2. Perlindungan anak tidak langsung, yaitu:
a Orangtua mereka yang terlibat dalam usaha-usaha perlindungan anak terhadap
berbagai ancaman dari luar dan dari dalam dirinya. b
Mereka yang bertugas mengasuh, membina dan mendampingi anak dengan berbagai cara.
c Mereka yang terlibat mencegah anak yang kelaparan, mengusahakan kesehatan
dan sebagainya dengan berbagai cara. d
Mereka yang menyediakan sarana mengembangkan diri anak. e
Mereka yang terlibat dalam pelaksanaan sistem peradilan. Kepada mereka harus diberikan penyuluhan, bimbingan, pendampingan dan mengusahakan
perlindungan anak di berbagai bidang kehidupan dan penghidupan mencari nafkah.
2.5 Hak-hak Anak
Hak-hak anak adalah merupakan alat untuk melindungi anak dari kekerasan dan penyalahgunaan.Hak anak dapat menciptakan saling menghargai pada setiap manusia.
Penghargaan terhadap hak anak hanya bisa dicapai apabila semua orang, termasuk anak-anak sendiri, mengakui bahwa setiap orang memiliki hak yang sama, dan kemudian menerapkannya
dalam sikap dan perilaku yang menghormati, mengikutsertakan dan menerima orang lain. Tujuan Hak-hak anak adalah untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan
untuk mencapai potensi mereka secara penuh, serta memiliki akses terhadap pendidikan dan perawatan kesehatan, tumbuh di lingkungan yang sesuai, mendapat informasi tentang hak-hak
mereka dan berpartisipasi secara aktif di masyarakat.Sedangkan Konvensi Hak-Hak Anak adalah sebuah perjanjian internasional yang mengakui hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya
dari anak-anak.Perjanjian ini diadopsi oleh perserikatan bangsa-bangsa pada tanggal 20 November 1989.
Negara Indonesia adalah salah satu Negara yang meratifikasi Konvensi Hak-Hak Anak dan karena itu mempunyai komitmen menurut hukum nasional untuk menghormati, melindungi,
mempromosikan dan memenuhi hak-hak anak di Indonesia.Agar terwujud, maka pemerintah dan seluruh dunia harus dapat menghormati dan menjunjung tinggi Hak-hak anak, melalui undang-
undang yang mereka kembangkan di tingkat nasional.Namun demikian, agar anak-anak dapat menikmati hak-hak mereka, secara penuh konvensi itu harus dihormati dan dipromosikan oleh
semua anggota masyarakat mulai dari orangtua untuk mendidik kepada anak-anak sendiri. Prinsip-prinsip Konvensi Hak Anak:
1. Non-diskriminasi dan kesempatan yang sama.
Semua anak memiliki hak yang sama. Konvensi ini berlaku untuk semua anak, apapun latar belakang etnis, agama, bahasa, budaya atau jenis kelamin. Tidak perduli
darimana mereka dating atau dimana mereka tinggal, apa pekerjaan orangtua mereka, apakah mereka cacat, atau mereka kaya atau miskin. Semua anak harus memiliki
kesempatan yang sama untuk mencapai potensi mereka sepenuhnya. 2.
Kepentingan terbaik dari anak. Kepentingan terbaik bagi anak harus menjadi pertimbangan utama ketika membuat
keputusan yang mungkin berdampak pada anak.Ketika orang dewasa membuat keputusan, mereka harus berfikir bagaimana keputusan mereka itu berdampak pada
anak-anak.
3. Hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan.
Anak mempunyai hak untuk hidup.Anak harus memperoleh perawatan yang diperlukan untuk menjamin kesehatan fisik, mental, dan emosi mereka serta juga
perkembangan intelektual, sosial dan kultural. 4.
Partisipasi anak. Anak mempunyai hak untuk mengekspresikan diri dan didengar.Mereka harus
memiliki kesempatan untuk menyatakan pendapat tentang keputusan yang berdampak pada mereka dan pandangan mereka harus dipertimbangkan. Berkaitan dengan ini,
usia anak, tingkat kematangan, dan kepentingan mereka yang terbaik harus selalu diingat bila mempertimbangkan idea atau gagasan anak Joni dan Zulchaina,
1999:33-46. Secara internasional, diakui tentang adanya hak anak sebagaimana dimaksud dalam
Konvensi Hak Anak PBB yang telah diratifikasi dengan KEPRES No.361990, dimana dinyatakan anak-anak seperti juga halnya dengan orang dewasa memiliki hak dasar sebagai
manusia.Akan tetapi karena kebutuhan-kebutuhan khusus dan kerawanannya, maka hak-hak anak perlu diperlakukan dan diperhatikan secara khusus.Hak anak adalah bagian dari hak asasi
manusia yang wajib dijamin, dilindingi dan dipenuhi oleh orangtua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan Negara.
Adapun Hak Anak menurut KEPRES tersebut adalah: 1.
Hak untuk hidup yang layak. Setiap anak memiliki hak untuk kehidupan yang layak dan terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan dasar mereka termasuk makanan, tempat tinggal dan perawatan kesehatan. 2.
Hak untuk berkembang. Setiap anak berhak untuk tumbuh kembang secara wajar tanpa halangan.Mereka
berhak mendapatkan pendidikan, bermain, bebas mengeluarkan pendapat, memilih agama, mempertahankan keyakinannya dan semua hak yang memungkinkan mereka
berkembang secara maksimal sesuai potensinya. 3.
Hak untuk dilindungi. Setiap anak berhak untuk dilindungi dari segala bentuk tindakan kekuasaan,
ketidakpedulian dan eksploitasi. 4.
Hak untuk berperan serta. Setiap anak berhak untuk berperan aktif dalam masyarakat dan di negaranya termasuk
kebebasan untuk berekspresi, kebebasan untuk berinteraksi dengan orang lain dan menjadi anggota suatu perkumpulan.
5. Hak untuk memperoleh pendidikan.
Setiap anak berhak menerima pendidikan tingkat dasar, pendidikan tingkat lanjutan harus dianjurkan dan dimotivasi agar dapat diikuti oleh sebanyak mungkin anak.
2.6 Kota Layak Anak