Standar Mutu BahanProduk Bahan yang digunakan

2.5. Proses Produksi

Secara Umum, proses pengolahan kelapa sawit menjadi CPO Crude Pa lm Oil dan inti sawit dapat dibagi menjadi 6 tahapan stasiun kerja, yaitu: 1. Stasiun Penerimaan Buah 2. Stasiun Perebusan Sterilizing 3. Stasiun Penebahan Thressing 4. Stasiun Kempa Digesting and Pressing 5. Stasiun Klarifikasi Minyak Clarification 6. Stasiun Pengolahan Biji

2.5.1. Standar Mutu BahanProduk

Pengolahan TBS Tandan Buah segar di pabrik bertujuan untuk memperoleh minyak kelapa sawit yang berkualitas. Proses tersebut berlangsung cukup panjang dan memerlukan kontrol yang cermat dimulai dari pengangkutan TBS atau brondolan dari TPH Tempat Pemungutan Hasil ke pabrik sampai dihasilkannya minyak sawit dan hasil sampingnya. Pada dasarnya ada dua macam olahan utama pengolahan TBS di pabrik, yaitu: 1. Minyak sawit yang merupakan hasil pengolahan daging 2. Minyak inti sawit yang dihasilkan dari ekstraksi inti sawit. Serat, cangkang, dan tandan kosong adalah merupakan hasil sampingan dari proses pengolahan kelapa sawit. Tandan kosong dapat diolah kembali dengan menggunakan incenera tor menjadi bunch a sh yang digunakan menjadi pupuk, sementara serat dan cangkang dapat digunakan sebagai bahan bakar boiler. Universitas Sumatera Utara Tingkat efektivitas dan efisiensi pengolahan kelapa sawit salah satunya dipengaruhi oleh derajat kematangan buah yang dapat diketahui melalui sortir buah sebelum diolah. Agar proses di PKS dapat berjalan dengan efektif dan efisien maka perlu diterapkan standar kematangan buah yang dipanen. Tabel 2.3. Derajat Kematangan Buah yang Telah Distandarkan No Fraksi Buah Persyaratan Sifat fisik Jumlah Brondolan 1 Fraksi 00 F-00 Sangat mentah Tidak ada 2 Fraksi 0 F-0 Mentah 1-12,5 buah luar 3 Fraksi 1 F-1 ≤ 20 Kurang mentah 12,5 – 25 buah luar 4 Fraksi 2 F-2 ≥ 68 Matang 25 – 50 buah luar 5 Fraksi 3 F-3 ≥ 68 Matang 50 – 75 buah luar 6 Fraksi 4 F-4 12 Lewat matang 75- 100 buah luar 7 Fraksi 5 F-5 12 Terlalu matang Buah dalam ikut membrondol 8 Brondolan 9,50 9 Tandan Kosong 0,00 10 Panjang Tangkai TBS 2,5 cm Sumber: Depa rtemen Pengola han PKS Torga mba

2.5.2. Bahan yang digunakan

Bahan-bahan yang digunakan pada Pabrik Kelapa Sawit Torgamba PTORA akan dikelompokkan berdasarkan proses produksinya sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik maupun kimiawi yang langsung ikut di dalam proses produksi sampai dihasilkannya barang jadi. Bahan baku untuk menghasilkan minyak sawit CPO dan inti sawit adalah tandan kelapa sawit yang sudah siap panen atau lebih dikenal dengan sebutan Tandan Buah Segar. 2. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang ditambahkan ke dalam proses produksi, dimana komponen ini tidak dapat dibedakan dengan jelas pada produk. Dalam pengolahan kelapa sawit pada PKS Torgamba tidak digunakan bahan penolong bentuk atau jenis apapun. 3. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Bahan tambahan yang ditambahkan kepada produk sehingga menghasilkan suatu produk akhir yang siap untuk dipasarkan, dapat berupa kemasan ataupun aksesoris. Karena pada PKS Torgamba hanya menghasilkan produk setengah jadi CPO, maka tidak ada bahan tambahan yang digunakan.

2.5.3. Uraian Proses Produksi

Dokumen yang terkait

Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment Di PT. Kreasi Kotak Megah.

11 166 139

Analisis Tingkat Penerapan Program Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengendalian Hazards dengan Pendekatan Risk Assessment pada PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III

0 0 17

Analisis Tingkat Penerapan Program Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengendalian Hazards dengan Pendekatan Risk Assessment pada PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III

0 0 1

Analisis Tingkat Penerapan Program Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengendalian Hazards dengan Pendekatan Risk Assessment pada PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III

0 0 7

Analisis Tingkat Penerapan Program Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengendalian Hazards dengan Pendekatan Risk Assessment pada PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III

0 0 31

Analisis Tingkat Penerapan Program Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengendalian Hazards dengan Pendekatan Risk Assessment pada PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III

0 0 26

Analisis Tingkat Penerapan Program Kesetan Kesehatan Kerja (K3) dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment di PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) PKS Kebun Pagar Merbau

0 1 23

Analisis Tingkat Penerapan Program Kesetan Kesehatan Kerja (K3) dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment di PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) PKS Kebun Pagar Merbau

0 0 1

Analisis Tingkat Penerapan Program Kesetan Kesehatan Kerja (K3) dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment di PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) PKS Kebun Pagar Merbau

0 2 69

Analisis Tingkat Penerapan Program Kesetan Kesehatan Kerja (K3) dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment di PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) PKS Kebun Pagar Merbau

0 0 1