36
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial Ginting dan Situmorang, 2008:121. Dengan skala
Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item- item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Tabel 3.2 Instrument Skala Likert
Sumber: Ginting dan Situmorang 2008:121
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di kecamatan Medan Baru Kota Medan yang pernah melakukan pembelian secara online yang
jumlahnya tidak diketahui. 3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2012:116. Teknik pengambilan sampel yang
No Skala
Skor
1 Sangat Setuju
5 2
Setuju 4
3 Kurang Setuju
3 4
Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju
1
37
digunakan pada penelitian ini adalah nonprobability sampling. Nonprobability sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan kriteria atau pertimbangan tertentu
Sugiyono, 2008:120. Kriteria yang digunakan yaitu masyarakat yang tinggal di kecamatan Medan Baru Kota Medan, dan telah melakukan pembelian produk
secara online. Oleh Karena masyarakat yang tinggal di kecamatan Medan Baru, Kota
Medan yang melakukan pembelian seacara online jumlahnya tidak diketahui sehingga untuk menentukan jumlah responden digunakan rumus Supramono,
2013:62. n =
d
2
Zα
2
p q
Keterangan : n
= Jumlah sampel Z
α = Nilai standar normal yang besarnya tergantung α,
Bila α = 0,05 Z = 1,67
Bila α = 0,1 Z = 1,96
P = Estimasi proporsi populasi
q = 1-p
d = Penyimpangan yang
ditolerir Dari hasil prasurvei yang dilakukan terhadap 30 orang responden yang
menetap di kecamatan Medan Baru, dari 30 terdapat 25 orang yang telah melakukan pembelian secara online. Maka diperoleh estimasi proporsi
38
populasinya yaitu p = 0,83. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:
n = 0,05
2
1,67
2
0,83 0,17
= 157,4= 158 orang
Berdasarkan perhitungan di atas maka jumlah responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 158 orang.
3.7 Jenis Data Penelitian
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuisioner
kepada masyarakat dikecamatn Medan Baru. 2.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang di peroleh peneliti secara tidak langsung seperti melalui studi dokumentasi baik dari buku, jurnal. majalah, dan situs
internet untuk mendukung penelitian.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan
sejumlah daftar pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
39
2. Wawancara interview
Peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi apakah responden yang ditemui pernah melakukan pembelian secara online.
Tujuan wawancara adalah mendukung teknik kuesioner, tertutama bila ada yang kurang jelas.
3. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data melalui buku, jurnal, majalah, internet yang menjadi bahan referensi pendukung bagi penelitan.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti 2014 : 86 Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti
ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner
tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid.
Bila Skala pengukuran tidak valid maka tidak memberikan manfaat bagi peneliti karena tidak mengukur yang seharusnya dan melakukan yang seharusnya
dilakukan, dengan kriteria sebagi berikut : 1. Jika r
hitung
r
tabel
, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid 2. Jika r
hitung
r
tabel,
maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Pengujian validitas menggunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu
dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya
40
dan bila nilai korelasinya positif dan r hitung ≥ 0,3, maka butir pernyataan
tersebut dinyatakan valid. Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas diberikan kepada 30 orang responden diluar daripada sampel dan dilakukan di
kecamatan Medan Baru Kota Medan.
Tabel 3.3 Uji Validitas
Item-Total Statistics Scale Mean if
Item Deleted Scale Variance
if Item Deleted Corrected Item-
Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted
Pernyataan 1 68.23
56.599 .685
.923 Pernyataan 2
68.27 58.754
.560 .926
Pernyataan 3 68.33
59.402 .449
.928 Pernyataan 4
68.37 57.275
.573 .925
Pernyataan 5 68.30
53.803 .833
.919 Pernyataan 6
67.73 55.513
.722 .922
Pernyataan 7 68.17
57.109 .592
.925 Pernyataan 8
67.80 56.441
.605 .925
Pernyataan 9 68.13
56.051 .731
.922 Pernyataan 10
68.87 55.499
.691 .923
Pernyataan 11 68.43
55.909 .609
.925 Pernyataan 12
68.17 55.040
.650 .924
Pernyataan 13 67.73
58.823 .544
.926 Pernyataan 14
68.13 58.395
.420 .929
Pernyataan 15 67.63
59.413 .412
.928 Pernyataan 16
68.10 57.817
.494 .927
Pernyataan 17 67.97
56.930 .624
.924 Pernyataan 18
68.27 55.030
.717 .922
Pernyataan 19 68.17
56.489 .736
.922
Sumber: Hasil Penelitian Data Diolah, 2015
Interpretasi item total statistic yaitu : 1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata jika variabel tersebut
dihapus, misalnya jika butir item satu dihapus maka rata-rata variabel sebesar
41
68,23; jika butir item dua dihapus maka rata-rata totalnya bernilai; 68,27 dan seterusnya.
