatan antara Bank dan Penerima Pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam Akad Pembiayaan ini. 4. Bagi Pendapatan adalah pendapatan revenue sharing adalah pendapatan yang dihitung dari total pendapatan pengelolaan mudharabah. 5. Prinsip Syari’ah adalah prinsip syari’ah sebagaimana dimakud dalam Pasal 1 angka 13 Undang-undang No.7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998. 6. Hari Kerja Bank Adalah hari kerja bank Indonesia 7. Cidera Janji adalah Peristiwa-peristiwa sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 20 akad Pembiayaan ini yang menyebabkan Bank dapat menghentikan seluruh atau sebagian DanaPokok Pembiayaan, menagih dengan seketika dan sekaligus jumlah kewajiban Penerima Pembiayaan sebelum berakhirnya jangka waktu dalam akad pembiayaan ini. 8. Pembiayaan adalah pembiayaan mudharabah. b. Klausula transaksi Klausula transaksi adalah klausula-klausula yang berisi tentang transaksi yang akan dilakukan, klausula transaksi ini dicantumkan pada pasal 2 sampai pasal 25 yang berisi tentang maksimum Pembiayaan, Tujuan Pembiayaan, Bentuk Pembiayaan, Jangka Waktu, Realisasi Pembiayaan, Nisbah Bagi Hasil, Pengembalian Pembiayaan, Denda dan Ganti Rugi, Agunan, Asuransi Barang Agunan, Beban Biaya-biaya, Penyelenggaraan Rekening, Hak Bank untuk Menolak Realisasi Dana Pembiayaan dan Mengakhiri Jangka Waktu, Kuasa Atas Rekening Penerima Pembiayaan, Hak dan Kewajiban Bank, Hak dan Kewajiban Penerima Pembiayaan, Pernyataan dan Jaminan Penerima Pembiayaan, Pembatasan Terhadap Penerima Pembiayaan, Peristiwa Cidera Janji Wanprestasi, Korespondensi, Penyelesaian Sengketa, Addendum, Pasal Tambahan. c. Klausula spesifik Klausula ini mengatur hal-hal yang spesifik dalam transaksi mudharabah, hal-hal yang spesifik dalam kontrak adalah: 1 Pokok pinjamam dalam kontrak ini sebesar Rp. 300.000.000,- tiga ratus juta rupiah 2 Jangka waktu pembiayaan berlangsung selama 12 bulan 3 Nisbah bagi hasil ditentukan berdasarkan EBR, EBR saat ini sebesar 14 pertahun. 4 Agunan dalam kontrak adalah: a Sebidang tanah dan bangunan gudang, an Ny. X Asmanah yang beralamat di JL. Damai Raya No. 5 Cipete Utara JAKSEL, senilai Rp. 350.000.000,- tiga ratus juta rupiah d. Klausula ketentuan umum Klausul ini antara lain mengatur tentang penyelesaian sengketa, pilihan hukum, pemberitahuan dan lain-lain, klausula ini diatur di pasal 19 dan 20, yakni: 1. Para pihak sepakat apabila dalam memahami atau melaksanakan Akad pembiayaan ini terjadi sengketa maka para pihak akan menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat. 2. Apabila dalam waktu 30 tiga puluh hari sejak cara musyawarah untuk mufakat telah diupayakan tetapi tidak dapat menyelesaikan perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi maka para pihak sepakat untuk bersama-sama menunjuk dan member kuasa kepada Badan Arbitrase Syariah Nasional BASYARNAS untuk memberikan keputusannya berdasarkan keadilan dan kepatutan menurut hukum Islam yang dilakukan menurut prosedur berarbitrase yang ditetapkan oleh BASYARNAS. 3. Putusan BASYARNAS tersebut bersifat final dan mengikat Para Pihak final and biding. 4. Para Pihak bersepakat memilih tempat pelaksanaan arbitrase dikota tempat cabang Bank berada atau BASYARNAS yang berdomisili paling dekat dengan Kantor Bank atau yang ditunjuk sesuai kesepakatan Bank dan Penerima Pembiayaan. 5. Pelaksanaan eksekusi putusan BASYARNAS sesuai dengan ketentuan pasal 59 Undang-undang No 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengkata, Para Pihak sepakat bahwa Bank dapat meminta pelaksanaan eksekusi putusan BASYARNAS tersebut pada setiap Pengadilan Negeri diwilayah hokum Republik Indonesia. 3. Pada bagian penutup, ada dua hal yang dicantumkan dalam kontrak mudharabah ini, yaitu: a. Sub bagian kata penutup Sub bagian kata penutup menerangkan bahwa kontrak mudharabah ini dibuat dan ditandatangani oleh: 1 Pihak bank, yang diwakili oleh Tuan Fauzan, Wakil Kepala Divisi I, Divisi Perbankan Syariah PT. Bank BNI Syari’ah tbk. 2 Pihak nasabah, Tuan Ujang Wahydin Direktur Utama dari PD. Almuawanah Sentosa. 3 Saksi-saksi, saksi pertama Imam Asmuni, bertempat tinggal di Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru Jaksel. Saksi kedua Mia Muliawati, bertempat tinggal di Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru Jaksel. b. Sub bagian ruang penempatan tanda tangan, Pada bagian ini, terdapat ruang penempatan tanda tangan para pihak yang terkait dalam kontrak mudharabah, yaitu ruang taanda tangan untuk: a Bank, yang di wakili oleh Tuan Fauzan b Nasabah: Tuan Ujang Wahyudin c Saksi-saksi, Imam Asmuni dan Mia Muliawati d Notaris, Dadang, S.H

C. Analisis Design Kontrak