Konsep Cerita Calon Arang Karya Pramoedya Ananta Toer: Analisis Sosiosastra

- 16 - BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep

Agar peneliti dan pembaca mendapatkan gambaran yang jelas mengenai rancangan penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional 2005: 588 dijelaskan: konsep memiliki arti sebagai berikut: 1. rancangan atau buram surat, 2. ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret, 3. gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang dipergunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Berdasarkan pengertian tersebut, dalam mencari dan memahami definisi atau pengertian yang tepat mengenai suatu istilah yang konkret, sering terdapat perbedaan ide, pendapat dari para ahli atau peneliti mengenai makna dan pengertian istilah tersebut. Seperti yang disebutkan Malo 1985: 47 “konsep-konsep yang dipakai dalam ilmu sosial walaupun kadang-kadang istilahnya sama dengan yang digunakan sehari-hari, namun makna dan pengertiannya dapat berubah”. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti akan menjabarkan atau mendefinisikan istilah yang dianggap berbeda maknanya di dalam penelitian ini. Istilah-istilah tersebut merupakan konsep yang berfungsi sebagai pedoman atau pendukung bagi peneliti. Konsep-konsep itu adalah sebagai berikut:

1. Sosiologi

Secara etimologi Ratna 2003: 1 menyatakan: sosiologi berasal dari akar kata socious Yunani yang berarti ‘kawan’, ‘teman’, ‘bersatu’, dan logos yang berarti ‘berbicara’, ‘perkataan’, ‘sabda’. Jadi, sosiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang teman yang berkenaan dengan masyarakat atau dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari manusia dan kehidupannya. Universitas Sumatera Utara - 17 - Perkembangan berikutnya mengalami perubahan makna, soiosocius berarti ‘masyarakat’, dan logos berarti ‘ilmu’. Jadi sosiologi berarti ilmu mengenai asal- usul pertumbuhan evolusi masyarakat, ilmu yang mempelajari keseluruhan jaringan hubungan antarmanusia dalam masyarakat . Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang erat sekali hubungannya dengan masyarakat, sosiologi mencoba mempelajari segala sesuatu tentang manusia dalam masyarakat, baik dalam hubungan antara individu, individu dengan kelompok, serta antara kelompok dengan kelompok. Jadi dapat dikatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari seluk-beluk masyarakat, baik secara ekonomi, politik, budaya, yang merupakan sebuah proses perubahan sosial yang pada gilirannya akan membentuk interaksi sosial, kelompok sosial, dan lembaga-lembaga sosial.

2. Sastra

Sastra adalah hasil karya manusia pengarang berdasarkan kreatifitas dalam mengungkapkan apa yang telah disaksikan, dialami dan direnungkan dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Seperti yang dinyatakan Damono 2002: 1 “sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya, bahasa itu merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam sastra ditampilkan gambaran kehidupan sosial dalam pengungkapan keindahan bahasa yang digunakan pengarang.

3. Sosiologi Sastra

Ratna 2004: 339 mengatakan “sosiologi sastra adalah analisis karya sastra dalam kaitannya dengan masyarakat”. Jadi, sosiologi merupakan kajian terhadap suatu karya Universitas Sumatera Utara - 18 - sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatannya baik yang berhubungan dengan penciptanya, gambaran masyarakat dalam karya itu, maupun pembacanya.

4. Karya Sastra

Karya sastra adalah karangan imajinatif yang berhubungan dengan pemberian arti maupun peningkatan nilai kehidupan manusia itu sendiri www.google.co.idqwtcassle.kemudian.com. Jadi, karya sastra merupakan hasil ciptaan pengarang dengan imajinasinya yang berisi tentang nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan manusia sehari-hari.

2.2 Landasan Teori