pabrik. Akses jalan alternatif hanya melalui jalan Sisingamangaraja XII dan jalan Pertahanan sebagai jalan primer.
4.2 Kecamatan Medan Amplas
Kecamatan Medan Amplas terletak di wilayah tengggara Kota Medan dengan batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Johor; b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang;
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang; d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Kota dan Kecamatan Medan
Denai. Kecamatan Medan Amplas dengan luas wilayah 14,58 KM
2
Kecamatan Medan Amplas adalah daerah pintu gerbang Kota Medan di sebelah Timur yang merupakan pintu masuk dari daerah lainnya di Sumatera Utara
maupun Propinsi lainnya melalui transportasi darat, dengan penduduknya 104,455 jiwa.
Sasaran lokasi penelitian yang diambil adalah rumah, rumah toko, lahan kosong, dan pabrik-pabrik yang terkena masalah pembebasan lahan yang berada
langsung di lokasi penelitian dan punya keterkaitan dengan kajian pengadaan lahan pembangunan jalan Studi kasus
Fly Over Amplas Medan, seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008 USU Repository © 2008
Sumber: Data penelitian lapangan, 2008 Gambar 4.4 Rumah toko terkena pembebasan lahan
Sumber: Data penelitian lapangan, 2008 Gambar 4.5 Rumah toko terkena pembebasan lahan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008 USU Repository © 2008
Sumber: Data penelitian lapangan, 2008 Gambar 4.6 Unit perkantoran yang terkena proses pembebasan lahan
Sumber: Data penelitian lapangan, 2008 Gambar 4.7 Lahan dan areal pabrik yang terkena pembebasan lahan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008 USU Repository © 2008
4.3. Kondisi Lokasi Penelitian
Situasi dan kondisi lokasi penelitian untuk lahan pembangunan jalan Fly
Over Amplas Medan ini secara administrasi dan proses pembebasannya masih menemui kendala, baik itu dari masyarakat langsung maupun dari instansi
pemerintah sendiri. Dilihat dari sarana infrastruktur, kualitas jalan sebenarnya sudah memadai tetapi melihat perkembangan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan
seperti sarana transportasi dengan akses jalan yang ada sekarang ini masih dalam kondisi baik sementara volume kendaraan semakin banyak mengakibatkan
kemacetan maksimal yang sering terjadi khususnya pada jam-jam tertentu. Jalan Sisingamangaraja XII dan jalan Pertahanan serta jalan-jalan sekunder lainnya yang
menyebar sepanjang jalan. Kondisi jalan ini cukup baik dengan lebar ± 20 meter
Sumber: Data penelitian lapangan, 2008 Gambar 4.8 Lahan dan areal yang terkena pembebasan lahan sebelah selatan
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008 USU Repository © 2008
Sumber: Data penelitian lapangan, 2008 Gambar 4.9 Lahan dan areal yang terkena pembebasan lahan sebelah utara
Perkembangan kawasan ini cukup pesat yang ditandai dengan banyaknya pembangunan rumah, rumah toko dan pabrik-pabrik di kawasan ini. Hasil survey
melalui identifikasi lapangan terhadap rumah, rumah toko, pabrik-pabrik, perkantoran dan fungsi bangunan lainnya yang secara terencana tercatat lebih dari
108 kepemilikan yang terdiri dari rumah toko, pabrik-pabrik, perkantoran dan fungsi bangunan lainnya yang tersebar, baik yang luasannya kecil, sedang maupun besar .
Rumah toko, pabrik-pabrik, perkantoran dan fungsi bangunan lainnya ini tersebar di dua kelurahan seperti kelurahan Timbang Deli dan kelurahan Amplas. Umumnya
skala rumah toko mendominasi dengan jumlah yang besar.
Syarifuddin Hutabarat : Kajian Pengadaan Lahan Pembangunan Jalan Studi Kasus : Flyover Amplas Medan, 2008 USU Repository © 2008
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Masalah-masalah ekonomi dan sosial yang sering timbul sehubungan dengan penggunaan pengadaan lahan yang masih sering terjadi tanpa memperhitungkan
waktu. Para pengambil kebijakan yang dalam hal ini pemerintah Kota Medan sering dihadapkan kepada dua masalah, dimana harus mengambil keputusan yang disatu
pihak harus dapat mengambil kebijaksanaan yang memaksimumkan penerimaannya dalam jangka pendek. Tetapi kebijakan inilah yang mengakibatkan pengadaan lahan
masyarakat akan mengalami penurunan nilai atau deflasi. Dalam hal kebijakan ini memberikan dasar bagi pembicaraan tentang ekonomi lahan, yang akan diterapkan
pada pengadaan lahan untuk pembangunan Jalan Layang FO Fly Over Amplas
Medan.
5.1. Karakteristik Responden