42
3. Penyerapan
Metode penerjemahan nama diri juga dapat berupa unsur penyerapan. Kata serapan yang ditulis disesuaikan dengan kaidah bahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia atau sebaliknya. Kata penyerapan dalam KBBI adalah a proses, cara, perbuatan menyerap mengisap melalui liang-liang kecil. b proses penerimaan
energi sinar matahari oleh zat-zat tertentu dan diubah menjadi energi lain. c peristiwa penyerapan suatu unsur ke dalam unsur lain sehingga bercampur atau
menggantikan unsur yang lama.
46
Dari ketiga definisi dalam KBBI yang paling tepat menurut Penulis adalah yang ketiga, karena dalam hal ini definisi itulah
yang paling tepat. Dalam hal ini yang akan dibahas adalah metode penyerapan dengan
modifikasi, yaitu menyerap dengan memperhatikan struktur kaidah antara bahasa sumber dan bahasa sasaran. Dalam kenyataan dan perkembangannya bahasa
Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain,
47
baik dari bahasa daerah atau bahasa asing seperti, bahasa Sansekerta, bahasa Latin, bahasa Arab, bahasa
Belanda dan bahasa yang lainnya. Kapan pengambilan kata-kata itu mulai terjadi, sulit ditentukan waktunya
dengan pasti. Yang dapat ditentukan hanyalah, pengambilan mulai terjadi pada
46
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, h. 824.
47
Syamsudin, “Penerjemahan Nama Diri Studi Analisis Nama Diri pada Majalah Alo Indonesia dan Buletin Akhb
ār al-Jami‘ah,”Skripsi SI jurusan Tarjamah Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2006, h. 36.
43 waktu terjadi hubungan penutur bahasa sumber dengan penutur bahasa
Indonesia.
48
Menentukan kata serapan dari bahasa Indonesia ke bahasa Arab tidak dapat dihitung jumlahnya, karena pastinya akan berbeda pendapat jika ada tiga
orang peneliti kata serapan. Misalnya kata briefing dan sholat. Dari contoh di atas ada yang mengatakan bahwa kedua kata tersebut bukan
kata dari bahasa Indonesia. Sebaliknya, ada yang mengatakan bahwa kedua kata tersebut merupakan bagian dari bahasa Indonesia, karena kedua kata itu diketahui
maknanya dan sering didengar dalam percakapan yang menggunakan bahasa Indonesia dan sering dijumpai dalam media massa. Malahan mungkin banyak
orang Indonesia yang berbahasa Indonesia, bukan hanya mendengar atau membaca kedua kata tersebut, melainkan mengucapkan dan menuliskannya. Jadi
kedua kata itu memang benar-benar ada dalam kalimat bahasa Indonesia, ada di antara kata-kata bahasa Indonesia. Untuk pendapat yang ketiga, yang juga lebih
tepat menurut Penulis yaitu, sesuai dengan definisi penyerapan yang Penulis telah paparkan di atas. Yaitu, pendapat yang mengatkan bahwa kedua kata tersebut
belum menjadi kata bahasa Indonesia, karena wujudnya belum disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Misalnya: brifing dan salat
49
Jadi, kata serapan bahasa Indonesia ialah semua kata asing yang terdapat dalam kalimat bahasa Indonesia yang sudah diketahui maknanya dan sudah
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
48
Sudarno, Kata Serapan dari Bahasa Arab, Jakarta: Arikha Media Cipta, 1992, cet. ke- 2 h. 16.
49
Sudarno, Kata Serapan, h. 10.
44 Contoh:
Bahasa Asing Bahasa Indonesia
Management Manajemen
Shoping Centre Syoping Senter
50
50
Ibid., h. 11.
45
BAB III PROFIL JURUSAN TARJAMAH
A. Visi, Misi, Tujuan, dan Sejarah
1. Visi Program Studi
Sesuai dengan visi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, maka visi Prodi Tarjamah adalah membangun Prodi Tarjamah sebagai lembaga pendidikan
tinggi berbasis riset dan agama terdepan dalam bidang penerjemahan dan kebahasaan
2. Misi Program Studi
Berdasarkan visi tersebut, maka misi Prodi Tarjamah adalah sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas dalam bidang
kebahasaan dan penerjemahan 2. Menyelenggarakan penelitian dalam bidang bahasa dan penerjemahan bagi
kepentingan akademik dan masyaraat 3.
Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dalam bidang bahasa dan penerjemahan
4. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi
3. Tujuan Program Studi
Mengacu kepada visi dan misi Prodi Tarjamah mempunyai tujuan sebagai berikut:
Menghasilkan sarjana yang memiliki keterampilan professional di bidang penerjemahan dan kemampuan akademik di bidang bahasa, yang dijiwai oleh
ajaran-ajaran dan nilai-nilai Keislaman dan Keindonesiaan Dengan keahlian tersebut mereka dimungkinkan bekerja di bidang pendidikan
tinggi, penerjemahan, penyuntingan, editing, perkamusan, kepariwisataan, administrasi perkantoran, dan diplomasi.