2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika butir item satu dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 56.599; sedangkan
jika butir item dua dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 58.754; dan seterusnya.
3. Corrected item total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Nilai
pada kolom corrected item total correlation merupakan nilai r hitung yang akan dibandingkan dengan r tabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir
instrument. Nilai r tabel pada α 0,05 dengan derajat bebas df = n-2 = 28 pada uji dua arah adalah 0,361
.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas
No Butir Instrumen
Nilai Corrected Item-
Keterangan r tabel
Total Correlation
1 P1
0,361 0,685
Valid 2
P2 0,361
0,560 Valid
3 P3
0,361 0,449
Valid 4
P4 0,361
0,573 Valid
5 P5
0,361 0,833
Valid 6
P6 0,361
0,722 Valid
7 P7
0,361 0,592
Valid 8
P8 0,361
0,605 Valid
9 P9
0,361 0,731
Valid 10
P10 0,361
0,691 Valid
11 P11
0,361 0,609
Valid 12
P12 0,361
0,650 Valid
13 P13
0,361 0,544
Valid
42
Lanjutan
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas
No Butir Instrumen
Nilai Corrected Item-
Keterangan r tabel
Total Correlation
14 P14
0,361 0,420
Valid 15
P15 0,361
0,412 Valid
16 P16
0,361 0,494
Valid 17
P17 0,361
0,624 Valid
18 P18
0,361 0,717
Valid 19
P19 0,361
0,736 Valid
Sumber: Hasil Penelitian Data Diolah, 2015
3.9.2 Uji Reliabilitas
Situmorang dan Lufti 2014:89 Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur
tersebut reliabel. Pengujian dilakukan dengan bantuan software SPPS versi 18.00 for windows
, pertanyaan yang dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya sebagai berikut:
1. Jika r
alpha
r tabel maka pertanyaan reliabel 2. Jika r
alpha
r tabel maka pertanyaan tidak reliable Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu variabel dinyatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach alpha 0,80.
43
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas
Sumber: Hasil Penelitan Data Diolah, 2015
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha item deleted setiap butir instrumen lebih besar dari 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap
butir instrumen dinyatakan reliabel. Reliabilitas instrumen juga dapat dilihat pada tabel berikut:
Sumber: Hasil Penelitian Data Diolah, 2015
No Butir Instrumen
Nilai Cronbachs
Keterangan Cronbachs
Alpha if Item Alpha
Deleted
1 P1
0,8 0.923
Reliabel 2
P2 0,8
0,926 Reliabel
3 P3
0,8 0,928
Reliabel 4
P4 0,8
0,925 Reliabel
5 P5
0,8 0,919
Reliabel 6
P6 0,8
0,922 Reliabel
7 P7
0,8 0,925
Reliabel 8
P8 0,8
0,925 Reliabel
9 P9
0,8 0,922
Reliabel 10
P10 0,8
0,923 Reliabel
11 P11
0,8 0,925
Reliabel 12
P12 0,8
0,924 Reliabel
13 P13
0,8 0,926
Reliabel 14
P14 0,8
0,929 Reliabel
15 P15
0,8 0,928
Reliabel 16
P16 0,8
0,927 Reliabel
17 P17
0,8 0,924
Reliabel 18
P18 0,8
0,922 Reliabel
19 P19
0,8 0,922
Reliabel
Tabel 3.6
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .928
19
44
3.10 Uji Asumsi Klasik
Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa Regresi dan Koefisien Determinasi. Agar didapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka
dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu : 1.
Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan
menggunakan tingkat signifikan 5 maka nilai Asymp. Sig 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal
Situmorang Lufti, 2014 : 175. 2.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan apabila varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara
sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF
Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa
45
dipakai adalah Tolerance value 0,1 atau VIF 10 maka terjadi terjadi multikolinearitas, jika nilai Tolerance value 0,1 atau VIF 10 maka tidak
terjadi multikolinearitas Situmorang dan Luthfi, 2014:177.
3.11 Teknik Analisis Data